Contents
Tertindih
Guling Kotor
Seseorang yang mengalami Sleep Paralysis atau Tertindih, biasanya akan mengalami masalah untuk menggerakkan anggota badan, tidak bisa mengeluarkan suara dan sebagainya. Tertindih biasanya juga disertai dengan mimpi buruk yang sangat nyata. Ataukah memang mimpi buruk yang menjadi nyata? Perkenalkan, namaku Farhan, cerita ini bermula ketika aku duduk di bangku SMA. Saat itu aku berumur 18 tahun, di umur saat itu aku paling sering mengalami hal-hal aneh yang tidak aku ketahui, seperti tertindih atau biasa disebut reprepan, aku juga pernah mengalami rogo sukmo atau Astral Projectiondalam tidurku. Dari kejadian yang aku sebutkan tadi, yang paling sering aku alami adalah ketindihan.
Jam dinding menunjukan pukul 11 malam, sudah waktunya aku untuk tidur. Akupun tertidur cukup pulas. Kira-kira lima belas menit telah berlalu, tiba-tiba aku tersadar dari tidurku. Saat itu rasanya aku sudah tidur cukup lama, aku coba membuka mata tapi tidak bisa, tubuh seakan-akan terikat dengan tali disekujur tubuh, tidak bisa menggerakan badan bahkan hanya sekedar untuk membuka mulut pun juga tidak bisa, aku merasakan suasana sekitarku begitu ramai. Seakan-akan sedang banyak orang lalu lalang di kamarku, Aku berpikir ini hanya mimpi, tidak mungkin nyata, karena malam itu aku tidur sendirian dan tidak ada orang di kamarku selain aku.
Saat kejadian itu aku dalam keadaan tersadar, atau mungkin tidak sadar? Aku nggak tahu pasti, karena rasanya sulit untuk memastikan bahwa aku ini sedang sadar atau sedang bermimpi. Kejadian itu pun berlalu begitu saja tanpaku sadari dan ternyata aku kembali terbangun dari tidur, seakan-akan ketindihan tadi hanyalah dalam mimpi, tapi rasanya mimpi itu begitu nyata, rasanya seperti mimpi dalam mimpi. Ini adalah kejadian tertindih pertama kali yang aku alami, setelah kejadian itupun aku tidak cerita ke siapapun karena aku mengira itu hanya sebuah mimpi buruk biasa. Tapi ternyata kejadian ini berulang lagi di malam-malam berikutnya. Sejak kejadiansemalam, aku takut untuk memejamkan mata, karena ku pikir jika aku tidur, aku akan mengalami hal yang sama seperti malam kemarin.
Sampai akhirnya jam sudah menunjukan tengah malam dan aku masih tidak bisa tidur, aku terpaksa meninggalkan kamarku dan mengetuk pintu kamar Bang Dika. Saat itu juga aku tidur di kamar Bang Dika untuk menghilangkan rasa takut.
Tapi ternyata apa yang aku lakukan tidak membuat tidurku menjadi nyenyak. Lagi-lagi aku tersadar dari tidurku, kali ini aku tidur dalam posisi miring ke kiri, menghadap pintu kamar. Badanku terasa terikat lagi seperti malam sebelumnya, aku coba untuk membuka mataku, mataku berhasil terbuka, tapi hanya sebelah kiri. Dan saat itu tepat di depan mataku terlihat ada guling, aku melihat dalam jarak yang sangat dekat, mungkin hanya beberapa jengkal jari, guling itu benar-benar berdiri persis di depanku. Aku sempat bingung dan berpikir, kenapa gulingBang Dika ini kotor sekali, banyak bercak-bercak tanah seperti lumpur. Dan yang paling aneh adalah posisi guling itu,aku melihat guling itu dengan mata kiri ku, guling itu posisinya berdiri sangat jelas sekali. Guling itu berdiri dan seakan-akan sedang mengawasiku selama aku tidur.
Aku memberanikan diri untuk melihat guling itu dari bawah, perlahan melihat ke atas, aku melihat beberapa tali yang mengikat guling itu sampai akhirnya aku sadar bahwa itu bukan guling! Sontak saja aku ketakutan, mau memejamkan mata kembali pun tak bisa, saat itu rasanya waktu berhenti cukup lama, butiran keringat dingin menetes dari keningku sampai akhirnya aku berhasil terbangun dari tidurku dengan keringat dingin yang membasahi sekujur badan dan napasku tidak beraturan. Aku menoleh dan melihat Abangku tertidur dengan pulas sambil mendengarkan music, aku bahkan tidak berani menoleh ke arah tempat di mana guling tadi berada. Sejak itu juga aku tidak berani menutup mata untuk tidur dan terpaksa begadang sampai pagi.