Contents
Reuni
Part 4 : Rahasia Yang Terbongkar
“Aku sedang tersungkur, wajahku sudah di penuhi dengan darah, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Saat itu Glen dating. Melihatku yang tersungkur, Glen langsung menemuiku, tapi ketika ia sudah melihatku yang sedang terjatuh dan mau menghampiriku, Betty berdiri disana.
“Bet! Apa yang lo lakuin?” kata Glen dengan wajah panik.
“Glen! Aku cinta sama kamu, aku gamau kehilangan kamu…! Aku mau orang yang menghalangiku untuk terus sama kamu mati!” kata Betty dengan sikap dingin nya.
“Tapi! Kamu gak seharusnya kaya gitu!” kata Glen.
“Glen, tolong! Aku ga bisa kehilangan kamu, aku cinta banget sama kamu” kata Betty lagi memohon kepada Glen.
Glen bingung, ia berada di pilihan yang sulit, membantuku atau pergi bersama Betty.
“Aku tau kamu punya hubungan sama dia!” kata Betty sembari menunjukku yang sedang tersungkur.
Semua yang ada di ruangan itu terperangah. Betty terlihat tidak senang.
“Kalian tau, aku bisa dijauhkan dengan kalian, tidak bisa dekat dengan kalian semua karena Betty! Dia telah membuat kisah seakan-akan aku aneh! Karena dia gak mau Glen berpaling darinya, padahal kalian tahu sendiri kan?! Glen sudah muak dengan drama yang dia buat sendiri” kataku
“Kurang ajar!! Lo aneh bisa apa?! Lo ga bisa apa-apa Sarah!” kata Betty.
“Gue cuma mau kasih tahu sebuah kebenaran Bet. Kebenaran yang seharusnya kita semua tau, dan kalian bisa menyimpulkan siapa yang aneh” kataku.
Betty tercengang, ia tidak bisa berkata-kata lagi. ini kesempatan untukku agar Betty semakin tersudut.
“Gue juga tau, Glen masih setengah hati jalanin hubungan sama lo!” kataku
Semua tercengang, aku tersenyum merasa bahagia dengan apa yang telah aku katakan.
“Lo gak tau apa yang sebenarnya terjadi?” kataku.
Video berputar :
Glen sedang berada di sebuah mobil, tiba-tiba amev datang.. lengkap dengan pakaian dinasnya dan masuk ke dalam mobil Glen. Amev terlihat bahagia, wajahnya malu-malu. Glen melihat Amev, mereka saling pandang dan mencium satu sama lain”
Glen, Amev dan Betty melihat itu tercengang. Aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi mereka yang sangat-sangat tidak terduga itu.
“Sahabat macem apa lo Mev” kata Betty yang terlihat kesal.
“Bet, gue bisa jelasin semua” kata Amev terlihat panik.
“Tai! Lo sama aja kaya Anjing!!!” kata Betty yang terlihat sangat emosi mengeluarkan sumpah serapahnya.
Glen hanya diam, ia terlihat agak tegar karena mungkin memang hal ini harus di bicarakan.
Semua tercengang. Aku kembali berbicara kepada mereka.
“Sekarang, kalian sudah tau kan… semua kebusukan kalian?” kataku
“Gak seharusnya lo berbuat kaya gini!” kata Alfa.
“Gak seharusnya juga kalian berbuat seperti ini sama gue” kataku
Semua terdiam, tubuh merekapun seakan tidak bisa bergerak sama sekali. Aku tertawa.
“Sebagai gantinya, aku sudah memaafkan kalian kok… tenang aja, karena sebelum mati biasanya harus ada kata maaf dulu, supaya kalian tenang” kataku
“Apa maksud lo???!” kata Glen cemas.
“Semua minuman disini udah gue kasih racun yang akan membunuh kalian sebentar lagi. Jadi kalian semua hanya tinggal menunggu waktu” kataku tersenyum.
“Anjing lo!!!!” kata Amev.
“Anjing gak boleh bicara Anjing Mev” kataku
Tak lama kemudian ternyata racun yang aku masukkan ke dalam minuman bereaksi, salah satu alumni muntah-muntah. Aku tertawa melihat hal yang sangat-sangat miris itu.
“Racunnya sudah bereaksi, waktunya kalian menyambut ajal kalian sendiri” kataku.
“Kurang ajar!” kata Glen.
Tak lama kemudian semua racun bereaksi kepada mereka semua, mereka seakan sedang sekarat. Aku lalu mengeluarkan sebuah suntikan berukuran besar sambil berteriak menunjukan apa yang ku ambil kepada teman-temanku yang sangat baik itu.
“Kalian tenang, gak mungkin gue ngasih racun tapi gak ngasih penawarnya ke kalian. Ini gue punya penawar racun yang bisa buat kalian selamat, tapi gue gak punya banyak! Gue cuma punya 1, kalian harus ambil ini” kataku sambil melempar suntikan itu jauh.
Setelah aku melempar penawar racun itu mereka seperti seekor anjing yang kelaparan. Mereka saling berebut penawar itu. Mereka saling hantam satu sama lain, saling berebut dan saling membunuh. Beberapa dari mereka sudah kalah hingga racun itu dipegang oleh Alfa. Alfa segera mau menyuntikannya sendiri ke badannya, tapi tiba-tiba sebuah besi menghantam kepala Alfa sampai pecah. Ternyata pelakunya itu adalah Rino, sahabatnya.
“Ini punya gue! Gue yang akan selamat!” katanya
Tapi ternyata Glen mencoba merebut penawar itu. Rino dan Glen bertarung seperti orang yang gelap mata, mereka sudah tidak memperdulikan lagi kalau mereka adalah sahabat.
Mereka bertarung dan suntikan itu terlepas dari tangan Rino dan terlempar jauh. Amev melihat itu, ia mengambil sebuah botol kaca dan memecahkannya seraya ia langsung menghajar Betty dan Rena dan menghantam leher mereka dengan pecahan botol tersebut hingga tewas. Rena mengambil penawar itu, tapi ketika ia mau menusukkan suntikan itu ke tubuhnya, Rino dan Glen menariknya.
“Penawar itu buat gue! Bukan buat kalian” kata Amev berusaha terus melawan hingga akhirnya Glen berhasil melawan dan secara tidak sengaja menusuk Amev dengan pecahan botol tersebut.
Rino dan Glen kini bertarung. Aku melihat mereka seperti hewan peliharaan yang sangat penurut kepada majikannya. Mereka berdua bertarung. Glen dengan terburu-buru langsung menancapkan penawar itu tapi ketika masih setengah Rino merebutnya. Rino juga langsung menusukkan penawar itu
Aku tertawa terbahak-bahak “HAHAHAHAHA kalian bodoh, kalian terlalu percaya dengan orang yang sudah memberikan racun kepada kalian?”
Glen dan Rino terkejut. “Apa maksud lo?”
“Semua yang gue kasih itu racun, untuk memperparah keadaan kalian. Selamat, kalian mati dalam keadaan bertengkar dan saling bunuh dengan sahabat kalian.”
Tak lama berselang Glen dan Rino terjatuh, mulutnya mengeluarkan busa dan tewas seketika. Aku tersenyum melihat semua peserta Reuni yang tewas akibat kebodohannya sendiri. Aku pergi dari tempat itu dengan perasaan puas.
TAMAT