Try new experience
with our app

INSTALL

Sejengkal Rasa (Sinopsis) 

Sejengkal Rasa (Sinopsis)

Seline (27 Tahun) memiliki kehidupan yang sempurna; orang tua yang sangat menyayanginya, sahabat yang selalu ada, pekerjaannya sebagai sosial media spesialist yang sukses bahkan Seline sendiri sering mengisi mulai dari seminar, pelatihan dan menjadi idola bagi beberapa orang juga kekasih yang sangat menyayanginya. Kekasih dari Seline sendiri bernama Chandra (28 Tahun), dia bekerja di bidang IT dan mereka telah berpacaran selama kurang lebih tiga tahun. Semua orang tahu mengenai hubungan mereka karena baik Seline maupun Chandra sama-sama mempublikasikan hubungan mereka. Keduanya saling terbuka dan tidak pernah menutupi hal apapun sebab sudah percaya satu sama lain. Banyak orang yang iri dengan hubungan mereka dan menganggap Seline dan Chandra adalah contoh pasangan yang diidamkan semua orang.


Suatu hari, Seline sedang naik kereta perjalanan jarak jauh dari Semarang ke Jakarta. Dia baru saja berkunjung untuk menengok tempat adiknya kuliah dan harus segera kembali ke Jakarta karena harus bekerja. Selama di kereta, Seline duduk bersama laki-laki yang tidak dia kenali. Selama perjalanan panjang itu, mereka terlibat beberapa obrolan yang menarik dan tanpa di sangka keduanya memiliki kesukaan juga topik yang sama. Setelah turun dari kereta, keduanya berpisah dan Seline justru lupa tidak menanyakan namanya. Usai Seline berjalan cukup jauh, tanpa di sangka laki-laki itu justru menatap Seline dari kejauhan menunggunya pergi menaiki mobil. Laki-laki itu menatap Seline dengan penuh ketertarikan, tampak dia ingin mengenal Seline meskipun pertemuan tadi cukup singkat. Tanpa di duga, lamunan laki-laki itu berhenti setelah kekasihnya datang untuk menjemput dan keduanya pergi dari stasiun.


Seline pergi ke kantor dan melakukan pekerjaan seperti biasa, tak lama salah satu rekannya mengatakan bahwa akan ada karyawan baru dan mengatakan bahwa karyawan itu memang cukup tampan. Seline tidak menggubris dan mengatakan supaya mereka bisa fokus dengan pekerjaan. Teman-temannya menimpali bahwa Seline justru beruntung dengan kisah cintanya yang membuat orang-orang iri. Seline tersenyum dan mengatakan bahwa dia bahagia dengan kehidupan sekarang.


Sepulang bekerja, Seline bertemu dengan Chandra. Mereka berdua mengobrol tentang apa yang terjadi hari ini dan Seline mengatakan soal karyawan baru yang sedang dibicarakan. Chandra mengatakan bahwa temannya pernah bercerita bahwa salah satu saudaranya baru saja di terima di perusahaan tempat Seline bekerja. Chandra berasumsi bahwa bisa saja itu teman saudara temannya. Seline cukup terkejut dengan segala kebetulan ini dan mengatakan bahwa dia akan memastikan hal itu.


Besoknya, karyawan baru tersebut masuk dan memperkenalkan diri. Namanya Asterik (28 Tahun) tapi orang-orang biasa memanggilnya Erik. Seline terkejut karena dia adalah orang yang ditemuinya di Kereta. Erik juga menatap Seline dengan senyuman, tampak dia mengingat bahwa Seline adalah perempuan yang dia temui di kereta waktu itu.

Sewaktu istirahat, mereka berdua bertemu dan saling memperkenalkan diri secara resmi. Keduanya bernostalgia dengan obrolan saat di kereta. Seline lalu menceritakan apa yang dia bicarakan semalam dengan Chandra, sekedar memastikan bahwa orang yang dimaksud oleh kekasihnya itu adalah Erik. Erik mengiyakan dan dia pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya walau sebentar, dia sendiri tidak menyangka bahwa Seline adalah kekasihnya Chandra. Keduanya terlibat obrolan yang cukup intens sehingga membuat karyawan lain yang ada di sana menganggap bahwa keduanya sudah lama saling mengenal.


Chandra pulang lebih cepat dan sengaja pergi ke kantor Seline untuk menjemput kekasihnya. Di sana dia bertemu dengan Seline juga Erik yang baru saja keluar dari kantor. Erik lalu memperkenalkan diri kepada Chandra dan mereka berdua mengobrol sebentar lalu mereka pulang.


Semenjak hari itu, baik Seline maupun Erik semakin dekat di kantor. Kedekatan mereka tidak dicurigai, karena memang hanya sebatas obrolan kantor dan bercanda biasa. Chandra juga tidak keberatan, karena Erik sendiri memiliki kekasih yang telah dia kencani sejak lima tahun lalu. Hal itu membuat Chandra berpikir bahwa Erik memang sesayang itu dengan kekasihnya. Seline juga sudah berkomitmen untuk menjalin hubungan serius dengan Chandra dan telah merencanakan pernikahan.


Perlahan, obrolan mereka menjadi semakin pribadi dan mulai berbagi pendapat tentang kisah cinta masing-masing. Baik Seline maupun Erik saling memberi solusi atau pendapat jika salah satu diantara mereka sedang bercerita. Hal ini bermula dari Seline yang curhat tentang Chandra yang semakin posesif serta mengaturnya terlalu berlebihan, Erik memberikan saran dan bercerita jika dia sendiri membebaskan pacarnya yang bernama Nami melakukan apapun selama Erik tahu dan menemani. Seline iri dengan Nami yang memiliki kekasih seperti Erik. Erik juga cerita tentang Nami yang seringkali tidak bisa mengerti tentang kesibukannya, apalagi Erik sedang sibuk. Seline menanggapi dan bercerita bahwa selama berhubungan dengan Chandra, dia tidak pernah menuntut dan selalu memberikan Chandra ruang untuk diri sendiri.


Obrolan tersebut semakin intens dan seolah saling mengisi kekosongan yang ada di dalam pasangan masing-masing. Perlahan, baik Seline maupun Erik mulai saling menunggu satu sama lain. Seringkali keduanya hanya bertatapan tapi keduanya menatap penuh arti, seperti tatapan dua orang yang saling menyukai. Erik yang seringkali sengaja menunggu Seline di tempat biasa karyawan membeli makanan, Seline yang kadang sengaja pulang telat agar bisa pergi naik kereta bersama Erik. Secara tidak langsung, keduanya sudah saling terikat meskipun baik Erik dan Seline belum menyadari hal itu.

Suatu hari, Seline bertengkar dengan Chandra. Keduanya bertengkar karena Chandra semakin posesif dan marah karena Seline telat membalas pesannya. Tentu Seline marah sambil berkata bahwa dia semakin sibuk dan tidak bermaksud membuat Chandra marah. Disatu sisi, Erik juga bertengkar dengan kekasihnya yang marah dan seolah tidak mau mengerti kondisi Erik yang sekarang bekerja di kantor. Nami merasa bahwa Erik tidak pengertian seperti saat Erik masih bekerja jarak jauh.


Keduanya kembali bertemu dan saling bercerita. Meskipun mereka menceritakan hal yang melelahkan, pandangan mereka benar-benar berbeda. Seolah Seline dan Erik saling berharap bahwa jika mereka adalah pasangan, maka hal ini tidak akan terjadi. Pertengkaran dengan pasangna masing-masing pun membuat baik Seline dan Erik semakin dekat sampai orang di kantor mereka melihat kedekatan tersebut.

Teman sekantornya melihat kedekatan Seline dan Erik yang dirasa kurang wajar, terlebih keduanya seringkali bersama walau kebersamaan mereka karena pekerjaan dan bertemu juga membahas pekerjaan. Utamanya teman sedivisi Seline, mereka melihat bahwa tatapan juga intensi antara mereka bukan sebagai rekan kerja, tapi seperti seseorang yang jatuh cinta. Seline menepis hal itu dan berkata mereka berteman, di satu sisi Seline juga tidak bisa berbohong bahwa hatinya selalu tidak karuan saat dekat dengan Erik. Hal itu juga berlaku buat Erik.


Keduanya menyadari bahwa masing-masing telah jatuh cinta saat kantornya mengadakan acara. Seline dan Erik dipasangkan dalam acara pesta kostum dan mereka berperan sebagai sepasang kekasih. Orang-orang melihat bahwa keduanya memiliki tatapan layaknya sepasang kekasih. Setelah acara selesai, mereka berdua mengobrol dan Erik menanyakan sesuatu. Bagaimana jika mereka bertemu sebagai dua orang yang belum memiliki sepasang kekasih? Seline terdiam dan keduanya bertatapan. Dari sana, mereka paham bahwa perasaan mereka bukan lagi sekedar teman kerja.


Seline pulang dengan perasaan yang tidak karuan. Dia tahu perasaannya kepada Erik terlarang tapi hubungannya dengan Chandra juga sedang tidak baik-baik saja. Erik juga begitu, terlebih hubungannya dengan Nami semakin memburuk. Dia telah mencoba segala cara untuk bertahan dengan Nami tapi tidak pernah berakhir dengan baik. Erik sangat menyayangi Nami, tapi di satu sisi Nami tidak bisa mengerti keadaannya dan justru Seline yang lebih mengerti.


Semenjak kejadian itu, keduanya jarang mengobrol tapi kebiasaan saling menunggu dan menatap masih dijalankan. Erik dan Seline juga kadang sengaja mencari alasan bertemu untuk masalah pekerjaan, walau sebenarnya saat membicarakan pekerjaan justru tatapan mereka berbeda. Tampak Erik dan Seline masih memiliki perasaan yang seharusnya tidak tumbuh itu.


Suatu hari, Erik meminta bertemu dengan Seline untuk membicarakan pekerjaan. Setelah selesai, Erik bertanya bagaimana hubungannya dengan Chandra? Seline mengatakan bahwa keadaannya masih sama tapi jauh lebih baik. Saat Seline bertanya mengenai hubungannya dengan Nami, tapi Erik mengatakan bahwa dia sudah putus dengan Nami. Erik berkata bahwa dia sangat menyayangi Nami tapi mereka tidak menemukan titik terang, bahkan Nami berselingkuh dengan teman kampusnya. Seline menghibur Erik dan berkata bahwa dia akan menemukan seseorang yang lebih baik dari Nami.


Hubungan Seline dan Chandra juga sebenarnya semakin memburuk, seolah takdir memperlihatkan sisi buruk dari Chandra yang baru saja dia lihat. Hubungan mereka berubah menjadi lebih toxic, tentu hal ini mempengaruhi kinerja Seline. Chandra dari awal memang tidak curiga kepada Erik, karena obrolan mereka lewat pesan pun tidak ada yang aneh dan hanya membicarakan pekerjaan. Teman kantor Seline juga mengatakan bahwa Seline dan Erik berkomunikasi sewajarnya walau mereka tahu hubungan antara Seline dan Erik.


Hubungan Seline dan Chandra yang semakin kacau membuat Seline cukup tertekan. Seline lalu cerita kepada Erik untuk meminta solusi. Erik justru memberikan saran bahwa mereka berdua harus putus, karena hubungan Seline dan Chandra juga sebenarnya sudah tidak sehat. Seline ragu tapi Erik menyakinkan hal itu. Erik juga berkata bahwa dia bisa menyembuhkan luka Seline yang timbul karena Chandra.

Di titik ini, Seline tidak bisa berpikir jernih. Dia kesulitan memilih bertahan atau melepaskan Chandra, di satu sisi juga dia tidak bisa berbohong bahwa Erik berhasil memenuhi ruang yang kosong karena sikap Chandra. Seline meminta pendapat pada salah satu sahabatnya yakni Lillian. Lillian lalu menyarankan agar Seline memperbaiki dulu hubungan dia dengan kekasihnya, Chandra. Jika berjalan dengan lancar bisa diteruskan tapi jika gagal dia bisa memilih Erik.


Seline setuju dengan saran Lillian dan mempraktikan hal tersebut. Seline berbicara dengan Chandra dan mengatakan bahwa mereka memang harus memperbaiki hubungan. Akhirnya Seline dan Chandra membuat jarak sementara untuk merefleksikan diri sendiri. Sementara itu, Seline juga mengatakan kepada Erik bahwa dia akan mencoba memperbaiki hubungannya dengan Chandra, Erik menanggapi hal itu dengan tersenyum lalu berkata bahwa dia bisa menunggu.


Selama merefleksikan hubungan, Seline berusaha berpikir jernih dan menetralkan perasaan kepada keduanya. Hal itu juga berlaku buat Chandra, dia benar-benar menghilang dan mencoba untuk berpikir jernih. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu. Dalam pertemuan tersebut, Chandra mengaku dia telah salah dan meminta maaf telah membuat Seline terluka. Chandra meminta satu kesempatan lagi kepada Seline dan dia akan memperbaiki semua. Seline sempat ragu namun dia mengiyakan permintaan Chandra.


Semenjak itu, hubungan Seline dan Chandra membaik. Mereka berdua memiliki hubungan yang jauh lebih sehat dari sebelumnya. Chandra juga benar-benar berubah dan menepati janjinya. Hal ini tentu membuat Seline senang, ditambah tak berselang lama dia mendapatkan tawaran pekerjaan di perusahaan yang lebih besar serta jenjang karir yang lebih meyakinkan. Tentu Seline senang dengan semua ini, tapi disatu sisi dia teringat dengan Erik. Seline harus menyelesaikan urusannya dengan Erik.


Seline lalu bertemu dengan Erik. Seline berkata bahwa dia telah memperbaiki hubungan dengan Chandra dan berhasil. Erik mengerti maksud Seline, hal ini bearti bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk bersama Seline dan perasaan mereka harus berakhir di sini. Seline juga berkata bahwa dia akan resign karena mendapatkan tawaran pekerjaan di tempat lain. Erik bertanya, apakah mereka berdua telah selesai? Seline mengangguk dan berkata bahwa semuanya selesai. Keduanya mengatakan hal itu dengan tatapan sedih, seolah mereka baru saja menyudahi hubungan.


Seline menyelesaikan segala urusan untuk resign dan melakukan perpisahan dengan teman sekantornya, termasuk Erik. Setelah melakukan perpisahan, Chandra menjemput Seline. Untuk terakhir kali, Seline berpamitan dengan semua orang. Chandra berterima kasih sejenak kepada teman kantornya. Saat Chandra berterima kasih, Seline dan Erik saling menatap dengan tatapan sedih dan tampak tidak ingin berpisah. Walau Seline dan Erik sebenarnya tidak ingin berpisah, tapi mereka harus berpisah karena perasaan mereka tidak seharusnya terjadi.


Chandra dan Seline pulang, Chandra mengantarkan Seline ke rumahnya dan membantu Seline menyimpan barang. Ketika Chandra memindahkan kotak berisi barang milik Seline, ada surat kecil terjatuh. Seline mengambil surat tersebut dan ternyata itu dari Erik. Chandra meminta Seline membacanya, Seline membaca surat tersebut yang berisi ucapan terima kasih sudah memperlakukan dia dengan baik di kantor dan mendoakan agar mereka berdua segera menikah. Chandra tersenyum dan mengaminkan surat tersebut, Seline juga turut mengaminkan dan dalam hatinya dia bergumam bahwa pilihannya sudah tepat. Seline lalu mengikut Chandra masuk ke dalam rumah.


Selesai.