Try new experience
with our app

INSTALL

Carriage Full Of Love 

Berakhirnya Perkemahan

Hari kedua di tanah lapang, digunakan untuk jelajah medan. Tugas utamanya adalah anak pramuka, sedangkan anak PMR mengikutinya menggunakan mobil terbuka. Selama kegiatanpun, ada beberapa anak yang kelelahan ataupun jatuh pingsan. 


"Erina, ada minyak buat pusing ga?" Ucap Panji dari pos 5

"Ada, bentar." Ucapnya sembari mengambil minyak terbut dari kotak P3K

"Makasih ya"..

"Iya".. Jawabnya singkat


*4 Jam Kemudian


Rombongan Erina tiba di lapangan. Iya, dalam kegiataan kali ini, anak PMR dibagi menjadi 3 tim dan Erina tim 1. Jadi di belakang masih ada 2 tim dan juga beberapa rombongan murid. Sesampainya di sana, ia langsung menuju ke tenda khusus PMR. Namun saat di tengah perjalanan, ia melihat Panji sedang berbaring di rumput lapangan. Inisiatif ia pun menghampirinya.


"Ngapain di sini?"

"Oh ini, lagi santai."


Erina yang curiga dengan kesehatannya, segera menempelkan punggung tangan ke dahinya. Dan..


"Kak, sakit?"

"Iya Er, kayanya kecapean. Tapi gapapa kok, tadi udah di kerok juga."

"Bentar, aku ambilin obat." Ucapnya sembari meninggalkan Panji di sana


Kurang dari 5 menit, Erina kembali dengan membawa sebotol air mineral, sebungkus roti, dan juga obat tablet.


"Ini kak, tapi rotinya dimakan dulu ya. Dikit aja gapapa".. Ucapnya sembari memberikan roti tersebut


Selesai makan dan minum obat, mereka berbincang ringan. Sampai di obrolan yang membuat Erina terdiam.


"Semalam kamu ngapain di kamar mandi sendiri?"


(Jeda)


"Oh ini, cuci tangan kak."

"Yakin itu doang?"

"Iya, emang kenapa?"

"Ga kenapa-kenapa sih. Cuman ga begitu lama kamu keluar, ada cowo juga yang keluar dari sana." Ucapnya sembari menatap tajam Erina

"Oh itu, mungkin emang ga sengaja aja kak." Sangkalnya

"Tapi aku ga begitu liat jelas wajahnya, dan dia juga pake baju bebas. Berarti bukan anak kemah, tapi dari belakang kayanya ga asing sama orang itu. Tapi siapa?" 


Erina tidak menjawab pertanyaannya, dan langsung pamit kembali ke tenda. 


*Keesokkan Harinya


Pagi diawali dengan senam bersama, kemudian dilanjut bersih-bersih area perkemahan. Dipastikan tidak ada yang tertinggal disana. Dan sekitar jam 10.00, mereka meninggalkan tempat tersebut.


Untuk beberapa anak PMR dan Dewan Ambalan, terlebih dulu menuju ke sekolah untuk mengembalikan beberapa alat. Sedangkan anak murid dipersilahkan langsung pulang. Sesampainya di sana, Erina dan beberapa anak PMR berbincang ringan sembari menunggu instruksi bubar. Percakapan merekapun tidak jauh dari acara perkemahan. 


Yang lain asik dengan ceritanya masing-masing, sedangkan Erina malah malamun memikirkan Aksa. Iya, nampaknya sekarang muncul rasa penasaran kepadanya. 


"Argh, besok tanya aja lah kalo ketemu." Batinnya


Saat tengah berdiam, Erina dikejutkan oleh Panji yang menepuk pundaknya.


"Apaan sih." 

"Pulang bareng yuk, kemarin aku bawa sepeda lho"..

"Oh, ya udah ayuk. Tapi aku belum ada perintah pulang, jadi tunggu bentar."

"Iya".. Ucapnya sembari tersenyum


Beberapa menit kemudian, senior PMR menghampiri mereka dan mengizinkannya untuk pulang. Tanpa basa-basi, Erina dan Panji langsung menuju parkiran. Selama di perjalanan, obrolan random mereka lontarkan.


"Erina, kita keren ya?"

"Keren kenapa?"

"Iya, aku lagi ngebayangin kita kalo udah sukses. Aku pake seragam, kamu juga. Pasti tambah cantik."

"Apa sih kak, ga usah halu deh."

"Hehehe"...


Tidak dirasa, merekapun tiba di persimpangan, di mana arah rumah Panji ke kanan, sedangkan Erina ke kiri. 


"Aku duluan ya".. Ucap Erina

"Iya. Maaf ya, aku ga bisa antar, cape banget soalnya."

"Iya gapapa"..


Mereka pergi secara bersamaan. Baru beberapa meter dari persimpangan tersebut, samar Erina melihat Aksa bersepeda dari arah perempatan sebelah kiri.


"Eh, Aksa bukan sih?" Ucapnya kepada diri sendiri


Segera ia gowes cepat sepedanya. Semakin cepat, semakin dekat, dan ...


"Aksa, berhenti bentar lo." Ucap Erina sembari menghentikannya dari depan


( Jeda/hening )


"Maaf bang, saya kira temen saya." Sangkal Erina malu


Seseorang tersebut berlalu meninggalkannya. Sedangkan Erina masih berada di bahu jalan sembari melihat kanan kiri untuk memastikan jika yang ia lihat adalah benar. Namun ia tidak menemukan siapa-siapa di sana, karena merasa apa yang dilakukannya percuma, ia pun pergi dari persimpangan.


*Sesampainya di rumah


"Assalamu'alaikum"..

"Wa'alaikumsalam, udah pulang Rin?" Ucap sang mama dari depan rumah

"Iya ma, Erina langsung ke kamar ya. Mau istirahat, cape."

"Iya sayang, jangan lupa bersih-bersih." Ucap sang ibu sembari mengelus pundaknya

"Oh iya, tadi ada cowo ke sini. Dia balikin ini." Sambungnya dengan memberikan jeday 

"Ini punya Erina ma. Oh ya, tadi siapa yang kesini?"

"Mama ga tau Rin. Tapi dia tinggi, putih, ganteng, terus rapi."

"Apa itu Aksa. Kalo iya, berarti yang tadi gue liat bener dong." Ucapnya dalam batin

"Ya udah ma, mungkin itu teman Erina." Sambungnya sembar meninggalkannya di teras rumah.