Contents
Ekstrover vs Introver (sinopsis)
sinopsis
Nevan Kaivan Mada adalah, laki-laki tampan, banyak disukai di kampus. Tinggi, putih, memiliki senyum manis pemikat prempuan yang melihat akan langsung jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Neva Maida Pamela, perempuan Pendiam, keramain baginya hal yang melelahkan, takut dengan laki-laki karena luka trauma terdahulunya. Teman setia baginya hanyalah kuas, kanvas, palet, dan cat airnya.
Nevan dan Neva dipertemukan disemester baru. Nomor absen mereka yang berdekatan dan nama mereka yang hampir mirip hanya berbeda akhiran huruf “N” membuat dosen yang saat itu mengajar di kelas mereka berkomentar. “Nama kalian hampir sama cuman beda huruf n aja diakhir. Jodoh mungkin kalian.” Ujarnya kala itu. Devan menaggapi komentar itu dengan seringaian, melihat sorak-sorak suara satu kelas yang bersorak. Mereka berdua menjadi pusat satu kelas. Neva yang duduk disebelah hanya terdiam, menundukan kepala tidak berkata apa-apa. Nevan mencoba memanggil Neva tetapi tidak dihiraukan, dia hanya terdiam. Sampai dia mencolek-colek kepala Neva untuk menganjaknya berinteraksi “Hai, kamu marah dengan ucapan yang tadi?.”
Neva hanya terdiam, itu membuat Nevan penaran untuk ingin mengenalnya. Namun Arya selaku temannya yang baik memberi nasehat. Jika Neva tidak tertarik dengan namanya laki-laki. Karena dia takut dengan laki-laki. Ada rumor menyatakan kalau dulu dia pernah dilecehkan dengan Papah tirinya sendiri dirumahnya saat keadaan sepi, saat Mamahnya kerja. Sampai akhirnya Mamahnya bercerai dari laki-laki bejat itu demi Neva. Bagi Neva dunia dia hanya melukis. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dari melukis. Saat dia sudah dihadapkan dengan kanvas, kuas, dan palet cat airnya. Waktu, pikiran, semua dia kerahkan untuk satu lukisan itu.
Hingga rasa penasaran Nevan pada Neva sudah pada puncaknya. Ada satu kejadian yang akhirnya membuat mereka dekat. Perlahan-lahan Neva mau berbicara dengan Nevan. Saat itu ruangan seni sudah sepi, tinggal Neva sendiri yang masih sibuk dengan lukisannya. Nevan yang masih bercucuran keringat sehabis main basket. Karena posisi ruang seni dan lapangan basket yang dekat. Melihat celah pintu ruangan kesenian sedikit terbuka. Nevan melihat dosen laki-laki, Bahasa Inggrisnya mendekati Neva. Tangannya semula memegang bahunya, mencium rambut panjang hitam milik Neva, perlahan tangannya bergerak mendekati dadanya. Devan terpanah melihat aksi dosennya itu, bodohnya dia diperlakukan seperti itu hanya bisa diam ditempat duduknya menahan takutnya dengan memegang kuasnya erat-erat.
Devan memasuki ruangan kesenian dengan langkah gusar. Membuat dosennya dan Neva terpanah dengan kehadirannya secara tiba-tiba. “Kamu sedang apa disini?.” Ujar dosen bahasa Inggris. Ada kelegaan diwajah Neva karena hadirnya. Dengan jumawa Nevan tersenyum menjawab. “Bapak sendiri sedang apa? Bukannya pelajaran seni tidak ada sangkut pautnya dengan pelajaran bahasa Inggris? Saya melihat sendiri tadi, apa yang Bapak lakukan. Melecehkan mahasiswanya sendiri, kalau saya adukan ini ke bagian direktoran mungkin ini jadi bahan gunjingan, pekerjaan Bapak mengajar disini akan teranjam!” ancamnya. Setelah kejadian itu, mereka pindah kelas bahas Inggris tidak di kelas dosen bajingan berhidung belang itu. Mereka semakin dekat, hingga Neva meminta Nevan untuk dijadikannya model lukisannya yang akan dia ikuti untuk lomba di kampus. Nevan mengabuli permintaan itu, namun dihari pameran lomba lukisan kampus. Nevan saat itu juga harus bertanding moto GP di Jepang.
Sepulang dari Jepang, Nevan melihat lukisan dirinya sendiri dipajang di galeri. Neva menjadi juara satu untuk lomba itu. Nevan yang baru melihat lukisan dirinya sendiri beberapa detik. Tiba-tiba wajahnya berubah pucat, napasnya terhenti, jatuh pingsan. Neva yang bingung apa yang terjadi dengannya, berteriak meminta tolong, memberi pertolongan pertama dengan PCR. Nevan dibawa kerumah sakit, disana dia bertemu dengan Papahnya. Dengan masih memakai setelah jasnya. Papah Nevan banyak bercerita tentang Nevan yang tidak Neva ketahui disaat Nevan belum sadar. Papah Nevan bercerita masa kelam Nevan saat masih kecil yang ditinggal Mamahnya meninggal. Mamahnya mengalami depresi karena kesalahan dia ketahuan selingkuh dengan ipar sendiri. Papah Nevan sudah memaafkan itu, hingga dia melahirkan anak dari hasil perselingkuahannya.
Namun rasa bersalah Mamahnya masih terus membayanginya. Dia harus masuk rumah sakit jiwa, tidak bisa merawat anak kembarnya. Iya, ternyata Nevan memiliki saudara kembar yang sudah meninggal saat dia masih duduk di bangku kelas dua SMA. Dia bunuh diri diatap sekolah karena dia baru mengetahui kalau pacarnya selingkuh dengan kembarannya sendiri. Nevan dan kembarannya sangat berbeda. Kembarannya orang yang amat Introver seperti dirinya, senang melukis. Kematian dua orang yang sangat disayangnya menjadi masa kelam buat Nevan. Dia kerap menyalahi dirinya sendiri atas kematian Mamah dan kembarannya. Hingga dia pun harus masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kesehatan mentalnya. Dokter kesehatan jiwanya bilang bahwa sakitnya itu berasal dari pikirannya, yang dapat menyembuhkannya hanya dirinya sendiri. Tergantung dirinya mengelola emosi, semua perasaan dihatinya. Dia bukan orang gila, namun dia orang yang perlu perhatiannya yang lebih.
Pada saat itu Papah Nevan menawarinya “Apa kamu mau jadi prempuan, yang memberi kasih sayangnya seluruhnya untuk Nevan?.” Karena selama ini dia selalu merasa sepi dengan penyakitnya itu. Dia merasa tidak ada orang yang mau dengannya. Dengan berlinang air mata. Neva menjawab dengan satu anggukan kepala pasti, mengiyakan pertanyaan itu. Pada saat itu mereka mulai berpacaran, memulai cerita yang baru sebagai sepasang kekasih. Mereka saling mendukung hobi masing-masing, tanpa ikut campur untuk saling mengkekang karena adanya komitmen dihubungan mereka.
Disaat hubungan mereka yang baik-baik itu, tiba-tiba ada yang mengusik. Dengan kedatangan Ayra. Mantan pacar kembaran Nevan, juga mantannya. Dia datang tiba-tiba, entah apa yang dia inginkan. Dia selalu meminta perhatian Nevan. Neva yang baru merasakan jatuh cinta tidak bisa mengungkapkan cemburunya, dia hanya bisa bilang “Tidak apa-apa.” Membiarkan pacarnya pergi dengan prempuan lain. Hingga membuat temennya geram sendiri, Aliya bilang begini, “Gila kamu, Nev. Biarin pacar jalan sama mantan. Elo, emang nggak ada rasa cemburu apa!” Neva yang tau hanya teknik menggambar, sedang tenik mencintai dan mempertahankannya nol besar, menjawab dengan santainya seperti ini. “Terus, aku harus gimana? Mereka jalan cuman untuk ngobrol aja. Masa aku larang mereka jalan berdua cuman hal cemburu yang nggak beralaskan. Mungkin ada dimasalalu mereka yang harus mereka selesaikan.”. Puncaknya karena kesabaran sikap Neva. Malah membuat Nevan makin bertambah cintanya. Semakin mantannya mendekati, menghubungi dia. Dia semakin resah, karena ada hati prempuan yang harus dia jaga. Nevan memilih untuk tidak lagi punya hubungan dengan mantannya itu. Yang dulu biarkan usai tanpa harus mengungkitnya kembali, semakin mengungkitnya. Dia semakin merasa bersalah terhadap kembarannya. Dia merasa orang paling jahat sedunia mengingat dulu yang telah terjadi.
Devan pada saat ikut moto GP di Australian ditemani Neva. Dia mengikuti moto GP itu dengan antusias dan penuh percaya diri dia bisa menang. Karena dia sudah banyak latihan juga menguasai sirkuit tempat dia bertanding. Persiapan matang itu, benar. Membuat dia diposisi pertama. Di sepuluh detik menuju finis, lawannya yang dari belakang menabraknya yang membuat Nevan juga motornya terpental. Pada saat itu Neva yang melihatnya menjerit histeris seluruh tubuhnya gemetar, pelatih Nevan disampingnya mencoba menenangkannya berkata kalau ini resiko dari seorang pembalap. Tak tahu apa kekasihnya itu masih hidup atau tidak. Beberapa jam Nevan berada diruang operasa. Dia kekurangan banyak darah harus mendapatkan banyak tranfusi darah. Rumah sakit dan ruang operasi sebenarnya tempat yang paling enggan Neva kunjungi. Namun demi Nevan dia melawan rasa takutnya itu, karena mengingatnya kejadian sewaktu dia masih kecil bagaimana Papah kandungnya meninggal. Dia meninggal di meja operasi setelah mengalamin kecelakaan parah di tol. Setelah tujuh jam lamanya menunggu. Akhirnya Nevan berhasil diselamatkan dimeja operasi. Setelah perjalanan berliku itu, pada akhirnya mereka berakhir dipelaminan, setelah mereka lulus kuliah. Mereka hidup bahagia membina rumah tangga.