Contents
CRAZY WIFE (Sinopsis)
Sinopsis
AGUNG (35), seorang pegawai kantoran,yang dikenal polos, sabar, dan santun dijodohkan sama YULI (32) seorang guru karate yang secara fisik maupun tingkah laku terlihat maskulin. Orang tua Agung (ARIF, 65, RATIH, 62) menjodohkan Agung dan Yuli setelah mereka dikenalkan rekan bisnis. Saat mengetahui Yuli pekerja keras dan begitu mandiri, orang tua Agung sepakat dengan perjodohan itu. Agung yang penurut manut saja, lagian dia sudah terlalu tua melajang.
Awal pernikahan, Agung dan Yuli begitu harmonis. Bahkan dua tahun pernikahan, mereka dikaruniai seorang putri, SAFA (1). Namun semenjak itu, Yuli jadi posesif. Terlebih lagi, Agung dipindahkan ke divisi pemasaran yang membuatnya harus pulang lebih malam dari biasanya. Yuli kembali terbayang-bayang bagaimana ibunya, HANI (60) hampir bunuh diri karena perselingkuhan almarhum bapaknya. Yuli tidak ingin itu terjadi padanya. Yuli pun sering menelepon Agung kalau Agung di luar, dan mengiterogasinya berulang-ulang saat pulang. Yuli juga mengecek ponsel Agung secara berkala untuk mengetahui dengan siapa Agung melakukan kontak. Itu membuat Agung tidak nyaman, tapi Agung mencoba mengerti dan menganggap itu tanda cinta.
Suatu waktu, Agung pulang larut malam. Yuli yang sepanjang malam itu mengurus Safa yang rewel karena kurang sehat amat jengkel, ditambah ada masalah di kelas karate tempat Yuli mengajar. Pas pulang, alih-alih cium tangan, Yuli malah memelintir tangan Agung sampai Agung meringis kesakitan. Agung berusaha menjelaskan alasan keterlambatannya dan juga nomornya yang tidak dapat dihubungi, tapi Yuli sudah kadung murka. Belum lagi, semenjak memiliki anak, Yuli mengalami baby blues sehingga dia benar-benar sensitif. Dan semua kemarahannnya dilampiaskan ke Agung.
Agung suatu hari bertemu dengan RISKA (35), mantan Agung saat SMA yang sekarang jadi manager properti, saat Riska berkunjung ke kantor Agung karena suatu proyek. Gara-gara pertemuan itu, Agung kembali penasaran dengan Riska. Mereka pun sering diam-diam ketemuan. Sayangnya, pertemuan mereka diketahui Yuli. Ada rekan karate Yuli yang melihat pertemuan Agung dan Riska, lalu melaporkannya ke Yuli. Yuli marah besar dan kembali mengamuk. Yuli bahkan melempar setrika ke arah Agung, juga memukulnya pakai spatula. Agung mencoba menjelaskan kalau dia dan Riska tidak ada hubungan apa-apa, tapi Yuli tidak mau percaya. Yuli selanjutnya membanting Agung, lalu mengancamnya. Kalau Agung sampai berbuat macam-macam, Yuli akan menghancurkan hidupnya.
Dua hari kemudian, kakak Agung yang tertua ditemukan meninggal di rumahnya. Sehabis pemakaman, Yuli membisiki Agung kalau ini baru permulaan, jika Agung masih macam-macam, dia benar-benar akan menghancurkan seluruh hidupnya, dan juga keluarganya. Memang, Yuli sering bilang kakaknya Agung itu menyebalkan karena suka ikut campur dengan rumah tangga mereka. Agung hanya tak menyangka kalau Yuli yang telah membunuh kakaknya. Agung ingin melaporkan ke polisi, tapi dia tak punya bukti.
Agung kembali menemui Riska diam-diam soalnya Riska punya kakak seorang detektif. Agung ingin minta tolong untuk mengusut kematian kakaknya, dan mencari bukti kalau Yuli yang memang telah membunuhnya. Agung juga cerita soal kekerasan yang dialaminya. Agung tak bisa berbuat apa-apa soal itu. Dia pernah cerita ke Hani, tapi Hani cuma meminta Agung sabar menghadapi Yuli. Begitu pula teman kantornya, Agung malah ditertawakan karena dianggap suami takut istri. Agung ingin cerai, tapi Yuli berkali-kali mengancam akan membunuhnya.
Menuju pulang, Agung dapat telepon dari Ratih. Katanya, Yuli baru saja mengunjunginya. Agung khawatir karena tidak biasanya Yuli ke rumah orang tuanya, apalagi sendirian. Biasanya, mereka pergi bersama. Agung lalu buru-buru ke rumah orang tuanya. Agung takut Yuli juga akan membunuh orang tuanya. Sampai di sana, Ratih cuma bilang Yuli datang bawa makanan sekalian berkunjung. Agung lalu bertanya ke mana makanan itu, tapi Ratih memberitahu dia sudah melahapnya bersama Arif. Agung bertambah khawatir. Agung takut Yuli memberikan racun, meski tidak ada juga yang terjadi pada Ratih dan Arif.
Agung pun pulang dan menanyakan maksud kedatangan Yuli ke rumah orang tuanya. Yuli dengan santai mengatakan dia cuma berkunjung, tapi dia tidak akan segan melakukan hal yang lebih buruk kalau Agung masih menemui Riska. Giliran Agung tersudut. Agung berkilah kalau dia sudah tidak menemui Riska. Tapi Yuli menunjukkan sebuah foto pertemuan Agung dan Riska. Agung pun tidak bisa berkata-kata. Yuli lantas meninju Agung berkali-kali. Yuli bilang meski dia perempuan, dia tidak akan bisa ditindas. Yuli tidak ingin diperlakukan sebagaimana almarhum bapaknya menyiksa ibunya. Yuli bahkan menceritakan bagaimana hidup bapaknya berakhir yang membuat Agung bergidik.
Saat SMA, Yuli diperkosa pacarnya. Yuli yang mencoba bicara tentang pemerkosaan yang dialaminya malah dihujat habis-habisan, baik guru maupun teman-temannya. Siapa suruh pacaran, katanya. Yuli bahkan langsung dikeluarkan saat itu juga. Bukannya membela, almarhum bapaknya malah menghajar Yuli habis-habisan karena dianggap telah mempermalukan keluarga. Hani sempat membela Yuli, tapi Hani malah ikut dihajar almarhum bapaknya. Yuli pun tak terima. Dia mengambil pisau dan menusuk bapaknya berkali-kali. Hani yang ketakutan pun segera menguburkan suaminya.
Agung yang tak tahan lagi dengan sikap Yuli mulai menyusun rencana untuk kabur. Dia juga akan membawa putrinya. Namun, itu menjadi sulit karena Yuli dipecat dari kerjaannya sehingga Yuli lebih banyak di rumah menjaga Safa. Saat itu, Yuli yang hendak dilecehkan seseorang dari kelas karatenya begitu ketakutan. Trauma pernah diperkosa kembali menghantui Yuli. Untungnya saat itu, Yuli berhasil lari dengan memukul kepala orang itu dengan botol kaca. Imbasnya, Yuli dipecat karena orang itu melakukan playing victim.
Suatu waktu, Hani dilarikan ke rumah sakit karena perutnya kesakitan parah. Yuli langsung menitipkan Safa ke Agung, kebetulan hari itu libur kerja. Agung pun memanfaatkan kesempatan untuk kabur. Dia juga menghubungi Riska karena Riska pernah bilang padanya kalau Agung butuh villa luar kota, Agung bisa menghubunginya. Berangkatlah Agung bersama Safa. Dia memberitahu Safa kalau mereka akan berlibur. Agung tiba saat malam. Tempatnya agak sepi tanpa tetangga kiri-kanan.
Waktu yang sama, Yuli sudah mau pulang karena Hani tidak perlu rawat inap. Rencananya, Hani akan bermalam di rumah Yuli hari itu sampai kondisinya benar-benar membaik. Namun, pas sampai di rumah, Yuli sudah mendapati rumah yang kosong. Yuli segera menghubungi Agung, tapi berkali-kali ditelepon, nomornya tidak pernah aktif. Yuli sontak mengecek GPS mobil. Selama ini, Yuli menaruh GPS di mobil Agung untuk memantau setiap pergerakan Agung. Begitu pula cara Yuli mengetahui Agung selalu menemui Riska. Yuli pun menghubungi teman karatenya yang selama ini membantunya, GANDI (30), untuk segera mencari tahu lokasi tepatnya Agung pergi.
Yuli berhasil menemukan posisi Agung. Dia berangkat bersama Gandi. Saat Yuli tiba, Agung mencoba kabur, tapi Yuli dibantu Gandi mampu menghentikan Agung. Agung pun terpojok. Saat itu, Yuli meminta Gandi untuk membawa Safa yang kebetulan lagi tidur segera pergi. Biar Yuli sendiri yang mengurus Agung. Ketika Gandi pergi membawa Safa, Yuli mengunci pintu. Agung berkali-kali minta maaf, tapi Yuli benar-benar telah murka. Hari itu, Yuli menghajar Agung habis-habisan tanpa belas kasih sampai darah keluar dari mulut dan hidung Agung.
Dalam kondisi tak berdaya, Agung akhirnya menyampaikan semua keluh kesahnya selama ini. Agung juga membuka pakaiannya dan menunjukkan ke Yuli semua luka di badannya. Melihat itu, Yuli tiba-tiba teringat luka-luka di tubuh Hani yang juga diterima karena disiksa almarhum bapaknya. Yuli pun terdiam cukup lama, matanya merah. Kemudian, dia bangkit dan meninggalkan Agung yang sudah terkapar di lantai. Yuli keluar rumah, lalu menangis sejadi-jadinya.
Riska datang. Dia ingin membawa makanan untuk Agung. Melihat Yuli di luar rumah, Riska segera bersembunyi. Riska pun diam-diam ke sisi belakang rumah. Riska punya kunci cadangan rumah itu, termasuk pintu belakang. Riska pun membukanya, dan begitu terkejut saat melihat Agung sudah babak belur. Riska membantu Agung berdiri, dan membantunya untuk kabur.
Agung dan Riska sudah berhasil keluar saat Yuli kembali masuk ke rumah itu. Yuli benar-benar emosi saat melihat Agung sudah tidak ada. Yuli pun buru-buru keluar. Dia yakin, Agung yang lemah tidak mungkin bisa pergi jauh. Namun, saat mencoba mencari Agung di sekitar villa, Yuli malah bertemu dengan orang yang pernah mencoba memerkosanya di kelas karate kemarin. Orang itu lagi menginap juga di villa daerah itu. Yuli kembali ketakutan. Orang itu yang masih dendam dengan Yuli pun ingin menghajar Yuli.
Saat yang sama, Riska sudah membantu Agung untuk segera naik ke mobil Riska. Namun, mereka mendengar keributan. Mereka mendengar jeritan Yuli. Itu membuat Agung jadi cemas. Agung segera ke sana dan malah melihat Yuli hampir diperkosa. Agung yang meskipun sudah lemah buru-buru membantu Yuli, meskipun akhirnya Agung kena hajar orang itu juga. Riska pun berteriak kalau dia akan melapor polisi kalau orang itu tidak pergi.
Agung dibawa ke rumah sakit. Yuli benar-benar menyesal. Sebelumnya, Riska sudah menunjukkan pada Agung catatan masa lalu Yuli. Riska juga memberitahu kalau Yuli tidak benar-benar membunuh kakak Agung. Kakaknya meninggal murni karena penyakit jantung yang dideritanya. Selama ini, Yuli cuma mengancam Agung, tapi tidak benar-benar akan melukai mereka.
Agung mendapatkan perawatan beberapa hari di rumah sakit. Saat kondisi Agung mulai membaik, Yuli datang menjenguknya. Yuli meminta maaf berkali-kali atas perbuatannya selama ini pada Agung. Yuli juga tidak masalah kalau Agung ingin cerai. Rupanya, Agung juga enggan cerai. Agung cuma minta Yuli berhenti membatasinya secara berlebihan. Yuli berjanji. Mereka akan mengulang semuanya dari awal.
Agung akhirnya bisa dibawa pulang. Agung dan Yuli tampak senang. Tiba-tiba, Agung mendapat pesan singkat dari nomor baru. Isi pesannya, AKU AKAN SELALU MENUNGGUMU. Agung buru-buru menghapus pesan singkat itu. Yuli bertanya, tapi cuma dibalas dengan senyum. Sebenarnya, Agung telah diam-diam memesan tiket ke Singapura. Dia ingin menyusul Riska yang berangkat lebih dulu. Riska pernah berkata pada Agung kalau dia hamil anaknya.