Chapter 4

Tiwi pun demikian dia selalu inget Lufi yang berjanji akan membebaskan dari belenggu adat itu apalagi dikehamilannya yang penuh frustrasi itu. Tiwi yang selalu gagal menggugurkan kandungannya karena ketahuan suaminya sang Ndoro Lurah itu makin galau dan stress. Sampai Tiwi juga pupus harapan karena tidak ada kabar lagi tentang Lutfi Latif yang di dengar.
Salah satu anak asuh Abdul Hadi rupanya ada yang terlibat ninja sarung dan berhasil lolos dari insiden penyerangan terhadap Ndoro Lurah, dia akhirnya menceritakan semua bahwa komplotan mereka menangkap dan membius Lutfi Latif dan menyebrangkannya ke Makasar lantas melakukan aksi penyerangan itu, tapi karena makin tidak nyaman anak itu pamitan untuk kabur daripada tidak aman di desa itu.
Hal ini pun di dengar Tiwi yang membuatnya semangat kembali untuk menggugurkan kandungannya sehingga akhirnya dipasung setelah ketahuan Ndoro Lurah dan beliau menugaskan anak buahnya para mafia jawara itu mencari dan membunuh Lutfi Latif dan Danu anak yang lolos dari komplotan itu. Tiwi makin tak berdaya dalam pasungan. Hanya bibi pembantu Ndoro Lurah yang diam-diam memberinya makan dan minum tiap malam. Dengan tusuk konde yang pernah diberikan oleh Lutfi, Tiwi berusaha membongkar gembok yang memasung kaki dan tangannya.
Hasan mertua Lutfi meninggal serangan jantung, hingga Lutfi menjadi tulang punggung keluarga nelayan itu dan perahunya pun dicuri orang hingga Lutfi harus melaut ikut perahu besar orang lain agar penghasilannya lebih besar untuk persiapan kelahiran anaknya karena dia mulai amat mencintai Rukaya istrinya yang kandungan makin besar. Dalam beberapa hari melaut mendapat ikan banyak namun tiba-tiba perahu itu diterjang badai tak terselamatkan. Kabar duka itu memilukan hati Rukaya yang berkabung untuk kedua kalinya.
Tiwi berhasil lolos dari pasungan dan menemukan rumah Abdul Hadi ingin bertemu Danu untuk dapat menemukan dimana Lutfi namun sebelum Danu ditemukan bangkainya di pantai rumor Fakhidin anak asuhan yang satu kamar dengan Danu pernah terucap kalau Lutfi berada di Losari Makasar. Namun Tiwi mulai merasa mual dan tidak enak badan pucat pasi apalagi rumor Lutfi ditelan badai akhirnya sampai ke rumah Abdul Hadi di saat Tiwi dirawat di rumah itu. Semua seakan sia-sia yang ditempuh Tiwi.
Tidak terduga Lutfi tertolong kapal yang berlabuh di Semarang, Dia pun berusaha mencari cara untuk kembali ke Losari Makasar kuatir Rukaya mengira dirinya meninggal tapi somehow dari orang pekalongan yang ditemuinya, dirinya mengetahui Tiwi dalam derita dirawat di rumah asuh Abdul Hadi di Pekalongan, dan mengetahui dirinya berada di Jawa Tengah dia bermaksud berkunjung untuk berkabar dirinya sudah menikah dan mohon maaf tidak banyak dapat membantu Tiwi
Tiwi yang merasa sia-sia itu kembali ke Kluwih ke rumah suaminya Ndoro Lurah untuk meminta maaf dan diterima kembali menjadi istrinya, bersamaan itu Lutfi terlah sampai di rumah Abdul Hadi. Lutfi pun menyusulnya agar sebelum sampai rumah Ndoro Lurah dapat utarakan permohonan maafnya. Bertepatan di perbatasan desa Kluwih mereka bertemu, Lutfi pun sampaikan maksudnya dan menceritakan dengan jujur Tiwipun ikhlas tidak ada daya rasa memilikinya hanya mereka jujur masih saling mencintai dan mereka berciuman penuh cinta, namun lidah Tiwi menghitam rupanya makan dan minum yang diberikan bibi pembantu itu telah diracun Ndoro Lurah hingga kedua tergeletak mati di perbatasan desa Kluwih kabupaten Batang Jawa.

Di tulis di Griya Pringlangu indah Pekalongan barat 12 Maret 2023