Contents
Rantau
Perjalanan Penuh Drama
Dari semua hal yang terjadi, Naura mengkaitkannya dengan hal mistis. Untuk itulah, ia tetap menjaga matanya agar tidak terlelap. Sunyi malam ia rasakan dan ac pun ia matikan, namun dingin masih terasa menusuk tulang. Jaket tebal yang ia kenakan pun tampaknya tidak bisa melindunginya.
Berdiam sendiri di kursi belakang, Nau memutuskan memakan snack yang ia bawa. Kacang kulit dan air putih menjadi pilihannya. Saat tengah menikmati makanannya, tiba-tiba di waktu yang bersamaan terdengar seperti ada yang meledak dan bus pun hilang kendali. Seluruh penumpang terbangun dan berteriak panik, begitupun dirinya.
Di tengah kepanikannya, terlihat sesosok perempuan berpakaian mini dress berwarna putih bersih tengah berdiri di sela jalan antara ke dua sisi kursi penumpang. Perempuan tersebut terlihat tenang, tidak terdengar suara ataupun khawatir di wajahnya. Dalam keadaan setengah berdiri, Naura berusaha melihat bawah dari sosok tersebut. Betapa terkejutnya ia, ketika matanya menatap kaki tersebut mengambang dan berwarnakan putih. Putih layaknya terbalur tepung.
Setelah mengetahui kebenarannya, badan dari sosok tersebut berjalan mundur dan menembus kaca depan bus. Beberapa detik kemudian, bus terhenti dan seluruh penumpang diminta turun. Sesampainya di luar, kru bus melakukan pengecekkan terhadap ban mobil, dan benar salah satu ban tersebut mengalami pecah.
"Untuk semuanya jangan ada yang pergi terlalu jauh ya" ucap sang sopir
Beberapa dari penumpang menyetujui pernyataan tersebut, sedangkan Naura hanya terdiam, memikirkan sosok yang baru saja menampakkan wujud di depan nya.
"Apa dia dibalik semua ini, tapi apa alasannya dia melakukan ini" batinnya
Saat tengah memikiran hal tersebut, tercium aroma melati yang sangat pekat. Kali ini ia tidak sebegitu takut, namun seluruh bulu tangannya malah berdiri. Salah seorang yang tanpa sengaja memperhatikannya, segera menyeru..
"Dingin ya mbak, sampai merinding gitu?"
"Iya mas" jawabnya sembari tersenyum
Naura tidak memberitahukan apa yang sebenarnya ia rasakan, saat tengah kembali terdiam, penumpang tersebut kembali menyeru,
"Dia biasa di sini mbak. Dia tahu kalo di kendaraan ini ada yang bisa lihat dia, jadi dia menampakkan dirinya" ucapnya pelan tanpa memandang Naura
Ia yang terkejut dengan pernyataan tersebut, segera menjawab pelan,
"Mas nya kok tahu?"
Namun pertanyaan tersebut hanya direspon dengan senyuman kecil. Belum selesai berbincang, salah satu kru bus meminta agar seluruh penumpang kembali masuk. Merasa paling muda, Nau pun berjalan di paling belakang. Sembari menunggu gilirannya, ia mencoba mencari penumpang laki-laki yang baru saja mengobrol dengannya. Terlalu fokus dengan rasa penasarannya, ia pun tidak menyadari jika di luar bus tinggal dirinya. Sampai akhirnya, kenek bus menegurnya dari daun pintu.
"Mbak ayo, mau lanjut tidak ini"
"Iya pak"
Dengan harapan kosong dan pertanyaan yang tidak ada jawaban, ia pun memasukki bus dan melanjutkan perjalanan. Hari yang terasa panjang dan waktu yang sudah larut, ia pun memutuskan beristirahat. Dalam mimpinya, Nau kembali bertemu dengan laki-laki yang ia cari. Namun kali ini, laki-laki tersebut membelakanginya. Berpawakan tinggi besar, sosoknya terlihat gagah.
"Permisi" sapa Naura
Hening, tidak ada jawaban dari sosok tersebut. Merasa penasaran, ia pun menghampiri sosoknya. Dari jarak yang lebih dekat, Nau melihat seorang perempuan tengah berdiri di depannya.
"Seperti tidak asing, tapi siapa?" ucapnya pelan
Semakin penasaran, ia pun lebih mendekat ke arah mereka. Betapa terkejutnya Naura, ketika sosok perempuan tersebut adalah yang ia lihat di bus sebelum mengalami insiden pecah ban. Untuk memastikam kebenarannya, ia memberanikan diri untuk mendekati mereka. Dan benar, sosok tersebut adalah si perempuan dress mini.
Tepat di samping mereka, Naura menyaksikkan jika kedua sosok tersebut tengah berargumen perihal suatu permasalahan. Namun sayangnya, ia tidak bisa mendengar apa yang mereka ucap. Di sisi lain, tampaknya mereka tidak mengetahui keberadaannya sekarang.
"Dimana ini, apa maksud semuanya ini?" ucap Naura kebingungan
"Tempat apa ini?" sambungnya sembari melihat sekitar
Sebuah lingkungan bernuansa pedesaan yang masih asri dengan warna hijaunya, Naura dibuat bertanya-tanya dengan semuanya.
"Hay, hallo" sapanya kepada mereka
Namun sama, kedua sosok tersebut seperti tidak melihat Naura.
"Hallo, ini dimana ya? Kalian bisa melihat saya kan?" ucapnya keras
Acuh, itulah respon mereka. Saat tengah berusaha mencari jalan keluar, tiba-tiba terdengar keras sebuah hantaman keras. Naura berusaha menghampiri dan,
"Astaga" ucapnya pelan
Terlihat perempuan tersebut sudah tergeletak di jalan raya dengan darah yang mengalir dari badannya. Saat akan menolong, langkahnya terhenti karena sang pengemudi mobil keluar. Betapa terkejutnya dia, ketika yang ia lihat adalah seorang laki-laki yang sedang berargumen dengan perempuan tersebut, dan yang membuatnya lebih heran adalah laki-laki tersebut adalah yang mengajaknya mengobrol sewaktu bus mengalami insiden pecah ban.
"Jadi, jadi dia seorang" ucapnya pelan sembari berjalan mundur
*Dalam Bus
"Mbak bangun mbak" ucap seorang perempuan sembari menepuk pipinya
Setelah sadar, penumpang tersebut memberinya air mineral.
"Ini mbak, silahkan diminum"
"Iya, terima kasih"
Naura segera meminum air tersebut, dan habis dalam satu tegukkan.
"Mbak kenapa teriak-teriak?"
"Teriak-teriak?"
"Iya, sampai sopir bus berhenti mbak"
Mendengar pernyataan tersebut, Nau melihat sekitar dan benar, bus dalam keadaan berhenti.
"Maaf ya mbak, pak, saya sudah bikin gaduh."
"Memangnya ada apa mbak" ucap sang sopir
"Tidak ada apa-apa pak, saya cuma mimpi buruk"
"Yakin mbak nya tidak kenapa-kenapa?"
"Yakin bu"
Setelah dirasa semuanya tenang, merekapun melanjutkan perjalanan dan meminta agar Naura pindah ke kursi depan. Namun ia menolak, pasalnya kursi tersebut masih diisi oleh penumpang lain. Tanpa perdebatan, sang sopir pun menghargai keputusannya dan menghimbau Naura untuk segera pindah jika sudah merasakan hal-hal aneh.