Contents
Beri Sedikit Cinta untukku Ibu
Chapter 4
Aku tumbuh menjadi gadis SMA yang lumayan membuat hati pada siswa berdegup kencang. Begitu juga pada Ayah tiriku. Entah apa yang merasuki jiwanya saat itu. Orang yang aku anggap sebagai bapak, semakin hari kelakuannya semakin menjadi.
Alih-alih tidur ranjang kesempitan karena adik dua ikut tidur bersama ayah dan ibu. Beliau permisi tidur di kamarku. Tidak pernah terlintas pikiran negatif. Ternyata pesona diri ini membuat dia gelap mata. Malam itu ayah tiri berusaha menggerayangi tubuh. Sontak spontan jeritan terlontar dari bibirku.
“Aaww ... Ayah jangan!” Teriakku.
Ibu yang berada di kamar sebelah, mendatangi kamarku. Wajahnya masam, seakan terganggu dengan jeritan tadi.
“Kenapa, Nira?” tanyanya.
“A ... ayah mau ... hmmau ....” jawabku terbata.
“Mau apa? Kalau ngomong yang jelas!” Ibu membentakku.
Aku memandang wajah ibu, kemudian Ayah secara bergantian. Bingung mau menjawab.
“Malah diam!”
“Dia pintar berakting, untung imanku kuat. anakmu kurang ajar, malah
menggodaku, saat aku menolak eh dia menjerit. Biar seolah-olah aku yang salah,” Ayah menyahut seketika sebelum aku menjawab pertanyaan Ibu.
Sontak mata Ibu melotot memandangku. Ada rasa kebencian di sana. Sebelum beliau salah paham, aku mencoba menjelaskan.
“Ayah bohong, percayalah, Bu. Mana mungkin aku menggoda dia! Justru dia yang ingin memperkosaku!” Tanganku menunjuk Ayah.
“Sudah ... kamu memang telah berubah, Nira. Tega sekali menggoda Ayah tirimu. Pergi ... pergi dari rumah ini, dasar anak tidak tahu diri! Menyesal aku membesarkanmu!”
“Ta ... tapi, Bu, semua ucapan Ayah itu bohong. Dia yang berusaha memperkosaku.”
“Mana mungkin? Kamu saja yang kegatelan. Anak jaman sekarang memang liar,” ucap Ayah tiriku.
Plaak ...
“Aku tidak ingin melihat mukamu lagi!”ucap ibu.
Sebuah tamparan mendarat di pipi. Ibu meninggalkanku sendiri. Suami kesayangannya mengikuti. Sebelumya dia memandangku dengan ejekan.