Contents
Trah
Trah 1. Bukan Sekedar Penggemar
Trah 1. Bukan Sekedar Penggemar
Suatu hari, di Negeri Bebanda ....
Lily Adly sedang menunggu giliran naik ke panggung untuk bernyanyi. Sembari itu, ia melihat media sosial. Ia melihat sosok terkenal dari luar negeri yang ia gandrungi, yaitu Pangeran Barata Albifardzan yang sedang bersama Raja Alberga Albifardzan. Anak dan ayah itu sedang meninjau teknologi yang diterapkan pada masjid besar di Negeri Duhinbaia.
“Lily, siap-siap!” seru Natasa, salah satu yang memiliki tanggung jawab dalam acara musik itu. Akan tetapi, nampak Lily bergeming. “Lily!” serunya lagi. Tetap, Lily tidak menoleh. Natasa menjadi menghampirinya.
“Kamu lihat apa sih sampai tidak mendengar?” Natasa melihat ponsel pintar Lily. “Oh, pangeran Negeri Duhinbaia. Aku juga mengidolakannya.”
“Kakak, memanggilku?”
“Iya, sudah mau giliran kamu tampil. Ayo, siap-siap!”
“Baik, Kak.”
“Semangat, ambil napas yang banyak kalau gugup!” Natasa kembali ke posisinya sebelumnya.
Lily sejenak kembali melihat Barata sembari membatin, “Aku bukan sekedar fans, aku ....” Lily senyum-senyum sendiri. Kemudian, ia lekas bersiap tampil. Ambil napas buang napas. Ambil napas buang napas lebih dari sebelumnya. Masih sedikit gugup, ia melangkah mendekati panggung.
Lily Adly, aktris dan penyanyi baru yang baru tampil bernyanyi di sebuah stasiun televisi. Dalam penampilan pertamanya ini, ia mengenakan bawahan dress tutu dengan panjang sedikit di bawah lutut berwarna pink cerah. Dipadu dengan atasan blush katun berwarna dasar putih, bermotif kue-kue, berlengan panjang puff, dan kerah bulat sederhana yang pas di lehernya. Bawahnya, ia tambah dengan stoking putih berbentuk celana panjang. Sepasang sepatu sport putih menjadi pilihannya untuk alas kakinya. Sepasang anting kecil berbahan silver berbentuk ice cream cone menghiasi kedua telinganya. Hanya sedikit dari rambutnya yang sepanjang betis yang diikat, hanya di samping kanan dan kiri yang disatukan di tengah belakang dihias jepit berbentuk pita berwarna pink senada rok tutunya. Riasan wajah natural dengan warna netral dan lembut. Penampilannya begitu cute, manis, dan energik dengan lagu riang di pagi hari yang cukup cerah. Penampilannya cukup menghibur, membawa suasana positif nan ceria.
“Bismillahirahmanirahim,” suai bibirnya sebelum mulai. Ia naik ke panggung terbuka. Kemudian, band pengiring memulai musiknya.
Lihatlah di sana mentari baru menyingsing!
Lihatlah di sana lengan baju disingsing!
Lihatlah di sana mentari baru bersinar!
Lihatlah di sana semua harapan berbinar!
Ayo belajar!
Ayo bekerja!
Ἳ6Songsong harapan!
Reff
Mentari pagi ....
Sejuk embun pagi ....
Sambut hari-hari ....
Penuhi harapan hati ....
...........
Lihatlah di sana mentari baru menyingsing!
Lihatlah di sana lengan baju disingsing!
Lihatlah di sana mentari baru bersinar!
Lihatlah di sana semua harapan berbinar!
Ayo berkarya!
Ayo melangkah!
Songsong harapan!
Reff
Mentari pagi ....
Sejuk embun pagi ....
Sambut hari-hari ....
Penuhi harapan hati ....
...........
Lihatlah di sana mentari baru menyingsing!
Lihatlah di sana lengan baju disingsing!
Lihatlah di sana mentari baru bersinar!
Lihatlah di sana semua harapan berbinar!
Ayo berjuang!
Ayo semangat!
Songsong harapan!
Reff
Mentari pagi ....
Sejuk embun pagi ....
Sambut hari-hari ....
Penuhi harapan hati ....
Mentari pagi ....
Sejuk embun pagi ....
Sambut hari-hari ....
Penuhi harapan hati ....
Penuhi harapan hati ....
***
Selain ditayangkan di televisi, setelahnya, acara musik itu ditampilkan di media sosial. Acara itu menjadi menjangkau dunia internasional. Tidak sengaja, Barata yang sedang bermedsos melihat acara itu dan melihat Lily Adly. Suasana yang diciptakan dari kostum dan lagu dari Lily membuat pangeran Negeri Duhinbaia itu terpikat untuk menonton Lily sampai habis. Bara semangat Lily dalam acara itu, menular pada Barata. Lagu itu terngiang dan memberi bara di setiap ia beraktivitas.
***
Hari-hari Lily yang masih berusia sembilan belas tahun dipenuhi tawaran pekerjaan peran-peran kecil. Setiap peran yang didapatkannya, kontiniti beberapa hari saja. Tidak mengapa, yang penting lancar, sudah cukup baginya. Ia tidak berambisi untuk menjadi besar dalam pekerjaannya itu. Harapannya hanya bisa mandiri dan terus berkarya. Ia harus mandiri karena bukan orang kaya. Meskipun penghasilannya tidak banyak, setidaknya tidak merepotkan kedua orang tuanya. Ia juga berharap bisa menabung untuk melanjutkan sekolahnya di jenjang universitas yang sengaja ia putuskan berhenti di awal semester agar adiknya satu-satunya yang masih akan masuk SMP bisa sekolah. Selain itu, mumpung coba-cobanya di dunia entertainment cukup menghasilkan.
Kedua orang tuanya masih lengkap. Ayahnya bernama Adly Alfahem, hanya seorang office boy di sebuah kantor pemerintah. Untung, ayahnya itu pekerja keras dan cerdas sehingga mengupayakan memiliki usaha untuk tambahan penghasilan. Usaha ternak ayam dan bebek kecil-kecilan dijalankan ayahnya. Selain itu, Lilian Ganika ibunya, menerima pesanan kue dan sering dibayar untuk menjadi tukang masak saat ada yang hajatan.
Selain bekerja, hari-hari Lily dipenuhi menatap media sosial. Lily bukannya suka bermedsos, ia hanya bertujuan menatap yang sedang ada di hatinya. Menatapnya saja sudah cukup. Halu jika mengharapkan lebih dari itu. Selain jaraknya yang jauh, strata juga jauh berbeda. Akan tetapi, meskipun tidak mengharapkan pria itu, di setiap sujudnya, ia selalu mendoakan pria itu agar baik-baik saja.
***
Pangeran Barata Albifardzan terngiang terus lagu yang dinyanyikan oleh Lily Adly. Akan tetapi, ia hanya hafal suaranya dan sedikit liriknya. Ia tidak ingat nama dan wajah penyanyinya. Ia yang terus terngiang lagu itu, menjadi kepo dan mencari di media sosial. Begitu sulit karena ia tidak tahu nama penyanyinya. Sejarah media sosialnya mengenai itu sudah tergeser jauh oleh hal-hal lain yang dibukanya.
Belum juga ketemu, ia harus mengikuti rapat. Rasa ingin tahu yang begitu besar membuatnya tidak berhenti mencari di media sosial, baik melalui ponsel pintarnya maupun melalui laptop yang digunakannya untuk rapat. Sama sekali, ia tidak konsentrasi pada rapat. Hanya jawaban setuju saja yang dilontarkannya tanpa tahu apa yang dibahas, apa yang disepakati.
Ia memikirkan cara untuk menemukannya. Ia mencoba mengingat-ingat lagunya. Kemudian, ia mencoba menebak kata kunci dari bait-bait lagu itu untuk diketiknya di kolom pencarian. Ia lalu menambahkan dengan mengingat nama negeri penyanyinya, yaitu Bebanda. Muncullah yang dicarinya. Matanya berbinar melebar mengamati yang ditemukannya. Ia tersenyum senang. Kemudian, ia semakin mengamati penyanyinya. Ia screenshot tepat pada gambar penyanyinya.
“Lily Adly. Nama asli atau nama panggung?” batinnya saat membaca tulisan di media sosialnya.
Setelah itu, barulah ia lega dan bisa berkonsentrasi pada rapat. Ia menjadi tahu jika rapat sedang membahas acara internasional yang akan diadakan di negerinya. Acara internasional yang akan mendatangkan para pemimpin negeri-negeri. Selain itu, untuk menyambut para raja, akan dihadirkan pula artis-artis dan selebriti papan atas dari berbagai negeri. Beberapa artis dan selebriti yang akan diundang sudah dibahas pasti siapa-siapa saja.
Barata mengangkat tangannya. “Berikan untukku satu undangannya!”
Kepribadiannya yang suka iseng, tiba-tiba memunculkan ide iseng. Ia secara tidak serius akan mengundang penyanyi dari Negeri Bebanda yang baru saja ditemukannya itu. Kalau tidak datang tidak masalah, kalau datang pikirnya tidak mungkin, tetapi tidak masalah kalau sungguhan datang. Ia hanya berniat mengerjai Lily karena pikirnya pasti Lily akan bereaksi heboh mendapatkan undangan dari raja itu, di mana hanya artis dan selebriti bertaraf internasional yang diundang.
***
Sebuah surat undangan untuk raja, artis, dan selebriti Negeri Bebanda dari raja Negeri Duhinbaia telah datang di kantor menteri dalam negeri. Setiap negeri ada tiga artis dan tiga selebriti yang diundang. Akan tetapi, khusus Negeri Bebanda ada undangan untuk empat artis, di mana salah satunya untuk Lily Adly.
Adly Alfahem, office boy di kantor itu yang menerimanya. Ia mengecek surat undangan untuk siapa saja. Ia melihat bentuk undangannya sama semua yang artinya dari satu tempat. Matanya cukup tertarik saat mengetahui undangan penting dari Raja Alberga Albifardzan. Ia membaca nama-nama yang tertera selain raja, adalah nama-nama terkenal di Bebanda yang juga terkenal di luar negeri. Kemudian, matanya semakin melebar saat mendapati salah satu undangan atas nama Lily Adly.
“Lily Adly?”
Bersambung
Terima kasih
:) :) :)
DelBlushOn Del BlushOn Del Blush On delblushon #delblushon :)