Contents
pelangi hitam
Chapter 7
IBU NITA Bagaimana lombanya? Nia berjalan menghampiri ibunya dan duduk disampingnya
NIA Kalah bu
IBU NITA Kalah atau menang tidak jadi masalah, yang terpenting apa kamu senang?
Nia tersenyum dan memeluk erat ibunya
NIA (VO) Nia senang kok bu, karena Nia punya ibu yang sebaik ibu, jadi apapun yang terjadi Nia akan tetap merasa senang dan bersyukur
CUT TO 19.INT. KELAS. SD. SIANG NIA, NANI, CIA, DIDI, FIGURAN Suasana kelas lumayan sepi, sebagian siswa sedang bermain di luar kelas Karena sekarang jam istirahat, hanya ada Nia, Nani, Cia, Didi dan 2 orang siswa disana.
CIA (pada Nia) Benerkan kata aku, kamu tidak akan menang, mana ada pelangi warnanya hitam
DIDI Harusnya kamu tidak usah ikut lomba, malu-maluin kelas kita saja
NANI Kalian juga tidak menangkan, jadi jangan mencela
Nia Cia dan Didi merasa malu dan pergi keluar kelas
NANI Sudah Nia tidak usah di dengarkan
NIA Kenapa sih semua orang selalu mempersalahkan gambarku yang hitam putih?
SISWI 1 Karena tidak sesuai aturan, mana ada pelangi warna hitam, pohon warna putih, atau sungai warna hitam?
NIA Tapikan kalau indah dilihat?
SISWI 2 Sesuatu yang warnanya tidak menarik mana mungkin indah Nia terdiam, dia masih tidak bisa terima NANI Sudah - sudah lebih baik kita bicarakan hal lain
CUT TO 20.INT. RUANG GURU. SIANG NIA, IBU SARI, FIGURAN Nia duduk didepan Ibu Sari, wajahnya tampak serius
IBU SARI Ada apa Nia?
NIA Bu, kenapa sih Ibu memberikan nilai jelek pada gambar – gambarku? Ibu Sari tersenyum
IBU SARI Karena tidak sesuai dengan kenyataan, apa kamu pernah melihat pelangi berwarna hitam?
Nia menggeleng
NIA Tapi bu, seandainya kita tinggal di dunia yang berbeda dimana pelangi berwarna hitam, sungai berwarna ungu, atau langit berwarna hijau, baru nilai gambarku bisa bagus
IBU SARI Nia, imajinasi kamu terlalu tinggi, Kamu pulang ya, nanti dicariin ibu kamu
NIA Tapi bu
IBU SARI Kita bicara lain waktu Nia tertunduk dan berjalan keluar ruang guru, Ibu Sari hanya tersenyum
GURU 1 Sepertinya dia anak yang pintar
IBU SARI Ya, bapak benar, dia anak yang sangat pintar dan berbakat
CUT TO 21.JALAN PERKAMPUNGAN. SIANG NIA, PAK ASEP Nia berjalan pelan, dia masih ingin membuktikan bahwa gambarnya harus bisa di terima, dia berjalan sambil melompat – lompat kecil. Dia terlihat girang saat melihat Pak Asep berjalan di depannya, dia buru –buru menghampiri pria buta itu NIA Siang pak
PAK ASEP Nia ya?
NIA Iya ini Nia
PAK ASEP Baru pulang sekolah ya
NIA Iya Nia teringat percakapannya dengan pak Asep kemarin
FLASHES NIA Bapak mau bantuin saya?
PAK ASEP Bantu apa?
NIA Bicara sama teman –teman dan guru saya, supaya mereka mengerti dan memahami juga menerima gambar saya
Pak Asep tersenyum dan mengangguk, Nia terlihat sangat senang
NIA Sampai jumpa besok di sekolah ya pak
CUT TO 22.INT. RUMAH NIA. SIANG NIA, IBU ANI Nia masuk kedalam rumahnya dan duduk di atas difan yang beralaskan Koran, dia seperinya tidak sabar menunggu hari esok, Ibu Ani yang sedang memasak nasi datang menghampirinya dan duduk disamping Nia
IBU ANI Kelihatannya kamu sedang senang
NIA Karena besok semua orang akan lebih mengerti aku
IBU ANI Ibu tidak mengerti apa maksud kamu
Nia tersenyum
NIA Nia laper bu Ibu Ani mengusap rambut putri kecilnya itu
IBU ANI Ya sudah Ibu siapkan makanannya ya
CUT TO 23.EXT. TERAS RUMAH NIA. MALAM NIA Nia duduk di kursi reot di halaman rumahnya, dia memadang langit yang bertaburan bintang, dia tersenyum
NIA Malam ini bintangnya bagus banget, coba sinarnya warna merah muda, pasti tambah lucu Nia memandang bulan yang bersinar
NIA Kalau bulan itu warnya terang seperti matahari pasti aku akan merasa silau, untung sinarnya lembut, tapi kalau bulan itu berwarna hijau pasti akan terasa lebih lembut
IBU ANI (OS) Nia sudah malam, masuk kedalam rumah dan tidur
NIA Ya bu Nia bergegas masuk dan segera mengunci pintu. Camera Tilt up hingga nampak bulan yang bersinar terang.
CUT TO 24.INT. KELAS. SD. PAGI NIA, NANI, CIA, DIDI, IBU SARI, PAK ASEP, FIGURAN Tampak Ibu Sari sedang mengajar, Nia Masuk bersama Pak Asep, semua mata tertuju pada mereka, beberapa murid berbisik – bisik, ada yang tertawa geli, ada yang bingung, Ibu Sari menghampiri Nia
IBU SARI Nia kenapa terlambat, bapak ini siapa?
CIA Bapaknya kali bu, habis sama – sama lusuh Semua murid tertawa kecuali Nani Ibu Sari menyuruh muridnya untuk tenang
PAK ASEP Maaf bu guru, saya hanya ingin berbicara sebentar dengan murid – murid, itu kalau ibu mengizinkan
IBU SARI Kalau saya boleh tau tentang apa?
PAK ASEP Tentang bagaimana cara memandang
Ibu Sari kelihatan bingung tapi dia tetap mengizinkan Pak Asep untuk berbicara, Nia menuntun pak Asep ke depan kelas, Ibu Sari memberikan kursi dan membantu pak Asep duduk
PAK ASEP Terima kasih Nia duduk di mejanya dan tersenyum
DIDI Sebenernya orang buta ini mau apa sih?
IBU SARI Didi, tidak boleh bicara seperti itu Semua murid menyoraki Didi
IBU SARI Anak – anak mari kita dengarkan kata – kata bapak ini
Semua murid diam tampak serius ingin mendengarkan apa yang akan di ucapkan oleh pak Asep
PAK ASEP Pertama – tama saya mengucapkan terima kasih karena kehadiran saya bisa di terima disini, mungkin semua bertanya sedang apa saya berada di sini di depan kalian semua, saya ada di sini untuk bercerita tentang bagaimana cara kita melihat lewat mata hati kita, lewat imajiasi kita,
Nia bercerita pada saya bahwa gambar pelanginya yang berwara hitam selalu di anggap aneh Semua murid tampak makin serius mendengarkan kecuali Cia yang berusaha tidak peduli
PAK ASEP Saya tidak bisa melihat, saya tidak dapat melihat berbagai warna karena hanya hitam yang saya lihat, saya hanya bisa membayangkan, saya membayangkan gambar pelangi Nia dan saya bisa merasakan keindahannya.
CIA Apanya yang indah?
PAK ASEP Coba kamu merasakannya dengan hati, segala sesuatu itu tidak harus standart misalnya pelangi tidak harus berwarna merah kuning hijau, bisa saja ungu, putih, hitam, kalau kamu bisa merasakan keindahannya walau warnanya berbeda tetap saja terasa indah, misalnya warna gambar sapi tidak harus putih, tetapi bisa saja hijau, kalau kita memangdangnya lewat kreasi walaupun berbeda dengan kenyataannya akan tetap kelihatan menarik.
Ibu Sari mengangguk pelan
PAK ASEP Semua itu hanya bagaimana cara kalian menerima dan memandang. Misalnya salah satu dari kalian suka warna merah muda, kalau kalian melihat boneka sapi berwarna merah muda walaupun warnanya tidak sesuai dengan warna sapi yang sebenarnya karena sudah sangat mencintai warna merah muda, boneka itu tetap terlihat lucukan?
Nia tersenyum, beberapa murid mengangguk
PAK ASEP Keindahan, kesukaan, membuat batas standaritas itu tidak terlihat lagi
Murid – murid mengangguk dan tersenyum
CUT TO 25.EXT. KORIDOR KELAS. SIANG NIA, PAK ASEP Nia dan Pak Asep berjalan di koridor sekolah, Nia tampak girang
NIA Makasih ya pak, sekarang Nia tidak merasa aneh lagi
Pak Asep tersenyum
PAK ASEP Sama – sama, nah bapak pergi dulu ya
NIA kita akan ketemu lagikan pak?
PAK ASEP Bapak akan ada disaat Nia butuh bantuan Nia tersenyum
NIA bapak benar – benar seperti malaikat penjagaku, Nia ke kelas ya pak
Nia berjalan riang ke dalam kelas, Pak Asep tersenyum dan menghilang dalam cahaya yang bersinar, dia benar – benar malaikat penjaga Nia
CUT TO TAMAT