Try new experience
with our app

INSTALL

(TAMAT) Printemps a Paris 

Prologue

Jika kehidupan aku ibaratkan sebuah teka teki silang, pastilah itu teka teki silang raksasa yang jawabannya tak ‘kan pernah bisa aku genapi. Pertanyaannya terkadang muncul dalam bentuk kejutan-kejutan yang mencengangkan, ketiba-tibaan yang menyentak dan kemisteriusan yang menakutkan. Pertanyaan-pertanyaan dalam teka teki silang itu muncul  bukan semata-mata karena bumi yang kita pijak ini berputar mengitari matahari pada porosnya, siang dan malam selama duapuluh empat jam, tiga ratus enampuluh lima hari, tetapi juga karena adanya milyaran jiwa yang mengisi kehidupan di dalamnya. Mereka saling silang, sambung menyambung, aksi reaksi, sebab akibat dan kadang berbenturan.

Tak sedikit persoalan dalam kehidupan, membuatku terperangkap dalam sebuah kepungan mematikan dari beberapa sudut mata angin. Pilihannya hanya menang atau kalah dan tak ada pilihan bunuh diri. Masalahnya, tak mudah menghadapi persoalan kalah dan menang ini. Jika tidak mencintai hidup, mungkin sudah dari dulu aku memilih mengakhirinya daripada kalah. Tapi karena aku sangat mencintai hidup maka tak ada pilihan lain selain bertahan.

Pada akhirnya bagiku, pengisian teka teki silang itu hanyalah satu dari sekian banyak kegiatan mencari siapa sejatinya aku. Sang pecinta hidup tentu tak akan binasa, meski dengan resiko jatuh ribuan kali. 

Dia akan bangkit dan bangkit lagi, menepis tangan dari debu, mengebaskan baju yang kotor dan tak hirau pada luka ditubuhnya.