Contents
Teman Pakai Rasa
Lingkar Sahabat
Vano meneropong dari balkon kamarnya ke arah rumah Riri, yang tepat ada di samping rumahnya. Vano menyaksikan beberapa mobil mewah datang kesana. Ya, hari ini Riri sahabatnya sejak 20 tahun lalu dilamar oleh Ega, kekasih Riri. Vano kesal, brak! Ia membanting teropongnya dan pergi dari sana seolah ia akan melakukan aksi nekad!
“Arggghttt!!!”. Gerutu Vano yang kini ada di halaman rumah Riri. Vano menatap cukup lama kesana. Lalu,
Buk! Buk! Tin! Tin! Tin!
Vano tendang semua mobil mewah yang berjejer di halaman rumah Riri dan membuat kegaduhan, seisi rumah Riri langsung heboh keluar rumah mengira ada orang yang mau maling mobil.
“Maling, maling!”.
Semua orang berkerumun di halaman. Deg! Riri melihat sosok Vano tampak belakang berjalan menjauh dan hilang di belokan. Riri paham, ini pasti ulah Vano. Marin, ibu Riri yang melihat ke suatu arah juga sadar ini ulah Vano tapi Riri langsung menyikut Marin dan berbisik.
“Udah ma, jangan dibahas ya”. Bisik Riri. Marin rolling eyes kesal dengan aksi childish Vano. Marin langsung bicara pada Ega.
“Aman kan? Nggak ada yang lecet? Kayaknya cuma orang iseng aja nendang-nendang mobil. Yuk kita masuk lagi”.
Riri masih menatap ke arah perginya Vano dan menghela nafas panjang.
***
Debug!! Vano menghempaskan tubuhnya di sofa panjang sebuah cafe yang lagi sepi. Cafe itu punya Fey, sahabat Vano dan juga Riri sama halnya juga dengan Jojo yang ada disana. Fey dan Jojo join usaha cafe di depan komplek rumah mereka. Keempatnya telah bersahabat puluhan tahun dan saling paham watak masing-masing. Fey sendiri juga sesungguhnya memendam cinta pada Vano tapi nggak berani bilang karena Fey tahu Vano sangat menyukai Riri.
Kisah cinta di lingkar sahabat ini pelik! Vano nggak sadar Fey mencintainya, Fey nggak mau ungkapin rasa karena Riri, sementara Riri yang sesungguhnya juga miliki rasa yang sama dengan Vano menahan diri karena yang ia lihat dan yang ia rasa Vano menyukai Fey, sementara Jojo tahu semua perasaan mereka namun tak berdaya dan hanya menginginkan persahabatan ini utuh. Ya, begitulah kisah cinta di lingkar sahabat.
***
“Riri dilamar!! Huaaaa.. Hari ini mereka lagi itung-itungan tanggal pernikahan nih pasti!! Aargghttt!!!”. Vano teriak, lebay! Nendang-nendang sofa sampai Pluk! Fey lempar lap meja ke muka Vano saking kesalnya.
“Untung ya cafe gue lagi sepi, hobby lo dari dulu kalau galauin Riri melipir bikin heboh disini. Merugikan usaha teman lo!”
“Elah.. nggak paham banget sahabat lagi patah hati apa lo!”. Vano duduk, lalu dengan wajah sok serius Vano seolah mendapatkan ide, setelah mengusap wajahnya dengan lap meja yang dilempar Fey sebelumnya. Fey dan Jojo saling pandang, jijik tahu itu bekas beresin meja.
“Barusan gue kepikiran ide!”
Vano melirik ke Jojo dan Fey bergantian. Fey ngelengos males, sementara Jojo yang kalo ngomong suka nyeplos langsung nyeletuk.
“Jangan mikir lo. Otak lo nggak diciptakan buat mikir!”
Fey ngakak. Vano pasang muka bete. Vano lalu berdiri penuh keyakinan.
“Gue akan gagalkan pernikahan Riri! Gue akan rebut Riri. Cinta terpendam 20 tahun ini akan segera berlabuh! Fix!”
Fey menatap sendu, Jojo melihat bergantian ke arah keduanya, membatin. Jojo memecah keheningan dan mematahkan keyakinan Vano dengan ungkit masa lalu.
“Jangan lupa, dari 15 tahun lalu juga ngomong begitu. Hasilnya??? NIHIL!!!”. Jojo menepuk tangan dan tertawa. Fey yang tadinya agak sedih, jadi tertawa ikutan Jojo.
***