Try new experience
with our app

INSTALL

WHITE TIGER (Titisan Siluman Harimau Putih) 

Chapter 3

BACK TO ​WANITA BERKACAMATA ​Kalau gitu biarkan dia pergi.. CHIKO menyeruput secangkir espresonya 

INSERT 17 B : Chiko menahan Hadi mau keluar toilet tapi Hadi memberikan serangan lebih kuat 

HADI ​ lu gak mungkin bisa mengambilnya, lu hanya akan memburu mautmu sendiri…sebentar lagi anak itu akan jadi tandingan Lo! 

Chiko melempar Belati Dajjal mengenai cardigan HADI sehingga lengannya tersangkut di list pintu toilet. Dan dengan cepat Chiko mengambilnya.. 

CHIKO ​jangan pernah lu meragukan gue, Hadi..! 

Hadi memberikan balasan sehingga Chiko tersangkut ​ 

BACK TO ​CHIKO Cincinnya sudah diterima anak itu..Hanya keris itu yang bisa memotong jarinya..kamu tahu keris itu ada dimana? 

WANITA BERKACAMATA Itu tidak terlalu sulit, Malam ini apa yang menjadi hakku mau aku ambil dengan cara apapun Hadi dapat mendengar pembicaraan mereka. Wanita berkacamata menyalakan rokok lagi. Hadi buru-buru pergi setelah menghabiskan minumnya. 

CUT TO 18. EXT. AULA KAMPUS - SIANG Di kampus, DIMAS RYAN memvideo ELSA sedang latihan dance di aula karena ketahuan Dimas Ryan hendak dikeroyok geng pacar Elsa, tapi Dimas Ryan peka sehingga bisa menghindar dari gerak cambuk gesper berduri. 

LEO Lu ngapain nyuting-nyuting pacar Teddy.. lu mau cari gara-gara ganggu pacar Teddy ​ ​

DIMAS RYAN ​Enggak.. enggak…Gue cuma ee..mau anu e..bikin .. PAUL ​a.. u… a .. a .. u..ngomong yang jelas ! 

DIMAS RYAN ​Gue cuma mau bikin clip buat Elsa.. ​

LEO ​Ngomong aja gak becus mau bikin clip! Dasar songong lu ya! 

DIMAS RYAN ​Elsa suka gue bikinin clip, gue mau bikinin clip lagi, clips yang.. ​

PAUL Clap clip clap clip …lu kan bukan sapa-sapanya Elsa… Apa urusannya ama elu? 

​DIMAS RYAN Ya gue cuma mau nyalurin hobby 

LEO​ ​ Lu tuh disini bukan nyalurin hobby tapi lu nyalurin masalah… enggak usah resek deh lu.. mau berantem ma gue lu! 

DIMAS RYAN Enggak.. enggak.. gue mau nyenengin Elsa aja 

PAUL Lu tu emang mau cari penyakit! DIMAS RYAN Ee enggak ini cuma clips…gak ada urusannya ama kalian Leo semakin gondok dibuatnya. 

Dimas memasukkan handycam ke tasnya 

LEO Ngehek lo!! Leo dan Paul bergegas menyerang begitu Dimas lengah. Dimas Ryan dikeroyok dipegangin tangannya oleh geng TEDDY dan dipukulin. Cincin nyala merah.. Tangan Dimas reflek membentuk cengkraman cakar harimau. Teddy datang merebut tas handycamnya dan mau membantingnya. Dimas Ryan secara reflek mencengkram tangan kedua anak geng Teddy memlintir dan membantingnya. Ketika TEDDY mau membanting tas itu, Dimas segera menangkap tangannya dan memlintirnya lalu dicengkram lehernya. Dan dibantingnya Teddy ke pagar jarring kawat. Elsa dan teman-teman yang lain datang melihatnya. ​

TEDDY ​Akhhh!! 

ELSA ​Dimas lepasin dia !? Lepasin Teddy mulai tak bisa nafas. Leo dan Paul hendak membalas tapi leher Leo langsung digamit ke ketiak Dimas sementara Paul ditendang kemaluannya. Staf kampus datang melerai. ​ 

STAF KAMPUS ​He bubar.. bubar .. jangan berantem disini.. bubar..bubar Dimas melepas cengkraman di leher Teddy dan melemparkannya ke sudut taman. Dimas Ryan mukanya pucat putih dan berkeringat lalu lari meninggalkan tempat itu. Staf kampus heran melihat Dimas jadi lain. Elsa juga heran melihatnya. Dimas terus berjalan dan memperhatikan cincinnya. 

CUT TO 19. INT. DAPUR RUMAH DIMAS RYAN – SORE * Ryan masuk tanpa menghiraukan Nara, ibunya yang sedang memandikan keris kecil lagi. Disekitar meja dapur penuh lilin-lilin. Dimas seperti orang demam dan langsung naik keatas kamarnya [nara feeling guilty but try to be nice with dimas] 

NARA Tumben udah pulang… Dimas kamu kenapa 

DIMAS-RYAN Gak papa Mah.. 

NARA Gak makan dulu.. 

DIMAS-RYAN Dimas mau istirahat dulu… makannya entar 

NARA Bener kamu gak papa.. Dimas kamu marah sama Mama? 

DIMAS-RYAN ekh…enggak Mah, Hari ini capek banget… mungkin aku kurang tidur 

NARA Dimas, Mama bisa bicara sebentar..? kita mesti segera ke rumah Athunk 

DIMAS-RYAN Jangan sekarang deh Mah, Dimas perlu istirahat dulu 

NARA kalau gitu sekalian nunggu Papamu pulang, kita harus kesana nak 

DIMAS-RYAN Ya Mah.. ya Mah Nara memperhatikan anaknya tanpa menoleh terus masuk kamar. 

* CUT TO 20. INT. KAMAR DIMAS RYAN – SORE * Dimas Ryan menjatuhkan badannya sekenanya dan merasakan kepekaan. Dimas teringat semua sejak memakai cincin itu. Dia berusaha mencopot cincin itu tapi cincin itu tak bisa dcopot dari jari Dimas. Badannya berkeringat dan tubuhnya menggelepar kesana sini tapi coba ditahan oleh Dimas Ryan tapi kekuatan besar didalam dirinya membuat dia tidak berdaya terjerembab dan tertidur disudut kamarnya. Mata Cincin itu nyala merah. ​ 

* CUT TO 21. INT. DAPUR RUMAH DIMAS RYAN – MALAM * Dari jendela sisi kiri tampak mobil BENNY Ayah Ryan melaju dan berhenti di depan rumahnya. Benny keluar dari mobil. Nara, Ibunya Ryan segera mengemasi peralatan ritualnya kedalam lemari box dibawah kitchen setnya. Hanya asap dupa dari anglo yang susah disembunyikan. Ibunya masih mengipas-kipasi asap anglo itu supaya menyebar, tapi Benny keburu membuka pintu depan dan langsung memandang tajam kearah Nara. 

BENNY Kenapa kamu masih seperti itu? Percaya sama hal yang gak masuk akal.. aku sudah minta kamu ninggalin itu semua Mah!! Kenapa kamu masih melakukannya!! Nara salah tingkah dan ketakutan sambil menyiapkan teh hangat di gelas Suaminya. Benny meletakkan tas kopornya dan meletakkan jas diatas kopor itu NARA aku bikinkan teh ya.. enggak lembur.. biasanya lembur.. Boleh mama ngomong sebentar? 

Benny duduk ke meja dapur 

BENNY Kamu dengerin aku gak !! Sekali lagi kamu bakar-bakar dupa di rumah ini aku usir kamu dari rumah ini!!! Ngerti!! Nara meletakkan gelas minuman itu di depan Suaminya dengan ekspresi tertekan... 

NARA Maaf .. aku lupa...aku gak lagi-lagi.. ini tehnya...diminum dulu.. tapi Pa kita mesti segera pergi ke rumah Athunk 

BENNY Duduk! Nara perlahan duduk didepan suaminya, dengan penuh rasa takut dan tertekan.. 

BENNY Kamu simpen dimana barang-barang setan itu!! 

NARA Kita tak perlu meributkan itu lagi.. ini gawat Nara terdiam tertunduk tidak bicara apapun 

BENNY Dimana!! Keluarin semua !! 

NARA Pa, kita harus segera ke rumah Athunk Ibunya Ryan terkejut kaget 

BENNY Jangan banyak dalih !! Jawab, dimana barang-barang syirik itu!! Ibunya Ryan semakin tertekan tidak bisa bicara apa-apa 

* CUT TO 22. INT/ EXT. KAMAR DIMAS RYAN – MALAM * Dimas RYAN terbangun karena mendengar bentakan Ayahnya pada ibunya. Ia langsung bangun dan handicam tersangkut dibadannya. Dimas keluar dari kamarnya. Tapi terhenti didepan pintu kamarnya merasakan sesuatu. Kepekaannya aktif lagi ​ 

* CUT TO 23. INT. RUMAH DIMAS RYAN – MALAM * Handycam masih nyangkut di badan Dimas Ryan yang masih gontai karena belum bisa menguasai kepekaannya yang mulai aktif. Dia spontan merekam pertengkaran orang tuanya itu.. kepekaannya mendengar suara mobil berhenti pelan-pelan dan suara-suara lain. Juga suara Athunk ..sampai terdengar suara pintu rumah dibuka masuk CHIKO dan seorang WANITA BERKACAMATA memakai bandana langsung melempar pisau ke Ayah Ryan dan pisau belati dajjal dari Chiko ke Ibunya Ryan. Dimas Ryan terbelalak melihat kejadian itu dan tangan yang memegang handycam gemeteran. Perlahan Dia langsung naik ke kamarnya lagi meraih tas ranselnya. Chiko langsung menyusul keatas tapi tertahan melihat Wanita itu terkulai lemas. Chiko menghampiri Wanita itu. Anak buah Chiko membereskan kedua mayat itu kedalam trash bag. 

WANITA Mana anak itu.. tenagaku seperti hilang sebelah.. CHIKO kamu harus segera konsentrasikan kembali tenagamu .... Chiko naik keatas dan sesampai diatas kamar Ryan sudah kosong. Chiko membuka-buka lemari dapur dan menemukan peralatan ritual ibunya Ryan, dia mengambil keris kecil itu 

CHIKO ​ yang penting keris wingit ini sudah di tangan kita 

WANITA Bawa sini Chiko memberikan keris itu ke wanita itu 

WANITA ini kunci kemenangan kita... cincin itu gak akan bisa nandingin keajaiban keris ini ​​ Wanita berkacamata itu mengangkat keris wingi itu kehadapan wajahnya dengan senyuman-kemenangan 

CUT TO 24. EXT. KOMPLEK PERUMAHAN SEDERHANA – MALAM * DIMAS berjalan ke pertigaan kaget sudah dijaga seseorang berpakaian seperti Chiko. Dimas jalan lagi kearah perempatan tapi sama juga dijaga orang seperti Chiko juga. Dimas melompat ke pagar perbatasan komplek. Begitu mau lari lagi sudah tidak bisa karena ada anak buah Chiko menghalangi dan terjadi perkelahian yang menyebabkan celana Dimas terlepas dan hanya memakai kolor aja. Setelah Dimas berhasil mengalahkan mereka, Dimas langsung lari hanya memakai kolor… Dimas terpaksa masuk ke sembarang tempat untuk sembunyi. Tapi orang-orang seperti Chiko terus memantau. Dimas memanjat rumah Elsa sembunyi di balkon depan kamar Elsa. Dimas menyelinap kedalam rumah Elsa. Hati-hati. 

CUT TO 25. INT. KAMAR ELSA – MALAM * ELSA memperhatikan tubuhnya yang hanya dibalut lingerie. Ia lalu keluar dari kamar mandi lalu bercermin didekat tempat tidurnya.. Elsa berpose didepan kaca..seolah-olah difoto seseorang. Elsa kaget sewaktu melihat Dimas Ryan masuk ke kamarnya dan kaki tangan Elsa tersangkut kabel charger handphone sehingga kabel charger putus 

ELSA Papa…Tollong.. tolong Dimas Ryan langsung membekap mulutnya,sambil memberi tanda untuk diam. Elsa tetap berontak. Ryan lalu mematikan lampu kamar. Elsa masih terus berontak tapi Dimas membekapnya dengan kencang. Elsa memberontak lebih kencang sehingga terlepas dari tangan Dimas. Elsa mengambil kain untuk menutup badannya. 

ELSA Ngapain lu kesini..jangan deket ... mau ngapain lo..jangan ngaco deh 

DIMAS-RYAN Sssstt ... jangan teriak... jangan berisik.. dengerin gue dulu.. ntar gue jelasin semua... dengerin gue dulu jangan berisik... jangan terik....ada yang nembak orang tua gue 

ELSA Alesan .. lu aja kegatelan pingin liat gue di tempat tidur.. udah sana pergi… pergi.. keluar!! Dimas spontan membekap mulut Elsa lagi dan menariknya ke sudut supaya terjongkok. 

ELSA Lepasin.. mau apa si lu jangan.. lepasin... aduh sakit ni Dimas terus memegang tangan dan mulut Elsa yang terus dilawan 

DIMAS-RYAN Gue lepasin tapi tolong jangan berisik.. Elsa masih berontak dari bekapan Dimas tapi akhirnya lemes sendiri.. 

ELSA Lepasin!!... sakit tangan gue.. Lepasin! 

DIMAS-RYAN Janji dulu gak akan berisik... Elsa mengangguk dalam bekapan Dimas. Dimas melepaskannya. Begitu dilepas Elsa mengambil barang sekenanya buat memukul Dimas. 

ELSA Keluar lu... keluar dari sini!! ... 

DIMAS-RYAN Jangan keras-keras... jangan berisik.. ada yang ngebunuh orang tua gue.. sumpah bokap nyokap gue dibunuh... 

ELSA Si...siapa yang ngebunuh.. beneran lu... Langkah Papa Elsa terdengar mendekat 

O.S.PAPA-ELSA Elsaaaa!! Kamu lagi apa sayang!! Dimas terduduk di lantai kamar itu dan menangis. Elsa bingung dan menghentikan memukuli Dimas begitu melihat Dimas menangis. Terdengar suara langkah PAPA Elsa menuju ke kamarnya. Elsa langsung menubruk Dimas sehingga terjatuh kepalanya ke lantai dan Elsa membekap mulutnya supaya gak nangis. Elsa duduk di tempat tidur. Kakinya menginjak dada Dimas supaya tidak bangun. Pintu kamar Elsa diketuk PAPAnya 

PAPA-ELSA Sayang, kamu kenapa? 

ELSA [salah tingkah] Ehhh, latihan drama Pa 

PAPA-ELSA Loh,kok lampunya dimatiin? ELSA Biar lebih pas ..Kan horror ceritanya. 

PAPA ELSA ​ jangan keras-keras udah malem Papa Elsa hanya menggelengkan kepala di depan pintu. 

ELSA Udah sekarang pulang.. pergi lu ...keluar lu sekarang..gue bisa mampus kalau bokap gue tahu gue ngumpetin lu disini .. keluar!! 

DIMAS-RYAN Nyokap bokap gue dibunuh. Sekarang mereka ngejar gue. Elsa masih gak percaya 

ELSA Alah, bohong. Jangan suka ngaco deh. 

Dimas Ryan hanya diam saja, dan duduk disudut tempat tidur, untuk kemudian menitikkan airmata. Elsa jadi bingung 

ELSA Serius lu bokap nyokap lu dibunuh? Kalau gitu gue telfon polisi Elsa segera mengambil handphonenya dan mendialnya. Tapi Dimas merebutnya. 

DIMAS-RYAN Jangan.. kalau polisi datang mereka akan tahu gue ada disini dan pasti jadi ngelibatin lu sama urusan ini.. jangan.. gak usah hubungi polisi 

ELSA Udah deh.. lu lebih aman ditangani polisi​ ELSA menoyor badan Dimas yang langsung ambruk ke lantai tapi Dimas terus nangis. Elsa segera mengambil handphonenya mau nelfon polisi tapi baterainya low, Elsa mencari charger lalu mencoloknya ke stop-contact listrik. Tapi dia jug tambah bingung melihat Dimas menangis mengeluarkan handycamp-nya dan merewindnya. Saat diplay handycmp itu terdengar suara tembakan. Elsa mencoba mendekati Dimas dan melihat kejadian yang terekam dalam handycam Dimas 

CUT TO 26.EXT. RUMAH ELSA – MALAM * ALI yang menyamar penjual kacang memperhatikan jendela kamar Elsa yang ada diatas rumahnya. Sosok itu pandangannya mensurvei sekitar areal itu sambil menyebar garam yang dimantrai disekitar rumah Elsa terus mengawasi sekeliling​ 

CUT TO 27. INT. KAMAR ELSA – MALAM * ELSA menutup korden dan jendela kamarnya dan menyalakan lampu meja mendekati Dimas yang masih tersungkur di lantai kamarnya. 

ELSA oke gue percaya, kalau gitu lu certain 

DIMAS-RYAN Gue keluar dari kamar … gue gak enak rasanya.. tahu-tahu muncul dua orang laki-laki dan perempuan ngebunuh.. bokap nyokap gue 

ELSA Ih gue jadi ngeri.. Gue kasih tahu polisi aja deh Dimas Ryan hanya terus mengeluarkan air mata tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Dimas sambil nangis menyalakan rekaman handycamnya saat kedua orang tuanya di dibunuh…Elsa merasa cukup yakin tangis Ryan itu benar-benar kehilangan orang tuanya setelah melihat sendiri rekaman itu. Dimas Ryan tersandar dipundak Elsa. Elsa iba dipegangnya tangan Dimas. Dimas Ryan netesi air mata yang meleleh 

CUT TO 28. INT. KAMPUS UNIKOM – PAGI * DIMAS Ryan dan Elsa berjalan di koridor kampus. Temen-temen kampus memper-hatikannya. Mereka semua heran kenapa pagi itu Elsa tumben mau jalan sama Dimas. Awalnya mereka gandengan tapi begitu dilihatin temen-temen melepas gandengan tangannya. 

ELSA Dimas Apa gak sebaiknya elo pulang dulu. Liat tuh pakaian elo nggak karuan. Lu harus pastikan jasad bokap nyokap lu masih di rumah Mereka pasti sudah tidak ada di rumah lu 

DIMAS-RYAN Mereka pasti ngawasi rumah gue..Mereka pasti ingin ngebunuh gue karena mereka tahu gue saksi kejahatan mereka… gue juga punya rekamannya 

ELSA Memangnya ada masalah apa sih? 

DIMAS-RYAN Gue sendiri juga nggak tahu.. keluarga gue tidak pernah ada masalah dengan orang lain. 

Seorang staff kampur berjalan cepat mengejar arah jalan Ryan dan Elsa 

STAFF-KAMPUS Dimas Ryan? 

DIMAS RYAN dan Elsa terhenti menoleh menerima kehadiran Staff itu 

STAFF-KAMPUS Tadi kamu dicari Ibumu, katanya ditunggu dirumah secepatnya. Dimas dan Elsa saling pandang dan menyembunyikan rahasia mereka 

STAFF-KAMPUS Kelihatannya penting sekali jadi kamu diminta segera pulang.. 

DIMAS-RYAN ma kasih ya Bu.. gue mau ke rumah dulu ya, lu tunggu disini. 

ELSA Loh gimana sih lu. Gue ikut. ​

DIMAS-RYAN ​Gak usah. Lu tunggu disini aja.. entar gue balik lagi Dimas Ryan langsung ngeloyor pergi diiringi teriakan Elsa yang terus berjalan mengikuti Dimas Ryan keluar dari kampus. Dimas segara naik ojeg ninggalin Elsa. 

CUT TO 29. EXT. RUMAH ELSA – PAGI * Dimas Ryan mendekati rumahnya dengan sikap yang sangat hati-hati, sambil memperhatikan keadaan sekelilingnya. Ia melihat NALA mirip seperti NARA sedang menyiram bunga. Elsa datang dengan bajaj. Ia kaget melihat kearah ibunya Ryan 

ELSA Itu nyokap lo kan? Lu bo’ongin gue ya..gue gak ngerti ini apa-apaan sih Dimas Ryan tidak menjawab, ia hanya mendekati Nala yang belum sadar kehadiran mereka. 

Tiba-tiba datang ALI, ia mengamit lengan Ryan. 

ALI Dia bukan ibumu.. cepat pergi dia mau merebut cincinmu itu 

DIMAS RYAN​ Kenapa mau merebut cincin ini? ALI​ Nanti kamu akan tahu semua dari buku ini 

Dimas meronta hendak melepaskan diri dari pegangan ALI, tapi pegangannya cukup kuat. Sehingga Dimas tak kuasa melawan 

ELSA Dimas itu nyokap lu.. lu kenapa balik …itu nyokap lu masih hidup.. Tante! Tante Nara! 

NALA menengok dan tersenyum. ALI masih memegang bajaj yang ditumpangi Elsa dan menarik Ryan dengan sangat kuat untuk masuk ke bajaj. Diapun mendorong Elsa yang berada tidak jauh dari dia. Bajaj meluncur dengan kecepatan tinggi dengan kendali dari tangan Ali. NALA yang melihat itu langsung mengejar bajaj tersebut. Gerakan Nala sangat cepat. Dengan lincah ia mengejar bajaj tersebut. Dan pada jarak tertentu Nala mengeluarkan pistol langsung diarahkan ke bajaj itu dengan dua kali tembakan. Nala hanya memperhatikan dengan dingin. Bajaj terus melaju meninggalkan tempat itu. Mobil datang menghampiri Nala dan Nala masuk 

CUT TO 30. INT. BAJAJ – PAGI * Tembakan pertama tepat mengenai ALI yang langsung menindih Ryan. Tembakan kedua mengenai supir bajaj. Bajaj itu langsung oleng, dan berhenti dipinggir jalan. Ditangan ALI tergenggam buku kecil bertulisan untuk Dimas Ryan . 

DIMAS Ryan mengambilnya dan mengantongi buku kecil itu ke kantong celananya, tanpa sepengetahuan Elsa yang lagi panic 

* CUT TO 31. EXT. JALANAN – PAGI * Sebuah mobil melaju cepat mendekati bajaj itu. Nala di mobil itu. Ryan langsung mengangkat mendorong supir bajaj yang mati itu dilempar keluar, dan segera mengendarai bajaj. Elsa masih dibelakang dengan mayat ALI. Bajaj dikejar mobil itu. Bajaj masuk lorong sempit. Dari arah depan tampak CHIKO hendak menembak ban bajaj itu tapi Ryan tambah ngebut dan menabraknya. Bajaj nabrak gerobak sampah sehingga oleng dan terhenti. Ryan keluar bersama Elsa dan mengambil pistol yang jatuh dari tangan CHIKO tersebut. Mobil Nala ada diujung gang. Begitu berhenti dia keluar dan memanggil nama DIMAS Ryan sambil mengarahkan pistol kearahnya. DIMAS Ryan mengarahkan pistol yang ia pegang ke Nala yang menyerupai ibunya. Tapi DIMAS Ryan penuh keraguan. 

ELSA Jangan! Itu nyokap lu 

Nala menembak Ryan bersamaan itu si Chiko terbangun dan menyeret kaki Ryan hingga jatuh dan tembakan NALA luput. Ryan menembak si Chiko yang masih hidup, secara reflek. Tapi Chiko dengan kecepatan refleknya menendang tangan Ryan sehingga pistol terpental. Elsa yang berhasil menghindari tembakan ibunya Ryan, masih tampak bingung ketika Dimas Ryan menariknya. 3 orang dari dalam mobil itu mengejarnya. Termasuk Nala. Terjadi kejar-kejaran diantara mereka.