Contents
Pulsa Pembawa Petaka (Sinopsis)
Pulsa Pembawa Petaka (Sinopsis)
Pulsa sering jadi masalah Andy dan Mira (17) pacarnya. Keduanya sering bertengkar gegara masalah wifi dan siapa yang keluar uang buat beli pulsa. Saat bersama Mira, Andy tak mau membagi wifi untuknya. Andy memang pelit keluar uang untuk beli pulsa. Mira marah tapi karena tahu ia butuh wifi Andy untuk tugas belajar, ia pun mengalah. Bukan hanya pada Mira saja Andy berulah, kepada Mardo pamannya Mira juga pernah tak dibagi wifi, hingga saat wifi-an tiba-tiba diputus koneksinya oleh Andy. Mardo hanya bisa memendam kekesalan. Kepada teman-teman sekelas, Andy juga dikenal pelit bagi-bagi wifi dan tak mau keluar uang untuk hadiah teman sekelas yang sedang ulang tahun. Hampir saja, Andy dikucilkan satu kelas. Beruntung ada Mira dibantu Melia, Joko dan Anwar teman satu gengnya membela Andy dan minta maaf kepada teman-teman sekelas.
Di rumah, Andy selalu mencak-mencak setiap kali pulsanya habis. Lalu mengiba-iba kepada Pak Dasrun (40) dan Bu Tumirah (40) orangtuanya yang kaya raya. Tapi Pak Dasrun yang pelitnya minta ampun ogah belikan pulsa buat sang anak sekalipun. Sedangkan Bu Tumirah yang begitu perhitungan demgan uang selalu menagih uangnya yang dulu pernah Andy janji balikin saat bilang meminjam uang pada sang ibu.
Andy sebal dan kesal tahu Ayah Ibunya pelit dan perhitungan banget. Andy tak mau punya orangtua begitu. Lalu tepat di pesta ulang tahunnya ke 17 secara sederhana bersama Mira (17) pacarnya di restoran kecil, Andy membuat permintaan dalam hati bahwa ia lebih butuh pulsa ketimbang kedua orangtua.
Andy tak menyangka permintaannya terkabul. Ketika sampai di rumah, kedua orangtua Andy tak ada, seperti menghilang ditelan bumi. Bukannya sedih, Andy malah senang sekali. Segera mengundang Mira dan teman-temannya untuk berpesta secara meriah. Uangnya diambil dari brankas sang ayah yang dijebol paksa oleh Andy.
Hari-hari berikutnya, Andy yang tadinya dikenal pelit oleh teman-temannya tapi karena sekarang punya banyak uang, ia jadi royal membelanjakan uang milik ayahnya untuk membeli pulsa dan makan minum. Andy sekarang punya banyak pulsa, ia pun menghabiskan pulsanya untuk bermain game, buka media sosialnya, chatting, nonton film dan lainnya. Andy juga sering memberikan giveaway pulsa 100 ribu kepada para followernya di media sosial karena punya pulsa yang tak kunjung habis. Setiap kali pulsanya mau habis (Andy biasa tahu dari lemotnya penelusuran situs atau ada pemberitahuan via SMS), Andy langsung isiin lagi.
Lama-lama, Andy kangen kedua orangtuanya. Kangen pelit dan perhitungannya Lalu penasaran kemana gerangan kedua orangtuanya. Andy mulai ragu hilangnya kedua orangtuanya sebulan ini karena faktor permintaan di hari ulang tahunnya dulu. Kemudian bersama Mira, Joko, Anwar dan Melia, Andy mencari tahu kemana gerangan kedua orangtuanya.
Kali ini, Andy memakai pulsanya untuk menelepon menanyakan kabar kedua orangtuanya pada kerabat dan rekan bisnis kedua orangtuanya, lalu melapor ke Polisi via telepon. Dan bersama empat orang lainnya, Andy menyebar pamflet bergambar wajah kedua orangtua di media sosial hingga ke ruang publik. Bagi yang punya info atau tahu keberadaan kedua orangtua, Andy janjikan akan berikan hadiah pulsa seumur hidup.
Perlahan tapi pasti, Andy mulai menemukan titik terang keberadaan kedua orangtuanya. Tapi tak semua info yang didapatnya benar. Ada yang ingin kepingin hadiah pulsa hingga mau menipunya. Beruntung, Andy selalu diingat teman-temannya untuk waspada.
Akhirnya Andy mendapatkan info keberadaan kedua orangtuanya yang tak main-main dari seseorang. Tapi orang itu meminta syarat nyleneh yakni harus merampok lima counter pulsa yang sudah ditentukannya. Mira dan tiga temannya berusaha mengingatkan kalau itu bisa saja ulah orang iseng. Andy bersikukuh orang itu serius dan tak main-main.
Andy akan melakukan permintaan orang itu sendirian. Tapi Mira, Joko, Anwar dan Melia memaksa untuk ikut serta. Andy terpaksa menyetujuinya. Sebagai transportasi, Andy tak memakai kendaraan bermotor melainkan sepeda. Melihat Andy yang tak punya sepeda bagus, Anwar yang ayahnya juragan sepeda mengambilkan lima sepeda secara diam-diam dari toko sepeda, dengan dibantu tiga teman lainnya.
Setelah dapat sasaran lima counter pulsa dari orang itu, kelimanya bergerak. Counter pulsa pertama dan kedua tak ada masalah, penjaganya bapak bapak bisa dikibuli. Counter pulsa ketiga, ternyata si penjaga mantannya Mira. Sempat terjadi kejadian lucu di sini, tapi bisa juga dibobol counternya. Counter keempat, penjaganya cantik banget bikin Joko dan Anwar klepek klepek hingga ribut sendiri. Dengan susah payah, counternya bisa dibobol. Counter kelima, penjaganya ganteng banget mirip aktor drama korea, Melia jadi terpikat. Butuh waktu lama karena si penjaganya ternyata bisa bela diri.
Seusai membobol lima counter pulsa, kelimanya dikejar Polisi. Terjadi kejar mengejar seru antara kelimanya yang naik sepeda dengan Polisi yang naik mobil dan sepeda motor. Joko, Anwar dan Melia “mengorbankan diri” ditangkap Polisi agar Andy dan Mira bisa lolos dari kejaran Polisi.
Akhirnya Andy dan Mira bertemu orang itu di tempat yang sudah ditentukan di tepi jalan raya pinggiran hutan. Membawakan permintaanya berupa seribu kartu perdana, nomor cantik serta kartu kouta, semuanya ada dalam ransel yang dibawa Andy. Tak disangka orang itu ternyata Pamannya Mira, Mardo (25) yang membutuhkannya untuk aksi kejahatan penipuan online. Mira ternyata berkomplot dengan sang paman. Andy yang marah memutuskan Mira.
Mardo tak sendirian di tempat itu, Tiga temannya keluar dari tempat persembunyian. Lalu bersama tiga temannya, ia merusak sepeda yang dipakai Andy dan juga merampas smartphone Andy. Menggantinya dengan ponsel jadul dan memberinya kartu perdana untuk menghubungi Ayah Ibunya di tempat keduanya disekap, jauh di ssbuah pondok kayu tengah hutan, dengan berlari. Andy harus beradu cepat dengan Mardo dan tiga temannya yang naik mobil pick up ke tempat yang sama.
Tak suka cara Mardo memperlakukan mantan pacarnya, Mira berkhianat dan memukulinya di dalam mobil. Mardo membuat Mira pingsan dan “membuangnya” di tepi jalan. Sementara itu sambil berlari, Andy berusaha menelepon ponsel sang ayah tapi tak juga terhubung karena kendala sinyal. Sembari terus berlari, Andy tak putua asa, ia coba hingga akhirnya terhubung. Andy lega ayah ibunya baik-baik saja, meminta maaf atas kenakalannya selama ini, lalu menceritakan kejadian yang dialami. Belum semua selesai diceritakan, sambungan terputus karena pulsa habis. Andy langsung mempercepat larinya.
Andy sampai di pondok kayu lebih cepat ketimbang Mardo dan tiga temannya yang terganggu ulah Mira dan jalan masuk hutan yang berlumpur. Andy bahagia bisa bertemu kembali dengan ayah ibunya. Lalu membebaskan keduanya. Sampai di luar pondok kayu, bertemu Mardo dan tiga temannya. Terjadi perkelahian seru dan tak seimbang. Saat merasa akan kalah, datanglah Jagawana bersama Mira dan warga menangkap keempat penjahatnya. Andy dan kedua orangtuanya selamat. Mira yang masih cinta Andy meminta maaf karena ia mengaku dipaksa sang paman untuk membantunya, sang paman mengancamnya tak akan membiayainya dan membawanya ke kafe milik sang paman untuk bekerja di sana. Andy memaafkan dan mau balikan lagi.
-SEKIAN-
KARAKTERISASI PEMAIN:
Andy (17)
Cowok ganteng, maniak pulsa, tak bisa hidup tanpa pulsa, pelit urusan uang nurun dari orang tuanya.
Mira (17)
Cewek cantik, pacarnya Andy, selalu mengalah, takut kepada sang paman.
Pak Dasrun dan Bu Tumirah (40) kedua orang tua Andy, sayang anak tapi perhitungan dan pelit kalau sudah bicara uang.
Mardo (25)
Pamannya Mira, licik, emosian, seorang penipu.
Joko, Anwar, Melia (17): teman dekat, satu kelas dengan Andy dan Mira, lucu dan terkadang lebay/konyol kelakuannya.