Contents
Perempuan Yang Hatinya Terluka
Perempuan Yang Jatuh Hati
Pergi yang Jeje minta dan jarak yang Neo bentang, ternyata menghasilkan kata bersama daripada memilih bertahan atau selesai. Karena sekedar bertahan tapi tak dilakukan bersama juga tak akan membahagikan.
Menjalani kebersamaan entah untuk saling melukai atau mencintai mungkin pilihan tepat saat ini, karena dengan bersama setidaknya segala hal akan dapat dipikul lebih ringan.
“Aku ingin pulih sepenuhnya. Aku mau menjalani perawatan dan mengikhlaskan semua masa laluku”. Jeje duduk dengan mata berkaca-kaca dihadapan Riana.
“Terimakasih sudah bersabar sejauh ini untuk aku, ibu!”
Riana langsung menghambur memeluk Jeje yang kini telah mengakui dirinya sebagai ibunya.
***
“Terima kasih karena telah mengizinkan aku untuk memeluk lukamu. Terimakasih karena lukamu adalah sebuah jalan bagiku menemukan cinta sejatiku”.
Neo tampak memegangi tiang infus milik Jeje. Keduanya berjalan berdampingan dengan seragam yang berlawanan. Seragam dokter dan seragam pasien RSJ.
“Terimakasih telah memperkenalkan aku pada cinta yang ternyata adalah langkah yang membawaku pada kata pulih dan mengajarkan aku tentang arti dari mengikhlaskan.”
Perempuan yang terluka itu kini jatuh hati. Kini lukanya perlahan pulih karena cinta dari orang-orang yang tulus yang mendampinginya melawan luka. Cinta yang memberi luka mungkin tak akan terhapus dan hilang rasa sakitnya, namun cinta baru yang tulus akan mampu menutupi sedikit demi sedikit dan menyamarkan rasa sakit itu dengan bahagia yang datang setiap harinya.
SELESAI