Chapter 1

Setiap keluarga pasti mengingkan sebuah keharmonisan. Tidak ada pertengkaran dan penganiayaan. Tetapi yang di alami oleh keluarga Reyna berbeda. Pada minggu pagi, ibu Reyna mengambili pakaian kotor yang akan di cuci.

Ibu : (melihat ada noda lipstick di kemeja seuaminya) haa apa ini? Apa maksudnya? Suamiku berselingkuh lagi. Aku tidak bias lahi menerima ini semua.

Seketika itu ibu Reyna marah dan menemui suaminya. 

Ibu : mas apa ini? (sambal menunjukkan kemejanya) berani nya kamu selingkuh.

Ayah : pagi pagi sudah marah, nuduh yg nggak bener lagi.

Ibu : semalam kamu kemana saja mas, aku menunggu mu pulang, aku berusaha positive thinking, mungkin kamu lembur. Tapia pa, kamu malah berselingkuh.

Ayah : oh kamu mulai berani ngomong, aku sudah capek mendengar omelan mu setiap hari, aku bekrja untuk mu, jadi kamu jangan coba-coba untuk

Reyna : cukup, cukup, aku tidak kuat lagi yang setiap hari harus mendengarkan kalian bertengkar. Aku ada disini bu, yah. Aku sedih, aku terpuruk.

Ayah : (menampar Reyna) diam kamu. Kamu sudah mulai berani seperti ibumu ya

Ibu : sudah cukup mas, aku tidak bias terima lagi kalua sampai anak ku menjadi pelampiasan mu. Aku menginginkan cerai dari mu.

Ayah : ok kalau itu mau mu, silahkan. Aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi. 

Reyna : jangan meninggalkan aku bu yah, aku masih membutuhkan kalian

Ayah : kamu tinggal sama ibu mu saja disini, ayah akan pergi sekarang.

Reyna : ayah jangan pergi aku mohon

Ibu : sudah nak, biarkan ayah mu pergi, dia tidak pantas menjadi panutan, pergi kamu dari sini.

Ayah Reyna pun pergi, ibu dan Reyna sangat sedih dan menangis. Hal inilah yang membuat Reyna berubah menjadi anak yang tidak bisa diatur dan mulai masuk ke dunia bebsa serta sekolah nya menjadi bermasalah. 

Guru : hari ini Reyna tidak masuk sekolah lagi. Apa dia sedang sakit dan opname? Atau dia sedang ada masalah keluarga. Sudah 2 hari dia tidak masuk sekolah. Kalau dia tidak masuk lagi, aku akan menelfon orang tua nya atau emnjenguk ke rumahnya. Iya ini yang terbaik.

Dan ternyata Reyna bolos sekolah dengan teman nya yang bed akelas. Selama ini orang tua Reyna, terutama ibu nya tidak mengetahui kalau Reyna bolosa sekolah. Dirumah Reyna, ibu nya khawatir Hielda belum pulang, dan tidak ada kabar. Ketika ibu Reyna akan menelfon Reyna, Reyna menelpon terlebih dahulu.

Ibu : halo nak kamu kenapa belum pulang?

Reyna : iya bu, Reyna lagi dirumah om nino

Ibu : oh iya nak, hati-hati ya, jangan lupa makan

Reyna : iya bu