Try new experience
with our app

INSTALL

(SINOPSIS) Me, You, and Our MOU 

SINOPSIS

Olive (25/P) seorang penyanyi papan atas mendadak digosipkan menjalin hubungan dengan Angga (30/L) seorang pemilik label rekaman Airea karena terfoto paparazzi berada di kamar hotel yang sama saat liburan ke Korea. Isu bertambah liar karena Olive muntah muntah--yang kemudian diketahui bahwa ia hamil dengan mantan pacarnya, Harfi (22/L). Tidak mau nama baiknya tercoreng, Mella (27/P) manajernya, menyarankan Olive agar menikah dengan Angga. Awalnya Angga menolak karena ia tidak mau bertanggung jawab atas sesuatu yang bukan kesalahannya. Namun, kondisi finansial label rekaman miliknya yang sedang tidak baik akibat beberapa artis membatalkan kontrak. Ibu Angga, Dewi (55/P) juga menuntut Angga agar segera menikah. Karena saling membutuhkan, Olive dan Angga akhirnya membuat MOU alias nota kesepahaman sebelum teken kontrak di buku nikah.


Angga diharuskan mengakui bahwa bayi yang dikandung Olive adalah anaknya dan mereka membuat skenario sudah saling kenal sejak lama. Sebagai gantinya, Olive diwajibkan bekerja untuk Airea Label Record dan tetap digaji sebagaimana seharusnya. Kesepakatan yang menguntungkan dua pihak ini mereka terima dengan cukup baik. Pernikahan pun dilangsungkan dengan sederhana dan ekslusif, hanya di kalangan keluarga. Angga dan Olive berhasil berlagak seperti dua sejoli yang sedang jatuh cinta dan membuat banyak wartawan dan netijen terpesona. Mereka pun tinggal bersama tapi tetap bersikap tidak selayaknya suami istri. Meskipun begitu, Olive yang sering mual muntah tiap pagi membuat Angga mau tidak mau ikut merawatnya. Apalagi saat Olive ngidam rambutan hijau, Angga harus keliling Jakarta demi mencari rambutan hijau karena dipaksa oleh Bu Dewi, katanya agar bayinya nanti tidak ngencesan. Kedekatan itu membuat Olive dan Angga jadi mulai mengenal satu sama lain. 


Kepribadian Olive yang ceria dan menyenangkan membuat Bu Dewi terpesona. Walaupun Olive tidak jago masak, sedikit ceroboh, dan tidak paham tata krama khas Jawa, Olive polos dan mau belajar. Ia tidak malu-malu belanja ke pasar dan menuruti semua perintah Bu Dewi. Tetangga sekitar rumah pun tidak menyangka karena seorang artis tenar seperti Olive tidak jaga gengsi seperti yang meraka kira. 


Demi pencitraan, Angga diharuskan menemani Olive kontrol ke dokter kandungan. Angga yang tidak terbiasa dengan keramaian wartawan merasa agak canggung tapi Olive menguatkan Angga dan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Bayi yang dikandung Olive sudah memasuki usia 3 bulan. Olive sangat bahagia, dokter pun mengucapkan selamat. Tapi, Angga yang tidak terlalu antusias terpaksa ikut senang. Angga kemudian menemani Olive membeli pakaian bayi. Kecanggungan sudah berkurang, bahkan Angga bersedia diwawancarai wartawan. Olive mengaku bahwa ia sangat bahagia pada kebaikan Angga sebagai calon ayah bayinya. Citra Angga sebagai family man membuat label rekamannya naik lagi dan ia kembali disibukkan dengan pekerjaan. Meskipun begitu, Angga diam-diam merasa nyaman dengan keberadaan Olive. Apalagi Bu Dewi jadi sering ke rumah dan membawakan berbagai masakan yang cocok untuk ibu hamil. Angga merasa ia sudah menemukan keluarga yang tepat dan lengkap. 


Namun, semua tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Menjelang 7 bulan, mantan pacar Angga, Laura (30/P) menyebarkan berita bahwa Angga impoten dan tidak mungkin bisa menghamili, yang menjadikan alasan Laura meninggalkannya dulu. Gosip baru pun menerpa Olive karena sekarang ia dituduh berselingkuh. Nama Harfi kembali mencuat. Harfi yang mengetahui karir Olive sedang surut merasa kasihan dan menemui Olive untuk minta maaf. Harfi bersedia bertanggung jawab atas perbuatannya demi membersihkan nama Olive dan karena ia ingin menjadi ayah yang baik untuk calon anaknya. Namun, Angga yang tidak mau kehilangan Olive memilih mempertahankan pernikahan mereka. Olive meminta maaf karena Airea PH juga ikut kena imbas dan kehilangan kontrak kerja dengan banyak sponsor. 


Laura tidak puas untuk mengusik rumah tangga Angga dan Olive. Laura kembali membeberkan masa lalu Olive dan Harfi yang kelewat bebas. Tidak tanggung-tanggung, Laura mengajak Harfi bekerja sama untuk membuat mereka berdua berpisah. Pasalnya, Laura menginginkan Angga balik. Walaupun laki-laki itu impoten, Laura menginginkan kekayaan dan warisan dari Bu Dewi. Laura juga menghasut Bu Dewi dengan menjelekkan Olive. Bu Dewi menantang Olive tes DNA tapi Angga menolak dan menilai semua orang berlebihan karena ikut campur urusan rumah tangga. 


Olive terus mendapat tekanan dan terror dari publik. Atas usulan Mella, Olive akhirnya memutuskan untuk menenangkan diri sembari menunggu kelahiran bayi dan mengajukan perceraian. Mella dan Olive pergi ke Bali dan menjauh dari publik. Angga kaget mengetahui lemari pakaian Olive sudah kosong dan beberapa hari kemudian ia mendapat surat dari pengadilan agama. Angga menemui Harfi dan mendesaknya untuk memberi tahu di mana keberadaan Olive tapi Harfi tidak menjawab. Lebih tepatnya karena Harfi juga tidak tahu di mana Olive. Laura memanfaatkan momen ini untuk mengamati Angga dan kembali tanda tangan kontrak sebagai artis labelnya. Tidak mau kehilangan pemasukan, Angga akhirnya menerima Laura sebagai artis tapi dia masih terus berusaha melacak keberadaan Olive.


Di Bali, Olive berencana pensiun dari dunia tarik suara dan Mella mendukung apapun keputusan Olive. Termasuk jika Olive ingin fokus mengurus bayinya yang sebentar lagi akan lahir. Meskipun begitu, Olive sering menangis diam-diam dan ketahuan oleh Mella. Mella merasa Olive merindukan Angga tapi tidak berani muncul lagi di kehidupannya. Suatu hari, Olive yang sedang hamil besar tidak sengaja terserempet ojek dan terjatuh. Olive dilarikan ke rumah sakit dan mengalami pendarahan. Karena khawatir, Mella akhirnya menelepon Angga dan memintanya menyusul Olive ke Bali. Angga yang saat itu sedang sibuk mengurus launching album Laura akhirnya memutuskan menemui istri sahnya. Laura sudah mengancam Angga, kalau sampai Angga menyusul ke Bali, Laura tidak akan tinggal diam dan merusak rumah tangga mereka. Tapi, Angga tidak peduli lagi. 


Olive akhirnya melahirkan prematur. Angga sangat bahagia karena ia sudah menjadi ayah. Angga menegaskan ia tidak akan mau menceraikan Olive kecuali itu atas permintaan pribadinya. Dari Mella, Angga mengetahui bahwa Olive sering menerima surat kaleng yang mengancam keselamatan bayi yang dikandungnya. Angga tahu bahwa itu ulah Laura. Olive, Mella, dan bayi akhirnya tinggal di Bali sementara sedangkan Angga mengurus laporan ke kepolisian. 


Namun, Bu Dewi yang sudah terhasut menolak mengakui Olive sebagai menantu. Angga lalu mengaku bahwa ia mencintai Olive dan ingin menjaga bayi itu sebagaimana Bu Dewi mengangkat Angga dari panti asuhan sebagai anaknya. Bu Dewi kaget karena ternyata Angga sudah tahu rahasia keluarga mereka. Angga sudah tahu tapi ia tetap bersikap selayaknya seorang anak yang berbakti pada orang tuanya. Dan ia yakin, anak Olive juga bisa menjadi anak yang baik, walaupun tidak terikat hubungan darah dengan mereka. 


Olive dan bayinya lantas kembali ke Jakarta dan hidup bahagia bersama Angga. Laporan polisi terhadap Laura juga sudah diusut tuntas dan memang benar kalau Laura yang mengirim surat ke alamat Olive selama di Jakarta. Laura putus kontak dengan Airea Label. Angga mengaku bahwa ia mencintai Olive dan tidak ingin mendengar kata cerai dari bibir Olive. Olive pun bersedia karena Angga lebih dari sekadar laki-laki bertanggung jawab, melainkan laki-laki yang tulus mencintainya. MOU Angga dan Olive akhirnya dibatalkan, karena hubungan mereka bukan sekadar rekan bisnis lagi. Harfi yang awalnya masih ingin merebut Olive, karena merasa bersalah atas sikapnya, akhirnya ikhlas untuk melepaskan Olive bersama Angga. Meskipun begitu, Harfi juga masih boleh menemui bayi perempuannya. Tentu saja dengan MOU tambahan antara Angga sebagai ayah resmi dan Harfi sebagai ayah biologis si Cellia, bayi kecil Olive.