Try new experience
with our app

INSTALL

 Klaklik Studio

  Follow

Skenario Film Meet Me After Sunset

Romance/Fantasy 4 years ago

Written by Haqi Achmad

Gadis dan Bagas tidak terpisahkan, bagaikan bintang dan bulan di langit.Sejak sama-sama dianggap aneh ketika masih kecil, keduanya selalu bersama. Keduanya saling mengisi. Gadis yang rapuh menganggap Bagas —si penyayang yang lembut— sebagai kakak dan sahabat terbaiknya. Di sisi lain, Bagas menyimpan rasa yang berbeda. Bagas ingin lebih dari itu. Bagas menyayangi Gadis lebih dari seorang sahabat.

Ketika Bagas siap menyatakan perasaannya, hadir sosok Vino. Berbeda dengan Bagas yang introvert, kaku, dan teratur, Vino merupakan sosok extrovert yang bebas dan penuh energi. Sebagai tetangga baru Gadis, Vino langsung tertarik dengan gadis itu ketika pertama kali melihatnya. Sosok Gadis yang selalu mengenakan pakaian vintage, gerak-geriknya terlihat canggung, gemar menyendiri di bukit tiap malam untuk membaca/menulis/mengajak ngobrol bintang dan bulan tampak sangat unik di mata Vino.

Dari buku harian Gadis yang tertinggal di bukit, Vino semakin penasaran dengan Gadis. Selain terlarut dalam cerita yang ditulis Gadis di buku hariannya, Vino juga tergelitik untuk mewujudkan daftar impian Gadis yang tertulis di sana. Dalam waktu singkat, Gadis membuat Vino semakin terpikat. Vino bahkan tidak mempedulikan Icha, kembang di sekolah barunya yang terang-terangan menyukainya. Meski awalnya Gadis tidak pernah merespons, pelan tapi pasti upaya Vino membuahkan hasil. Intensitas komunikasi keduanya meningkat. Hubungan mereka pun kian dekat. Kedekatan Gadis dan Vino membuat Bagas cemas.

Ketika Gadis dan Vino semakin dekat, Bagas membuka sebuah rahasia. Selama ini Gadis mengidap penyakit langka bernama xeroderma pigmentosum yang membuatnya tidak boleh terkena matahari. Gadis kecewa dengan Bagas yang telah membongkar rahasia penyakitnya ke Vino. Di sisi lain, setelah mengetahui fakta bahwa seumur hidupnya Gadis tidak pernah keluar rumah di siang hari karena tidak boleh terkena cahaya matahari,Vino berniat menciptakan siang untuk Gadis. Vino pun semakin bersemangat mewujudkan daftar impian Gadis —termasuk menyemangati Gadis untuk menulis buku. Dan puncaknya ketika Vino memberikan baju Astronot agar Gadis dapat keluar rumah di siang hari. Kondisi ini menjadikan keduanya kian dekat dan membuat rencana Bagas untuk mengutaraan perasaannya kembali tertunda.

Suatu ketika Gadis memberanikan diri utk datang ke sekolah Vino dengan memakai pakaian Astronot. Tanpa sengaja Gadis melihat Icha sedang berbincang dengan Vino yang terlihat sangat akrab dan mesra serta didukung cemooh dari anak-anak sekolah yang ada karena keanehan Gadis dengan pakaian Astronotnya. Hal ini tentu saja membuat Gadis luar biasa sedih dan langsung beranjak pergi. Di tengah kondisi ini, Bagas kembali hadir dan membuktikan ke Gadis bahwa dia adalah sosok yang akan selalu ada. Di waktu bersamaan, selama dilarang menemui Gadis, Vino bekerja keras

mewujudkan impian Gadis untuk memiliki rumah pohon di bukit.

Kesedihan Gadis karena tidak dibolehkan bertemu Vino dan upaya Vino yang mati-matian mewujudkan impian Gadis membuat Bagas tersadar bahwa keduanya benar-benar saling menyayangi. Usai meminta maaf, Bagas merelakan melihat Gadis berbahagia dengan Vino. Sayangnya kebahagiaan Gadis dan Vino tidak bertahan lama. Setelah rumah pohon yang dibangunnya selesai, Vino pergi untuk selama-lamanya. Fisik yang terlalu diforsir dan aktivitas yang terlalu berat selama membangun rumah pohon membuat Vino —yang selama ini mengidap penyakit jantung— tumbang

Kepergian Vino membuat Gadis terluka. Semua orang berupaya menghibur/menyemangati Gadis untuk melanjutkan hidup dan meneruskan novel yang sedang ditulisnya.

Setelah bersusah payah, setelah menghabiskan banyak waktu di rumah pohon, buku yang Gadis tulis akhirnya selesai. Sebuah buku berjudul Meet Me After Sunset yang bukan hanya ia persembahkan untuk Vino —seseorang yang pernah menjadi mataharinya—, tetapi juga ia persembahkan untuk Bagas —bintangnya, sosok yang selalu ada, yang selalu melengkapi cahayanya.

Pada akhirnya, bulan dan bintang kembali bersama untuk membentuk keindahan di langit






Chapter