Try new experience
with our app

INSTALL

The Client 

The Execution

Terlihat langit begitu mendung hari itu di atas hutan raya tempat To Be Prank akan melakukan eksekusi.  Alex, Guntur, Danish, Rissa dan Indra berjalan masuk ke arah perhutanan tersebut. Mereka semua tampak tidak nyaman dengan hutan tersebut apalagi Rissa. Tapi dia lalu melihat beberapa spot bagus buat foto-foto, dia mengajak Indra untuk memfotonya. Sementara Guntur yang menerawang dari tadi lalu melihat jam. 
“Lex, di mana si Bagas?” 
“Oh, dia lagi di jalan kayanya bentar lagi sampe nanti saya chat. Tapi kita bisa sekalian mencar buat liat tempat syutingnya mau take di mana.” 
“Oke, kalo gitu, Ris, Ndra.. Lo pada ke kanan! Danish, lo ke kiri! Gue nanti nyusul, ada barang yang ketinggalan di mobil. Dan Lo Lex..urusin si Bagas!” 
Mereka yang mendengar arahan Guntur lalu mengangguk. Tampak Alex mengetik sebuah pesan ke Bagas “Gue ada di saung dekat pintu depan Gas. Ditunggu yah.”  
***
Danish tampak sedang berjalan sendirian di dekat semak-semak. Lalu dia menerima telpon dari Rendy, tunangannya.
“Aku juga udah ngga mau ada di acara ini sayang, tapi belum ada program baru lagi.  Mana si Alex tuh kayanya lagi cari muka banget deh sama producer aku, pengen banget ngebuktiin gitu!” 
Danish tak sadar dirinya mulai berjalan ke bagian hutan yang cukup dalam. Angin hutan semilir membuat udara sekitar makin terasa dingin. Danish pun mengusap bagian tangannya untuk membuatnya lebih hangat. 
“Kenapa sih kamu pengennya aku resign? Nanti kalo kita nikah, kamu kerja trus aku di rumah gitu? Ngga bisa gitu dong ren. Aku juga butuh kerjaan!” Suara Danish makin meninggi karena kesal.
Danish terdengar masih berdebat dengan Rendy. Hingga dia tidak sadar ada suara langkah kaki yang menginjak daun-daun, suara itu makin jelas mendekati Danish. 
“Ya udah, kalo kamu ngga percaya sama aku. Mendingan kita ngga usah nikah”. 
Danish mau menutup telponnya, tapi baru sadar ada yang mendekatinya. Lalu, BHUAAAKKK!!! Sesosok pria memakai mantel dengan warna gelap, dari belakang memukul kepalanya dengan ranting pohon yang cukup besar dengan ujung yang cukup tajam. PRAKK!! Handphone Danish terjatuh, Danish yang mau melihat ke belakang tak kuasa menahan kesakitan di bagian kepalanya. Danish sempat berontak tapi pria itu terus memukulnya hingga JLEEEBBB!!! Ranting pohon tersebut menancap di dada Danish. Seketika Danish tewas. Pria itu pun membuang ranting pohon dekat semak-semak supaya tidak terlihat lalu pergi.  Terdengar dari HP Danish, Rendy memanggil-manggilnya “Danish...Danish..Sayang!”.
***
Di sisi hutan yang lain, terlihat ada bekas wahana Flying Fox dan beberapa bangku taman yang terlihat sudah tidak terpakai. Tampak Rissa asyik sendiri menata dan membersihkan bangku taman itu untuk sesi fotonya.  Dia menaruh beberapa property yang ingin dipakainya untuk sesi foto. Sedangkan Indra memotret beberapa spot yang cocok untuk syuting besok. Rissa tampak protes melihat Indra yang sok kerja. 
“Ndra, kerja banget? Sini dong, ngga usah serius-serius banget  lah. Nanti minggu depan, kalo aku udah fix pindah ke program beauty blogger, aku ajak kamu kok!” Rissa bicara agak keras coba ngerayu Indra. 
“Yes, selangkah lagi gue dapetin lo Riss.” Indra mengunggam sendiri lalu berjalan mendekati Rissa. Rissa tidak mendengar perkataan Indra dan posisinya membelakangi Indra. 
Tak lama, seorang pria datang hanya terlihat punggung bagian belakang.  Nampak mereka saling membelakangi. Indra sudah berada di dekat Rissa namun dia masih menunduk melihat foto-foto di kameranya. Lalu pria itu mendekat ke pohon  yang berada disana, dari sakunya perlahan dia mengeluarkan sebuah pistol. DOOORRR!!! Peluru tepat mengenai kepala Indra, seketika Indra terkejut lalu jatuh tersungkur BRAAAKK. Rissa reflek mendengar suara itu, lalu berteriak ”AAAKKK”, dia mundur perlahan ketakutan, lalu menggumam...”Gun...”. Tapi sebuah peluru mendarat di dadanya DREEEBBB, mata Rissa terbelalak dia melihat dan memegang dadanya yang sudah banyak mengeluarkan darah hingga dirinya perlahan terjatuh ke tanah DRAAAPPPP...BRUUUKKK.  Dunia seakan berhenti berputar sementara.  Bahkan pria tersebut tak melangkah dan terdiam disana. 
Suasana mendadak mencekam, hingga terdengar suara langkah kaki yang bergerak cepat seakan berlari. Langkah kaki tersebut akan mendekat ke arah pria tersebut. Lalu, BHUUAAAKK!!! Pria tersebut berhasil memukul orang yang di belakangnya itu dengan pistol yang masih dipegangnya. Tapi pria tersebut masih memberontak dan berusaha melawan. Hingga si pria berpistol berhasil membuatnya tersungkur, lalu dia menembak kepala bagian kanan depan si pria tersebut. Pria itu tewas seketika.