Chapter 2

Ibu: kenapa akhir-akhir ini anak ku terasa berbeda, tapi tidak mungkin ank ku salah pergaulan, dia anak yang baik. Semoga ini cuma perasaan ku saja.

Aslinya Reyna lagi dijalanan. Besoknya ternyata Reyna tidak masuk sekolah, an bu guru langsung menjenguk ke rumah Reyna. 

Guru : Assalamualaikum.

Ibu : Waalaikumsalam. Loh ibu guru, silahkan masuk.

Guru : iya bu terima kasih.

Ibu : ada apa ya bu kok tiba-tiba dating ke sini? 

Guru: begini bu, sudah 3 hari ini Reyna tidak masuk sekolah, apa dia sedang sakit?

Ibu : apa bu, anak saya tidak sekolah? Dia sekolah kok bu.

Guru : saya serius bu, berarti ibu tidak mengetahui nya.

Ibu : tidak sama sekali bu, karena anak saya selalu pamit ke saya, tetapi kemarin dia lagi dirumah om nya.

Guru : apa om nya baik? 

Ibu : baik kok bu

Aslinya Reyna sedang berkumpul Bersama anak jalanan dan Reyna akan diculik oleh sekelompok orang

Guru : bu serius ya bu. Jika terjadi apa-apa hubungi saya

Ibu : iya bu sya minta maaf, emmang keluarga saya tidak harmonis dan sya sudah cerai dengan ayah nya Reyna. Mungkin ini yang menyebabkan Reyna berubah.

Guru : sekarang coba telfon Reyna bu

Ibu : iya bu. (sambal menelfon, tapi tidak di jawab) tidak dijawab bu. Tiba-tiba ada orang yang memanggil ibu Reyna dengan sedikit berteriak.

Bu Sari : bu, bu… (membuat guru dan ibu hielda segera keluar) 

Ibu : ada apa bu berteriak seperti ini?

Bu Sari : bu, Reyna ditemukan orang-orang pingsan dijalan dan mulut nya mengeluarkan busa. Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Ayo bu cepat kita susulin Reyna

Ibu : mashaAllah Reyna anakkuuu, bu guru ikut kami ke rumah sakit sekarang ya.

Guru : iya bu, ayo cepat.

Ibu : terima kasih bu…. Sudah memberitahu

Bu Sari : iya bu

Mereka segera menuju ke rumah sakit, di jalan, ibu Reyna tak henti henti nya menangis dan berdoa. Sesampai nya di rumah sakit, mereka langsung menuju ke ruangan Reyna.

Ibu : dokter bagaimana anak saya?