Contents
True Love Fiction World
KEBERUNTUNGAN TIDAK BERPIHAK KE RENO THE GENG
Keesokan harinya, seluruh murid dikumpulkan di lapangan sekolah.
"Cek cek cek" suara microphone ketika diuji coba..
"Semuanya sudah kumpul?" tanya seorang guru
"Sudah".. jawab mereka kompak
"Oke, sip.. ( mengucap salam )
Seluruh murid menjawab salam dengan kompak.
Di depan, sudah berdiri beberapa bapak dan ibu guru. Entah apa yang akan diumumkan, namun semuanya terlihat hikmat.
"Maksud bapak mengumpulkan kalian di sini adalah lusa, sekolah kita akan mengadakan tour ke Bandung. Jadi, untuk seluruh bapak dan ibu guru, serta murid bapak yang ganteng dan cantik, diwajibkan mengikuti kegiatan yang rutin dilaksanakan satu tahun sekali ini. Untuk lebih lanjutnya, nanti dijelaskan di ruang kelas masing-masing oleh wali kelasnya. Paham ya?"
"Paham pak".. jawab beberapa murid
"Ini kenapa hanya 2 orang yang jawab? Yang lain mana suaranya?" Guyon pak kepsek
Seluruh murid seketika hening dan lebih mendengarkan bapak kepala sekolah.
"Paham ya?" Tanyanya mengulangi
"Paham pak!" Suara lantang dari seluruh murid
"Ya sudah, sekian dari bapak" (mengucap salam)
Mereka pun menjawab salam, kemudian meninggalkan lapangan.
RUANG KELAS IPA
"Lan, besok bareng sama gue ya".. Ajak Reno ke Wulan
"Wulan bareng gue." Jawab Manda
"Lo lagi lo lagi, kenapa sih! Mending urus aja tuh, teman lo dari kelas IPS." Cecar Reno ke Manda
Wulan yang tampak lelah dengan Reno, tidak menggubrisnya. Dan langsung menuju kursi..
Sampai ia sudah duduk, Reno masih meminta agar Wulan mau mewujudkan keinginanya. Namun tiba-tiba..
"Bisa diem ngga!" Ucap tegas Wulan sembari berdiri
"Gue capek. Lo selalu kaya gini, selalu kaya anak kecil. Gue malu Ren.. Harus gimana lagi gue bilang ke lo, jangan minta ataupun maksa gue. Ngerti nggak!"
"Ya tapi"... jawab Reno pelan
"Udah, ngga ada tapi-tapian. Ngga nerima alasan apapun, biarin gue sendiri dulu." Ucap Wulan tegas sembari duduk kembali.
Manda yang menyasikkan Reno ditegur sama Wulan, ia pun memberikan ekspresi aneh.
"Udah bro" ucap Bagas sembari menepuk bahu Reno
Reno yang masih kesal, menghempas tangan Bagas lalu kemudian meninggalkan kelas.
Di depan pintu tepatnya di anak tangga, Reno meluapkan emosinya..
"Semua gara-gara Roman. Kenapa jadi gini sih!" Amuk Reno dengan menendang vas bunga."
Sial, vas tersebut malah terlempar ke arah guru yang memang saat itu akan mengajar di kelasnya.
"Reno...!!" ucapnya geram
"Alamak Ren, mati kita".. ucap Endi dengan nada takut
"Diem!" jawab Reno pelan
"Eh ibu cantik".. Reno berusaha mencairkan suasana
"Cantik lagi kalo marah kan?" sambung bu Agustin
"I-iya bu".. jawab Bagas keceplosan
Reno yang mendengarnya, sontak mensiku badan Bagas.
"Sorry bro, keceplosan" jawab Bagas
"Sekarang, hormat di tiang bendera sampai jam istirahat ibu selesai." Tegas Bu Agustin
"Tapi bu".. Elak mereka
"Se-ka-rang!" sembari menatap tajam Reno, Endi, dan Bagas
"I-iya bu".. jawab tegang mereka dan kemudian menuju lapangan.