Try new experience
with our app

INSTALL

Reuni 

Part 2 : Ada Tapi Tiada

  Jadi sekarang kalian mungkin paham kenapa aku memakai pakaian Pelayan ini, dan kalian tahu kan siapa yang aku akan layani? Aku tersenyum, bahagia sekali rasanya melihat mereka sangat bahagia, tersenyum, senang, tanpa beban sama sekali. Mereka seakan berbahagia, dan aku rasa akan lebih bahagia lagi dengan kedatanganku.

  Aku seperti tidak mau membuang buang waktuku. Ku taruh beberapa gelas ke sebuah nampan bulat berwarna hitam, dan aku lalu menghampiri Glen yang sedang berbicara bersama teman-temannya. Rino dan Alfa, aku tahu benar apa yang mereka bicarakan, dan pastinya tentang wanita.  Aku mendekati mereka bertiga, menawarkan minuman.

“Minumnya… silahkan” kataku sambil tersenyum.

  Mereka melihatku, Glen merasa terpana ketika melihat ku, aku tidak tahu apakah ia mengenaliku sekarang, tapi yang pasti Rino dan Alfa pun seperti bingung dengan tatapan yang Glen buat untukku. Aku segera pergi, seraya memastikan apakah Glen mengingatku atau tidak, aku mencuri dengar apa yang mereka bicarakan.

“Lo kenapa? Bisa bisanya lo udah punya pacar, mau nikah, liat perempuan sebegitunya?” ungkap Alfa.

“Iya, lo seharusnya kasih nih buat gue, belum ada calon sama sekali” kata Rino.

“Apa sih lo pada, gue bingung.. kayaknya gue pernah liat perempuan itu deh” kata Glen.

“Ah perasaan lo aja kali, atau lo emang naksir?” kata Alfa

“Ye.. sembarangan, gak begitu” kata Glen lagi.

Aku hanya tersenyum, ternyata memang aku tidak diingat oleh mereka. Entah kenapa aku seperti debu yang sekedar masuk ke mata mereka, lalu hilang dan dilupakan.

  Aku pun masih terus berlagak seperti pelayan. Tidak ada yang mengingatku dan bahkan mereka semua merasa tak acuh dengan kehadiranku. Bahkan ketika aku menghampiri Betty, Amev dan Rena, mereka terlihat cuek dan sama sekali tidak peduli terhadapku. Tapi aku yakin dalam beberapa jam lagi mereka akan ingat, siapa diriku.

  Oh iya, balik ke teman dekat Glen, kalau kalian melihat Alfa dan Rino, wajahnya saat itu seakan penasaran dan mencoba mengingat tentang ku. Glen juga begitu, sampai tiba saatnya Jojo naik ke atas panggung dan memberikan sambutan, bersamaan dengan berkumpulnya semua alumni SMA Cipta Bangsa. Acara pun dimulai, dan saat itu aku melangsungkan rencanaku. Aku menuju ke control room, disitu pula aku mengganti file yang ada di sebuah flashdisk. Dengan cepat aku meng-copy file yang sudah aku ubah ke dalam flashdisk itu.

  Kalian tentunya pasti penasaran bukan? HAHAHA…! Nanti kalian juga akan tahu dengan apa yang terjadi. Saat ini aku sangat senang karena rencanaku berhasil setidaknya sampai video ini dimulai, kalian akan terkejut, dan ini adalah rencana baikku… kenapa? Kalian akan tahu nanti.

  Jojo terus berbicara. Aku kesal kenapa orang seperti itu bisa sangat sangat disukai. Sikapnya saja seperti penjilat, berbuat baik pada semua orang demi bisa diterima dengan baik oleh murid-murid yang lain. Aku melihat Glen bersama dengan Betty, Rena, dan Amev seperti sangat terhibur dengan apa yang Jojo bawakan di atas panggung. Sementara Rino dan Alfa terlihat sedang duduk berdua.

  Aku masih memperhatikan semua itu, sambil meneguk segelas wine yang mereka siapkan sendiri agar acara yang sepertinya akan meriah. Bukan berarti denganku tidak meriah, aku akan membuat acara ini akan tambah meriah bukan? HAHAHA… tawa ku dalam hati. Akan ku ceritakan juga sedikit tentang jalannya acara ini. Saat ini Jojo sedang membawakan sebuah penghargaan, untuk segala yang telah dilakukan oleh mereka, semangat dan juang mereka dalam kata solidaritas yang menurutku sangat payah. Kepalsuan silih berganti datang demi eksistensi.

Waktupun terus berjalan, kini tiba saat-saat yang sangat aku nantikan. Beberapa orang pun sudah mulai berteriak.

“Setel dong video yang waktu kita perpisahan!” kata Alfa. Ia terlihat sangat antusias, berharap ia melihat dirinya dahulu dan bernostalgia.

Rino pun mencoba menimpali “Manaa niih, kita kan belum nonton video perpisahan kita demi acara ini” katanya.

Jojo yang sedang menjadi MC pun tersenyum, disitu dia lalu langsung berbicara.

“Tenang dong temen-temen, gak sabaran banget sih…” katanya sambil meledek.

“Lamaaaaa….” Teriak Glen.

“Weeiitss… sabar bosku… sebentar lagi nih…” kata Jojo.

Jojo lalu berteriak… “Udah pada gak sabar niiih…yuk lah kita mulai aja acaranya!!! Kita saksikaan videoooo yang kita tunggu-tunggu!!!’

Semua terlihat bersorak, seketika musik yang dari tadi mengganggu telingaku terhenti.

“Play Broooo” kata Jojo..

Video lalu diputar.

 

***