Contents
Karin Si Anak Tomcan
Prolog
"Jalan liat-liat dong!" ucap keras seorang perempuan berpakaian tomboy
"Iya iya, maaf kak." jawab si laki-laki
Tanpa berbincang lebih, si perempuan berlalu tanpa sekata patah pun. Sesampainya di kampus, seluruh mahasiswa memandangnya. Ia yang tidak nyaman dengan pandangan mereka, segera menegurnya.
"Apa lo liat-liat? Mau gue ini, hah!" ucapnya keras sembari mengambil ancang-ancang melawan
( Jeda/Hening )
"Wah wah wah, anak baru nih?" ucap salah seorang laki-laki bersama ke 2 temannya
"Yoi bro"... Jawab kawan lainnya sembari menggodanya
"Apa lo?"
"Wuo, santai dong." Jawabnya sembari tersenyum sinis
Si perempuan berlalu pergi tanpa menggubrisnya.
*Ruang Kelas IPA
"Pagi" ujar guru
"Pagi pak." jawab mereka serentak
"Hari ini ada mahasiswa baru. Bapak harap, kalian bisa menyambutnya dengan baik."
"Silahkan masuk" ucap guru mempersilahkan
Murid tersebut memasuki ruang kelas dengan gaya tomboynya.
"Hay. Kenalin, gue Ratu Karina Putri."
"Hay," jawab mereka serentak
( Jeda/Hening )
Perkenalan singkat, membuat pak dosen menyeru ..
"Udah?"
"Iya, udah." jawab Karin
"Segitu doang perkenalannya?"
"Iya."
Pak guru hanya bergeleng, kemudian mempersilahkan Karin duduk di samping mahasiswa yang lain.
*Jam Istirahat
Karin berniat menuju kantin, saat tepat di depan salah satu ruang, ia melihat kerumunan. Tanpa berfikir panjang, ia pun melangkahkan kakinya ke arah tersebut.
"Woy!"
Mereka terdiam dan membalikkan badan ke suara tersebut.
"Lo siapa?"
"Ga penting gue siapa. Cupu lo semua, beraninya keroyokan. Satu lawan satu dong!" tegurnya keras
"Wah, banyak lo!" Jawan salah seorang laki-laki sembari mengarahkan pukulan ke wajahnya
Ia yang memang sedikit menguasai bela diri, segera melawan dengan mudah dan tenang.
"Apa lo? Udah, udah gini aja kemampuan lo?" seru Karin di depan wajah si laki-laki, kemudian mendorongnya
Setelah melihat temannya terkapar, anak yang lain pun langsung pergi tanpa melawannya.
"Banyak gaya sih!" gumam Karin pelan
Perlahan ia mendekat ke arah murid yang dikeroyok.
"Lo gapapa?"
"Iya, gue gapapa. Cuma memar dikit."
"Ya udah, gue bantu." ucap Karin sembari memegang lengannya
"Ih, lo ngapain?"
"Mau bantu."
"Emang gue udah ngeiyain?"
Spontan ia terkejut dengan pernyataan tersebut, dan menyeru..
"Eh, ga usah songong deh lo. Niat gue baik ya?"
"Ya ga tau. Siapa tau lo ada niat lain."
"Niat lain apaan? Ga usah ngawur deh kalo ngomong."
"Ya udah kalo lo ga mau gue bantu, ga masalah." sambungnya kemudian berlalu pergi
( Jeda )
Si laki-laki berusaha bangun dan menuju ke tempat di mana bisa untuk mengobati lukanya. Dengan sedikit pelan ia meninggalkan halaman tersebut. Cuaca hari ini terik, ditambah badannya yang mulai lemas, ia pun berjalan tertatih. Semakin turun dan membungkuk badannya, tiba-tiba seseorang memapah salah satu tangannya.
"Udah diem." ucapnya kepada si laki-laki
Si cewe tersebut membawanya ke kursi lapangan.
"Lo kan cewe yang tadi?"
"Iya, kenapa?"
"Gapapa."
Karin memulai mengompres memarnya menggunakan air es. Beberapa menit kemudian,
"Dah" ucap Karin
"Thanks ya, gue fikir lo mau makan gue."
"Hah, makan? Makan lo?"
"Iya."
"Lo kira gue apaan?" jawabnya keras
Si laki-laki tersebut hanya tersenyum tipis sembari memperkenalkan dirinya.
"Gue Rifki anak IPS, lo siapa?"
"Gue Karin."
"Lo anak baru?"
"Iya, baru masuk hari ini."
"Pantes, gue baru liat soalnya."
Setelah berkenalan, merekapun berbincang lebih. Dan sampai akhirnya,
"Gue mau pulang, bareng ga?" ucap Rifki
"Engga, gue masih ada 1 mapel lagi."
"Oh ya udah, gue duluan."
"Iya."
Merekapun berpisah. Rifki menuju parkiran dan Karin menuju kelas.