Contents
Good Romance
Roy Jatuh Cinta
Keesokan harinya di ruang tamu, Mama Rosa mendapati Aldebaran tengah memakai sepatu olahraga. Beliau yang penasaran, segera mempertanyakan akan kemana dia sekarang?
"Mau kemana nih?" ucap mama Rosa
"Mau olahraga ma, pumpung weekend" ucap Aldebaran
"Kamu sendiri, mana Andin?"
"Lagi siap-siap"
"Reyna ikut?"
"Iya, Reyna ikut juga."
"Ya sudah, mama juga ikut deh. Tunggu sebentar ya"
"Iya ma" ucap Al sembari tersenyum
Tidak berselang lama mama Rosa pergi, datanglah Andin dan Reyna.
"Ayo mas, keburu siang nanti"
"Sebentar Ndin, mama mau ikut"
"Oma ikut? Yeay" ucap Reyna gembira
"Ayo Al" ucap Roy
"Tumben olahraga, biasanya jam segini belum pulang lo"
"Masih pagi jangan mulai" ucap Andin
"Iya nih Ndin, suami lo kenapa sih kalo sama gue bawaannya sensi terus" ucap Roy heran
"Tidak ada yang sensi, saya ngomong fakta"
"Sudah mas, kamu juga"
Saat tengah berdebat, mama Rosa menghampiri mereka dengan pakaian olahraga.
"Sudah siapa semua? Roy, tumben"
"Kan, mama juga bilang tumben. Berarti saya tidak salah"
"Hey, malah jadi debat ini. Jadi olahraga tidak sih?"
"Jadi dong oma" ucap Reyna
"Eh ada cucu oma. Yuk berangkat sekarang, keburu siang"
Mereka pun memulai berolahraga dengan berlari kecil di lingkungan komplek.
"Reyna Ndin, Reyna"
"Iya ma, ini aku jaga"
Saat tengah bersantai, Roy izin berpisah dari mereka.
"Ma, aku mau ke taman komplek ya."
"Taman?"
"Iya ma, di sana lebih luas. Jadi lebih adem"
"Oh ya sudah, mama ikut ya"
"Eh jangan ma. Maksudnya, kalau mama ikut Reyna siapa yang jaga?"
"Oh iya, benar juga ya.."
"Reyna biar sama aku Roy. Mama kalau mau ikut, ikut saja tidak apa-apa ma" ucap Andin
"Jangan Ndin. Nanti kalo mama ikut, kelelahan gimana?" ucap Roy
"Alesan, bilang saja mau sendiri" ucap Aldebaran
"Tahu saja lo Al"
"Iyalah, gue juga pernah muda kali."
"Ya sudah sana, kalau mau ke taman" ucap mama Rosa
"Ya sudah ma, bye. Sampai jumpa di rumah"
"Bye.."
"Biasa, Roy.." sambungnya sembari tertawa kecil
"Ayo oma, lanjut" ucap Reyna
"Ayo, let's go.."
Merekapun melanjutkan berolahraga.
*Di Kursi Taman
"Huh, kenapa tidak dari tadi gue ke sini ya" ucap Roy sembari menghirup udara
Saat tengah duduk seorang diri, ia pun mengingat kebersamaannya bersama Elsa tempo lalu.
"Elsa, Elsa, dilihat-lihat lo cantik juga ya" gumamnya sembari tersenyum tipis
"Iya sih lo galak, manja juga, tapi kok jadi gemas ya" sambungnya
"Elsa, Elsa.." gumamnya pelan
Bak tidak mengingat tempat dan situasi, hingga seorang anak laki-laki menyapanya.
"Om, kenapa? Ini masih pagi loh"
Ia yang tekejut segera membenarkan posisinya selayaknya tidak terjadi apa-apa.
"Om tidak kenapa-kenapa dek, memang kenapa? Apa yang kamu lihat?"
"Aku lihat om lagi senyum-senyum sendiri, terus ngomong sendiri" ucapnya polos
"Oh ya?"
"Iya, om menyebut nama Elsa"
Untuk yang kedua kali Roy terkejut dengan ucapannya.
"Elsa siapa om?"
"Pacarnya ya?" sambungnya dengan polos
"Heh, masih kecil kok tahu pacar sih?"
"Om kenapa marahin aku?"
"Tidak, siapa yang marah dek? Om tidak marah kok" ucap Roy khawatir sembari melihat sekitar
"Tadi om"
"Tidak, om tidak marah dek" ucapnya sembari memegang pundaknya
Namun anak tersebut tetap merengek dan enggan menghentikan tangisnya.
"Aduh, kenapa jadi gini sih. Mana nangis gini, apa gue tinggal ya.." gumamnya pelan
"Om mau ninggalin aku?"
"Tidak, siapa juga yang mau ninggalin kamu.."
"Dengar aja nih anak" gumamnya pelan
"Dengarlah om, aku kan punya telinga"
"Iya iya.." jawabnya dengan tersenyum tipis
Sesaat setelah anak tersebut menghentikan tangis, datang seorang ibu dan ayah. Tanpa mempertanyakan suatu hal, mereka dengan tiba-tiba menarik tangannya.
"Kamu mau culik anak saya?" ucap salah satu dari mereka
Seperti tidak memberinya kesempatan untuk menjawab, anak kecil tersebut menyangkal..
"Om ini bukan orang jahat ma. Aku lihat si om lagi tertawa sendiri. Aku kira orang gila, ternyata lagi jatuh cinta ma.."
"Jadi dia bukan mau bawa kamu?"
"Bukan ma"
Mendengar penjelasannya, merekapun melayangkan permintaan maaf kepada Roy.
"Anak muda, kami minta maaf atas tuduhan kami ya nak"
"Iya ibu, tidak apa-apa"
"Kalau begitu, kami pamit ya nak" ucap sang suami
"Silakan pak, bu"
"Ayo nak"
"Sebentar ma"
"Kak, kalau kakak lagi suka sama sesuatu, kakak harus mendapatkan itu. Karena kata mama juga gitu. Kalau aku lagi pengin sesuatu harus berusaha untuk mendapatkan itu."
"Iya dek, makasih ya sarannya" ucap Roy lembut
"Ayo nak"
"Aku duluan ya kak"
"Iya"
Mereka pun meninggalkannya seorang diri di sana.
"Bocah udah tahu cinta-cintaan, dasar" gumamnya pelan
"Sebentar, tapi kata dia ada benarnya juga loh. Kalau lagi pengin sesuatu, harus berusaha untuk mendapatkan itu. Berarti, berarti gue harus berusaha buat Elsa dong" ucapnya sembari tersenyum
"Iya, gue harus bisa bikin dia jadi milik gue" gumamnya pelan dengan raut wajah penuh misteri
*Di Istana Pondok Pelita
"Kiki, Roy sudah pulang belum?" ucap mama Rosa
"Belum bu bos, Roy belum pulang"
Mama Rosa mulai cemas mendengar jawabannya.
"Al, Roy kemana ya?"
"Paling jalan-jalan sebentar ma, tenang saja. Dia baik-baik saja kok.." ucapnya menenangkan
"Iya ya, dia baik-baik saja ya.."
"Iya ma. Sekarang mama istirahat saja"
"Ya sudah, titip Roy ya Al. Nanti kalau sudah pulang, kamu bilang mama ya.."
"Iya ma"
Mama Rosa menuju kamarnya dengan raut wajah khawatir.
"Mirna, tolong ajak Reyna ke kamar"
"Baik pak bos"
Tinggallah Aldebaran dan Andin di sana.
"Kamu bersih-bersih ya Ndin"
"Iya mas"
Saat akan menuju kamar, langkahnya terhenti karena terdengar seseorang memanggilnya. Suara tersebut seperti memenuhi ruangan.
"Andin!" sapa Roy keras
"Ada apa sih, jangan kaya anak kecil" ucap Aldebaran
"Gue tidak ada perlu sama lo" ucapnya
"Ndin, gue mau tanya dong" sambungnya
"Tanya apa?" ucap Aldebaran
"Gue bilang gue tidak ada perlu sama lo!"
"Urusan Andin urusan gue juga"
"Apa sih, berlebihan tahu tidak."
"Udah mas" ucap Andin melerai
"Ada apa Roy?"
"Gue mau tanya soal Elsa"
"Oh Elsa. Iya, mau tanya apa?"
"Biar enak ngobrolnya, mending duduk" ucapnya sembari menarik tangannya ke ruang tamu
Aldebaran yang melihat, segera menghempaskan tangan adiknya.
"Biasa saja" ucapnya
Di sofa ruang tamu, Roy memulai pembicaraan.
"Ndin, kesibukkan Elsa sekarang apa sih? Terus makanan, tempat, yang dia suka apa?"
Mendengar pernyataan tersebut langsung keluar dari seorang Roy Alfahri, Aldebaran dan Andin merasa heran.
"Lo suka sama Elsa?" ucap Al
"Yang berhak jawab itu Andin, bukan lo."
Roy menatapnya dan memberikan isyarat agar Andin menjawab pertanyaannya.
"Dia sekarang jadi model di salah satu majalah, untuk tempat dan makanan favorit, kayanya semua tempat, makanan, dia suka" ucap Andin yang tidak terlalu yakin dengan jawabannya
"Oke, semua tempat dan makanan dia suka. Sip, thank's ya infonya" ucap Roy sembari meninggalkan mereka di ruang tamu
( Jeda )
"Kamu kok kaya ragu gitu jawabnya"
"Aku tidak terlalu dekat sama dia mas, jadi ya jawabannya apa yang aku tahu" ucapnya sembari tertawa
"Dasar" ucap Al sembari mencubit hidungnya
"Ya sudah, kamu bersih-bersih setelah itu makan" sambungnya
"Iya mas."