Try new experience
with our app

INSTALL

BABAK BARU IKATAN CINTA  

KAKAK BALON BIRU KEMBALI

Terlihat seorang lelaki memakai jas mendatangi sekolah Reyna. 

Miss Olivia mendatangi orang tersebut.

“ Selamat siang, Pak.” Kata Miss Olivia.

“ Selamat siang.”

“Anda pasti bangga punya dengan cucu anda, Pak.” Kata Miss Olivia

Lelaki itu tersenyum.

“Terima kasih sudah menjadi guru terbaik untuk cucu saya.”

Suara lantang terdengar...

“ Opaaaa!!”   “Nah! Itu dia.” Jawab Miss Olivia

“ Halo sayang” 

“Pa, Miss Olivia ini baaaiikkk banget!” Kata Thomas.

Miss Olivia dan lelaki itu sama-sama tersenyum.

“ Kalau begitu, saya permisi ya Miss.”

“Daaaa daaa Misss.” Kata Thomas

“Oh ya, silahkan Pak Irvan.”

Mobil Irvan melaju meninggalkan Miss Olivia yang saat itu tengah asik bermain handphone-nya.

Miss Olivia sedang asyik chattingan deng Rafael. Rafael sepertinya sedang menaruh hati pada Miss Olivia.

“Apakabar Oliv?” isi dari pesan tersebut

“ Baik Raf.” Balasan Miss Olivia

“Ini baru aja selesai ngajar.” Tambah Olivia.

“Oke, ehhm.. nanti malem free nggak, Liv? Aku mau ajak kamu makan malam.” Ajak Rafael.

“Beneran???” Tanya Oliv

“Iyaa.. kalau kamu mau sih,” Balas Rafael

“Oke deh...”


 

*** 


 

Didalam kamar, terlihat Michi sedang merenung dan bersedih. Ada Angga, suaminya disebelah Michi.

“Udah ya... jangan sedih terus dong,” Kata Angga.

“Jujur aja, kamu pasti malu kan punya istri seperti aku.” Kata Michi.

“Sssst!” Kata Angga sambil mengusap pipi Michi.

“...kamu nggak boleh bilang gitu ya sayang.”

“Udahlah, jujur aja.” Kata Michi dengan nada pelan

“Sayang, udah ya.. kita udah bahas ini berulang kali, okey. Aku nggak malu, sayang. Aku seneeeeng banget jadi suami kamu.” Kata Angga.

“Sayang, wajar sebagai seorang suami, aku pengen banget punya momongan. Tapi... pernikahan kita nggak Cuma diukur sebatas punya momongan atau nggak.”

“Aku menikahi kamu, karena aku cinta dan sayang sam kamu. Aku menikahi kamu karena aku yakin, kamu akan menemani hari tua ku nanti.” Kata Angga.

“Ini perjuangan kita sama-sama, sayang. Kamu berjuang, aku juga berjuang. Kita sama-sama ya.” Kata Angga tersebut menguatkan hati Michi dengan senyum manis di bibirnya.


 

*** 

Sudah seminggu lebih akhirnya Reyna berhasil ditemukan oleh Aldebaran ayahnya dibantu dengan Michi dan Angga. Hal ini membuat hati Al, Andin, Mama Rossa dan semua keluarga besar Aldebaran sangat senang dan bersyukur.

Reyna hilang karena dia ingin menemui Andin, mamanya di rumah sakit saat diam-diam menyelinap masuk ke mobil yang dikendarai oleh ajudan Al saat ditugasi mengantarkan kue pada Andin oleh Mama Rossa. Bahkan, preman-preman bermuka ganas berhati hello kitty sahabat Mirna yang membantu mencari Reyna saja membuat Reyna kabur saking seramnya. Aldebaran berniat untuk mengadakan syukuran kecil-kecilan atas pulangnya Reyna ke rumah mereka. Syukuran itu dilaksanakan disebuah Panti Asuhan terbesar didekat rumah Reyna. Acara syukuran itu berlangsung sangat meriah, semua menikmatinya termasuk Reyna. 


 

*** 

“Kurang ajar kau, Ikbal!! Nggak tau diri!! PEMBUNUH!!! Saya tidak habis pikir atas semua yang kamu lakukan pada Jessica, anak saya semata wayang!!!”

“Masih beruntung kau tidak kubunuh!! Mendekamlah di jeruji besi itu SEUMUR HIDUPMU!! BRENGSEK!!!!”

Ucapan Irvan dibarengi dengan hantaman tangannya mengenai kaca dikamar tidurnya. Kacanya retak, tangannya mengeluarkan darah segar.

Tatapan matanya tajam penuh emosi dan amarah yang luar biasa menggebu!!

“Darah ditangan saya ini tidak ada artinya dibanding dengan perlakuan goblokmu pada Jessica, anak saya!!”

Iqbal, orang kepercayaan Irvan yang tega berbuat hal biadab itu pada Jessica, anaknya. Kini Iqbal sudah mendekam didalam penjara dan perlahan kondisi Jessica juga sudah mulai membaik. Sore itu, Irvan bersama Jessica dan Thomas pergi menemui keluarga Aldebaran.

“Mbak, saya....”

Belum sempat Irvan melanjutkan kata-katanya.

“Its Ok... Ya, its ok... Bukan salah kamu juga, Van. Yang terpenting, now its clear! Semua udah jelas. Ok.. Mbak juga minta maaf atas perlakuan Mas Fahri ke kamu, Sofia dan Jessica.”

“Jessica..! How are you, sayang?? Get better?”

“Iya tante, maafin papa ya Tan.”

Mama Rossa mengangguk tersenyum.

“Halo Oma!! Ini Thomas.” Kata Thomas memperkenalkan diri.

“Halo Thomas. Wait! Ini pasti cucu kesayangannya Opa Irvan!!”

“Hehehehe iya Oma. Aku Thomas, cucunya Opa Irvan dan ini Mama Jessica.” Kata Thomas.

“Oma, dia teman sekelas Reyna.” Kata Reyna

“Oohhh. So sweeet....”

“Ayo, Thom... kita main disana!” Reyna mengajak Thomas pergi bermain.


 

***  

Meskin Chatrine tau, Mamanya Rendy pasti sangat mendukung kedekatannya dengan anaknya itu, tapi cinta Chatrine seakan bertepuk sebelah tangan. Hal ini karena Chatrine merasa cintanya masih belum bebas terbang seperti merpati akibat Rendy yang masih belum bisa mengakui kedekatannya dengan Chatrine yang berubah menjadi rasa cinta. Cinta Chatrine yang menurutnya tanpa batas waktu akankah menjadi sangat terbatas akibat sikap dingin Rendy padanya?


 

Usai pertemuan malam itu antara Chatrine, Rendi dan Bu Mayang untuk menyelesaikan kesalahpahaman antara Chatrine dan Bu Mayang akibat Chatrine yang terlalu menganggap Bu Mayang terlalu over mengurus detik-detik pernikahan Chatrine dengan Rendi, didalam kamar Chatrine akhirnya bisa bernafas lega. Dia mulai sadar bahwa apa yang dilakukan Bu Mayang, mama Rendi adalah hanya ingin berupaya yang terbaik untuk anaknya. 

“Huuuu legaaa banget!!!” Kata Chatrine.


 

*** 

Kisah Aldebaran kecil yang megusap air mata Mama Rossa saat dirinya bersedih melihat Al kecil yang baru saja jatuh dari sepeda. Al datang membuayarkan lamunan mamanya saat melihat foto kecil Aldebaran, lalu memcoba menghibur mamanya. Al bernostalgia sedikit dengan mama Rossa tentang kisah masa kecilnya bersama Roy, adiknya.


 

“Ma, cobain deh nasi goreng buatan aku.” Kata Roy.

“Ini kamu yang buat?” Tanya Mama Rossa.

“Iya Bu, ini den Roy yang buat.” Kata Bi Inah, seorang pembantu keluarga mereka.

“ Hehehe.. iya ma, tadi Roy dibantu sama Bi Inah nyiapin nasi goreng spesial buat mama.”

“Benar, Bu, Tadi den Roy yang bantuin iris-iris sosis, gorengin telurnya sama kasi garam di nasi gorengnya, bu.”

“Aww... so sweet banget sih anak mama ini. Masih kecil, tapi udah bisa bikin nasi goreng buat mamanya. Kakak Al dimana? Nggak ikut bantuin kamu juga?” Tanya Mama Rossa.

“Bantuin dong, ma! Surprise!!!” Kata Al mendatangi mamanya sambil membawa orange juice dan beberapa dessert spesial.

“Duh, kakak... Bawain dessert dan orange juice favorit mama. Thank you so much, Kakak dan Roy. Mama makan ya.”


 

“Kenapa ma? Ada yang salah sama nasi gorengnya?” Tanya Andin

“Oh.. nggak.. nggak. Ini.. ehm, ini nasi gorengnya is good! Tasty!”

“Terus... kenapa mama melamun makannya?” Tanya Al

“No.. nggak apa-apa. Mama Cuma jadi remember Roy, sayang.”

Al mengusap pundak Rossa menguatkan mamanya.


 

*** 

“Ngaaaakkk Ma!!! Nggakkk!!!! Ini cuma mimpi kan, ma?? Iya kan Pa?? Nggak mungkin, nggak mungkin, Ngggaaaakkkkk!!” Teriakan Elsa menggemparkan kamar rumah sakit, Elsa histeris!!