Contents
Impian dan Kenyataan
dua
"Ren, kamu sudah kasih beberapa dokumen penting ke pak Jacklyn kan ? " tanya Al penuh ketegasan.
"Semua dokumen penting termasuk surat adopsi Reyna sudah saya serahkan kepada pak Jacklyn. Termasuk permintaan bapak bahwa jangan sampai kasus Reyna bocor ke media. Saya pastikan semua media mainstream tidak akan meliput kasus ini." terang Rendy.
"Bapak jangan khawatir. Saya yakin kita akan memenangkan kasus ini karena bapak punya bukti-bukti valid dibanding pak Nino."
"Oya ren tolong majukan meeting kita dengan PT Jayakarta jadi besok sore!" suruh Al sekali lagi.
"Iya saya akan bilang ke pihak Jayakarta. Jadi saya mau ingatkan buat bapak bahwa besok ada 2 meeting jadwalnya jam 1 siang dan 4 sore. Saya permisi dulu pak."
Setelah menyelesaikan urusan dengan pak Al. Aku tidak sabar untuk chat Katrin. Setidaknya setelah menemukan pengacara, Katrin tidak terlalu sibuk dibanding kemarin saat dia belum menemukan pengacara yang bersedia membantu pak Nino.
Rendy mengetik
Kat jadi gak sabtu ini kita joging?
Katrin mengetik
Jadilah mas kan jogingnya pagi sekalian nyari angin segar. Mas Rendy aku mau bilang malamnya aku diajak pak Ammar dinner mau nyerahin berkas sekaligus bahas kemajuan kasus bu Elsa. Kamu gak marah kan?
"Aduh kok gue ngirim pesan ini? Cepet kat hapus pesannya!" aku hanya bisa membatin.
Tapi sayangnya saat Katrin menghapus pesan itu. Rendy kemudian mengetik jawaban
Rendy mengetik
Walaupun dihapus.,saya sudah baca pesannya. Saya gak marah kan itu hanya urusan pekerjaan saja.. Sabtu nanti siap-siap ya jam 6 pagi saya mau jemput kamu, kat.
Joging hari ini berjalan lancar tanpa adanya gangguan panggilan pekerjaan kantor. Setelah capek lari 2 putaran kami memutuskan beristirahat sebentar.
"Mas, kalo mama kamu tau kita jalan bareng gimana? Bener kata tante Mayang, kamu gak usah terlalu perhatian sama aku. Kita kan hanya mantan. Aku takut ngecewain kamu dan mama lagi."
"Mulai lagi deh kamu overthinking! Sama seperti saat saya hadiahkan Bella sepatu. Kamu cemburu kan? Padahal saya ngelakuin itu hitung-hitung hadiah perpisahan karena dia mau kuliah lagi di New York. " godaku pada Katrin.
"Saya tidak butuh wanita lain, kat! Saya hanya butuh Katrin Yulia menjadi istri seorang Abdullah Rendy. Saya tau kamu gak bisa jawab sekarang. Jawab aja saat kamu siap. Saya akan menunggu kamu kat!
Rumah keluarga Permadi
Aku sudah menyelesaikan urusan dengan pak Ammar. Aku langsung naik tangga karena sudah merasa sudah lelah. Selang waktu 10 menit, aku hendak turun tangga mengambil tas yang tertinggal. Namun kuurungkan niat karena terlihat kak Angga dan kak Michi sedang ngomong serius di lantai bawah.
"Sayang, kamu tau kan. Adikku sudah 2 bulan ini putus dengan Rendy tapi tetap saja Rendy ngajak dia jalan di akhir pekan. Aku sih pengennya mereka balikan terus langsung menikah. Aku aja menyayangkan saat mereka putus."
"Aku aja pengen mereka balikan lagi Angga! Karena Katrin kelihatan bahagia banget kalo di samping Rendy. Tapi biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Kamu tau kan kehidupan pernikahan itu kan gak mudah. Sudah saatnya mereka belajar terbuka, saling mengerti, dan saling mengalah demi keutuhan rumah tangga. Aku yakin jodoh gak kemana. Kalo mereka berjodoh pasti akan didekatkan terus sama Allah.
Aku memang menguping pembicaraan mereka dari atas tangga tapi memang benar apa yang dikatakan kak Angga dan kak Michi. Aku tidak boleh memberi harapan palsu kepada mas Rendy. Setidaknya dalam 2 minggu aku akan memberi keputusan terhadap kelanjutan hubungan dengan mas Rendy.