Contents
True Love Fiction World
AWAL YANG BAIK
Beberapa menit kemudian, waktu pertandingan selesai.
"Pritttt" suara keras dari peluit..
"Yeay, wuo!" Suara girang dari TIM IPS
Pasalnya, merekalah yang memenangkan pertandingan. Walaupun hanya candaan dan pengisi di waktu istirahat, sepertinya pertandingan tersebut memunculkan dendam pada diri Reno. Selain kalah pertandingan, Reno curiga jika Roman menaruh rasa pada Wulan, gebetannya.
"Tunggu pembalasan gue." Cecar Reno yang kemudian meninggalkan lapangan. Sedangkan TIM IPA hanya diam, tidak menanggapi ancaman Reno.
Masih dalam situsi riang, Roman kembali mengarah ke Wulan dan memberikan senyum manisnya. Entah disengaja atau tidak, Wulan membalas senyumannya.
Roman yang kaget, sontak melebarkan senyum. Dan..
"Man"..
panggil Dimas dari jarak yang lumayan jauh. Karena memang, TIM nya sudah meninggalkan lapangan. Dan Roman tidak menyadarinya..
Segera ia palingkan badan menuju ke arah Dimas, dalam batin ia menyeru..
"Sikap dinginnya sudah mencair bersama dengan kemenangan. Hari ini, akan ku perjuangakan dia dan mengakhiri semua rasa penasaran."
Setelah berganti seragam, Roman dan Dimas menuju kantin. Letak kantin yang berada di lantai dasar, mengharuskan mereka turun dan melewati depan kelas IPA. Dari anak tangga, sudah terlihat papan kecil di atas pintu, bertuliskan RUANG IPA.
"Wulan di kelas ngga ya?" gumamnya pelan sembari menuruni anak tangga.
Dimas di depan dan langsung menurui tangga setelahnya. Sedangkan Roman, menuju ke Ruang IPA.
Menyadari jika temannya nyeleweng, ia pun segera memanggil Roman.
"Man, ayo!" ajakan Dimas
Roman yang sudah di depan pintu, kemudian berbalik ke arah Dimas dan menghampirinya.
DARI SUDUT WULAN
Saat sedang berbincang dengan Manda, terdengar sayup suara laki-laki pagi tadi yang memperkenalkan dirinya dengan nama Roman.
"Ngga ada".. gumam Wulan pelan
"Siapa yang ngga ada Lan?" Tanya Manda
"Engga, bukan siapa-siapa".. jawabnya dengan kaget
"Ya udah, ke kantin yuk. Laper"... Ajakan Manda ke Wulan
"Ya udah, ayo." jawabnya tanpa penolakan
Tepat di depan pintu, Wulan disapa Dimas.
"Hai Lan, mau kemana?" tanyanya lembut
"Kantin, ngapain lo?" jawab Manda dingin
"Gue ngga nanya lo, jadi diem." ucap Dimas dengan nada berbeda
"Ayo Lan, orang kaya gini ngga usah ditanggapin." Cecaran Manda ke Dimas
Mereka pun meninggalkan geng Dimas.
"Sial, tu cewe penghalang di hubungan gue sama Wulan" ucapnya jengkel
"Udah, kalo jodo ngga kemana".. jawab Endi
"Iya bro, tenang... santuy uy".. tambah Bagas
Dimas tidak menanggapi saran ke dua temannya. Dan malah langsung menuju ruang kelas.