Try new experience
with our app

INSTALL

WHITE TIGER (Titisan Siluman Harimau Putih) 

Chapter 2

CUT TO 6. INT. RUMAH DIMAS RYAN – MALAM NARA Ibunya Dimas sedang memandikan keris kecil di tempayan berisi air dan kelopak-kelopak bunga juga dupa dalam anglo didekatnya. BENNY ayah Dimas pulang kerja melihatnya marah membanting tempayan dan anglo itu hingga pecah.. bertepatan dengan itu Dimas masuk dari pintu belakang ​

BENNY Jauhkan rumah ini dari syirik! Sekali lagi aku lihat kamu begini aku buang barang-barang itu.. 

NARA Tapi ini amanat dari Enti, Pa… 

BENNY Barang-barang ini akan jadi maksiat dalam keluarga kita! 

NARA Ini kodrat keluarga kita, jangan kau salah artikan 

BENNY Apapun alasannya syirik begini dilarang Allah.. dan kamu Dimas jangan sekali-kali deketin syirik… itu tak akan diampuni Allah 

NARA Itu kalau ditangan orang jahat, pa.. kau jangan berdalih seperti dewa Benny menamparnya. Lalu mengemasi barang-barang itu kedalam box kayu kuno dan menyimpannya kedalam gudang[show opposite between dimas’s parent] 

CUT TO 7. INT. KAMAR IBUNYA DIMAS RYAN – MALAM NARA Ibunya Dimas Ryan terbangun dari mimpi buruk itu bertepatan jam 1 dinihari. Nafasnya tersengal-sengal. Seketika itu terdengar suara gemeritik dari arah gudang rumah. Benny, ayah Ryan masih tertidur pulas. Ibunya Ryan bangkit berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Dia terus menyusuri rumah mengikuti bayangan hitam dari Athunk dan terus berjalan menuju arah suara itu yang berada di gudang rumah. Sekelebatan Nara seperti melihat Athunk ada di ruangan itu tapi dia tampak sudah terbiasa dengan situasi seperti itu. [que for dimas’s mother so mythe] 

CUT TO 8. INT. GUDANG RUMAH – MALAM Nara membuka pintu gudang dan suara gemeritik itu semakin terdengar. Ia menerangi ruangan itu dengan safty light dan menghampiri suara itu. Rupanya suara itu ada didalam box besar bertuliskan R.Rahardi Projodisastro. Dibukanya box besar itu yang sudah berdebu dan bersarang laba-laba. Didalamnya terdapat box kecil yang terus menggemeritik dan segera tangan Nara mengambilnya. Box itu dibuka berisi keris wingit bentuknya kecil diikat tali merah dibawahnya. Ibu Ryan membersihkan sarang laba-laba dan debu yang menyelimuti benda ajaib itu. Terdapat catatan dari Athunk kalau Nara harus segera membawa Dimas ke rumah Athunk karena saatnya titisan itu diturunkan, sebelum menjadi rebutan sama Chiko. Catatan itu bertuliskan : Bawalah Dimas ke rumahku setelah berumur 20 thn, saatnya titisan itu diturunkan dan semua kelebihan itu akan segera meresap kedalam cucu laki-laki pertama dari silsilahku.. jangan ditunda-tunda.. 

CUT TO 9. EXT. RUMAH ELSA – SORE * sebuah jendela rumah, dimana dibaliknya ada seorang gadis yang sedang berlatih dance.Kamera itu zoom in kearah gadis itu, sampai gambar menjadi lebih padat.Tiba-tiba gadis itu memandang kearah lensa. DIMAS RYAN pura-pura menirukan gaya gadis itu menari.Gadis itu jutek, lalu melakukan gerakan tari lain lagi.Dimas Ryan kembali mengarahkan kameranya ke gadis itu.Tapi kali ini gadis itu sadar akan perhatian Dimas Ryan kepadanya.Tiba-tiba gadis itu menutup jendela, tapi tampak ada celah diantara gorden. Ryan yang bersembunyi dibalik pohon lalu mendekat, tapi ia buru-buru balik lagi ke balik pohon, karena sebuah mobil memasuki halaman rumah Elsa. Suara klakson terdengar. Elsa membuka gorden, dan melihat Teddy turun dari mobil dan memencet bel. Seorang laki-laki setengah baya yang rupanya adalah Papa Elsa menyambut laki-laki itu. Tak lama kemudian Elsa muncul dengan pakaian yang casual. Elsa sambil berjalan ke mobil, mata Elsa mengarah pada pohon rindang tempat Ryan bersembunyi dan itu membuat TEDDY tampak heran. Tanpa terlihat, Ryan menshot Elsa, tepat ketika Elsa menoleh, ketika Elsa sadar, Ryan bersembunyi lagi. Teddy merasa heran melihat Elsa tersenyum-senyum sendiri. Teddy mendatangi pohon. Ryan keluar lagi, dengan maksud menshot lagi, tapi Teddy sudah berada dihadapannya dengan wajah marah. Teddy merebut handycam dan dilemparnya ketanaman. Dimas Ryan dicengkram krah baju lehernya 

ELSA Teddy… jangan!! Tedd …Kasihan…dia itu cuma iseng…!! Biarin aja.. dia gak ada maksud apa-apa Elsa lari mengejar Teddy untuk melerai 

TEDDY Bangsat …! Sialan lu..! gak bisa apa lua gak ganggu gue..Sekali lagi lu kurang ajar..gue habisin lu..monyet lu!! Elsa segera menahan Teddy tapi Dimas sudah ditoyor hingga terjengkang ke tanaman deket pagar rumah orang. [show teddy’s tension of angry toward dimas] 

ELSA Sudah, sudah…ayo nanti telat.. ayo berangkat Elsa mau menolong Dimas tapi dilarang Teddy. Elsa ditarik Teddy untuk segera masuk mobil dan pergi dari tempat itu. Dimas masih cengar-cengir nahan sakit dan berdiri mengambil handycam. BELLA lari menghampiri Dimas mengambilkan barang-barang Dimas dan menolong Dimas bangkit dari tempat jatuhnya. 

BELLA seharusnya lo gak deket-deketin dia lagi…lo kan tahu dia cemburu sama lo .. kenapa lo gak bertemennya sama Bella aja 

DIMAS-RYAN Lo memang temen baik gue Bella.. bukannya kita selama ini juga temenan.. gak ada bedanya kan? Dimas berdiri sambil membersihkan celana dan bajunya dan memberesi barang-barangnya. Bella membantunya. Tapi Dimas kelu tidak dapat menjawab Bella.. 

CUT TO 10. INT. DAPUR RUMAH DIMAS RYAN – SORE * Dimas Ryan berhati-hati membuka pintu samping rumahnya, Dimas melihat NARA ibunya, sedang menabur bunga-bunga diatas baskom berisi air diatas meja dapur dan membuka keris kecil dimandikan didalamnya. Disampingnya terdapat kelapa muda dengan rangkaian kembang melati. Dimas Ryan mengeluarkan handycam lalu merekam ibunya sedang membasuh keris kecil itu. 

NARA Mama kangen sama Athunk, kita kesana yuk 

DIMAS-RYAN Kuliah Dimas masih padet Ma.. nanti aja kalo sudah libur.. 

NARA Semalem Mama ngimpi, mama ketemu Athunk sama Enti.. 

DIMAS-RYAN Ngimpi lagi ngapain Mah? Enti kan sudah meninggal..? 

NARA Mungkin Athunk ingin ketemu Mama? Mama jadi ingin kesana 

DIMAS-RYAN Tapi kenapa ya Mah, kalau manggil Kakek Nenek kok Athunk sama Enti 

NARA [tersenyum] Itu kan gara-gara kamu, waktu kamu kecil, kamu gak bisa bilang eyang kakung sama eyang putri..kalau manggil yang kung.. yang kung jadinya athung ..kalo kamu manggil yang nti yang nti yang nti jadinya enti.. gitu 

DIMAS-RYAN Ah masa gitu..kok aku gak inget ya Ma 

NARA Kamu.. mana inget kamu masih kecil .. athunk pernah bilang suatu saat kamu akan punya kelebihan kalau kamu sudah 20 tahun 

DIMAS-RYAN Lupa lagi ni Mama, Lusa kan Dimas genap 20 tahun Mah, emangnya kelebihan apa sih Mah… 

NARA kalau sudah saatnya, Athunk mau ngomong sendiri sama kamu 

DIMAS-RYAN kira-kira apa sih Mah yang mau Athunk omongin 

NARA ee Athunk pernah bilang gini…Kelebihan yang kau punya, semua itu dari Allah, jangan sekali-sekali kamu ragu, atau jangan sekali-kali kamu sesali kodrat yang diberikan Allah 

DIMAS-RYAN Jadi pingin kesana, pingin tahu apa yang dimaksud Athunk 

NARA Kalo gitu Jumat besok kita berangkat kesana mau gak, kita weekend di rumah Athunk yuk Dimas rada mikir bentar, ibunya berharap 

DIMAS-RYAN Besok Dimas kabarin lagi deh Mah, takutnya banyak tugas 

NARA​​ kamu selalu susah kalau diajak ke rumah Athunk 

DIMAS RYAN ​ bukan gitu Mah, Dimas kan ambil semester pendek jadi padet kuliahnya.. kata Papa biar cepat selesai Setelah Dimas mau pergi, ibunya mulai membakar kemenyan diatas anglo. Dimas berhenti melangkah dan kembali lagi sembari merekam Ibunya dengan handycam [ show intens acting dimas feel in between & body language of anxities] 

DIMAS-RYAN Mah jangan bakar-bakar kemenyan lagi, nanti Papa marah.. kan Papa paling tidak suka syirik seperti itu Nara diam saja tetap konsentrasi. Nara memberi kode Dimas untuk diam NARA Mama pasti selesai sebelum papa pulang.. kamu gak usah kuatir…belajar aja sana … 

DIMAS RYAN​ Mama ni susah kalau dibilangin, Dimas gak suka lihat mama papa berantem masalah gituan mulu.. 

NARA​ Kamu tahu apa sih, mau sok ngatur mama 

DIMAS RYAN​​ Enggak gitu Ma, tapi Mama jangan kolot kayak gitu 

NARA​ Ngomong apa kamu, lancang, jangan sekali-kali kamu ngomong begitu sama mama, bisa kualat kamu Dimas naik keatas masuk kedalam kamarnya sembari masih memperhatikan mamanya. Mamanya tetap suntuk dengan ritualnya. ​ 

CUT TO 11. EXT. TERAS RUMAH ATHUNK – MALAM * Mbah Hadi mendatangi rumah unik itu. Hadidipersilahkan duduk didekatnya. ​ATHUNK Saya sudah tahu Barok akan seperti itu..tapi suatu saat dia akan tahu.. 

MBAH HADI​ Guru, sepertinya Chiko semakin membahayakan, apa perlu kami singkirkan ATHUNK Biar bagaimanapun dia masih family kami.. dia semakin liar, bukan akal budi yang mengendalikan ilmunya tapi nafsu jahatnya yang lebih berkuasa… tapi setinggi apapun kemampuannya takkan bisa semaunya sendiri….Hadi kemari kamu …dekat sini.. 

HADI bangkit dan mendekatinya.. dia merasa aneh dengan sikap gurunya. Tapi dia tetap melangkah maju penuh keloyalan dan tulus ​

ATHUNK kamu satu-satunya orang yang aku percaya.. aku titip amanat terakhir sebelum Chiko sampai ke tempat ini…tolong jaga benar-benar amanatku ini 

Hadi terkejut. Tapi wajahnya mengiyakan keinginan Athunk..Athunk mengangkat tangan Hadii dan memberikan bungkusan yang langsung didorong tangan Athunk dimasukkan kedalam sakunya ​

ATHUNK ​kamu berikan langsung ke cucuku jangan ke tangan siapapun.. ​serahkan langsung ke tangan Dimas sendiri, termasuk buku ini HADI melihat bungkusan cincin itu dan buku kecil. Athunk merebut perhatian Hadi 

ATHUNK sekarang juga kamu berangkat jangan banyak tanya 

HADI Athunk?! 

Athunk langsung memberikan pukulan seribu sehingga HADI terpental keluar. HADIpun terkejut karena Athunk segera berbalik menahan leher Chiko yang sekejap sudah dibelakang Athunk ​

​CHIKO Anak ingusan itu gak ngerti apa-apa… buat apa dikasih cincin itu Athunk menghalang Chiko yang bernafsu mengejar Hadi ​

ATHUNK ​[tanpa melihat kearah HadiI] cepat kau pergi CHIKO hendak bergerak mengejar Hadi tapi ditahan Athunk. Chiko mengeluarkan belati dajjal mengancam ke Athunk. Athunk menangkisnya tapi OSSO datang membantu Chiko. OSO mengejar Ali dan bertarung. [ show ali know osso’s power] ​

CHIKO Jangan halangi aku, Cincin itu harus kau kembalikan ke klan kami, juga keris itu atau aku akan pakai caraku sendiri untuk dapatin itu semua Chiko mengangkat belati dajjalnya mengancam Athunk ​

ATHUNK ​Cincin itu tak akan pernah jadi milikmu! Chiko menebas badan Athunk dari ujung kepala hingga selangkangan Athunk tapi bersamaan itu Athunk menghilang hanya bajunya saja yang terjatuh dihadapan Chiko. OSSO masih bertarung dengan Hadi dan telah mengunci Hadi tak berkutik tapi begitu melihat Athunk sirna, Hadi segera memberikan perlawanan dengan tenaga dalamnya sehingga terlepas. Hadi melihat itu segera berangkat melakukan lompatan seribu. Chiko menolong Osso dan memperhatikan kemana perginya Hadi 

CUT TO 12. INT. WARNET– MALAM * Dimas membuka facebook. Dimas membuka profile Elsa terdapat ucapan ulang tahun buat Elsa yang ke empat kalinya. Ia membuka line untuk chatting dengan Elsa, yang ternyata sedang online.​ 

CUT TO 13. INTER CUT ELSA - INT.KAFE * TEDDY sama Elsa bertemu VERA di Kafenet ​

TEDDY ​Sayang, Vera mau ngasih job lagi, makanya kita diundang kesini 

ELSA​ Baguslah… moga-moga lancar 

VERA​​​ Apa kabar Elsa? 

ELSA​ Baik, lu apa kabar? 

VERA ​ Ya ginilah …Bulan depan jadi pementasannya? Jangan lupa undang gue ya, gue pasti datang 

ELSA​ Insyaallah jadi kok… tapi kalo gak lupa.. tapi jangan kuatir Teddy selalu ingatin gue, kalau masalah ngasih undangan buat lo Ver 

TEDDY ​Gimana? Kita bisa mulai bahas proyekmu? 

VERA​​ Buru-buru amat, Ted…Ngobrol-ngobrol dululah, ya gak Elsa? 

ELSA​ ​ Ah mau langsung juga ga pa pa biar gak kemaleman, selagi nunggu gue bisa internetan dulu kok.. kan ada facebook buat orang-orang yang lagi waiting list kayak gue [tersenyum] 

TEDDY​ Aku gak lama kok sayang 

ELSA​ Lama juga ga pa pa.. nyantai aja lagi.. yang penting proyeknya jalan jangan sering ketemuan aja gak ada hasilnya.. [nyindir] 

Teddy dan Vera segera duduk berdua berhadapan. Mereka mulai berbisnisnya. Teddy jadi sibuk ngobrolin bisnis dengan 

VERA rekan kerjanya. Elsa menyendiri di salah satu sudut kafe itu 

Elsa [on chat] : Eh, paparazzi ! ngapain sih elo suka mfilem gue? Dimas Ryan [on chat]: Lu beda Elsa [on chat] : apanya.. Biasa aja tuh. Tidak langsung dibalas. Seketika itu… Dimas Ryan [on chat]: Seperti angin, gak bisa gue tangkap tapi membuat gue hidup… Elsa [on chat] : Penyair gokil! Masa cantik-cantik begini dibilang angin. Gue bukan kentut tahu, elo kali kentut. Dasar sableng!! Belum langsung dibalas. Karena Ryan tersenyum membaca balasan Elsa Dimas Ryan [on chat]: boleh nyuting lu di tempat tidur? Elsa [on chat] : Ngaco !! udah ah gue log out niy.. Dimas Ryan tersenyum. Elsa kesel langsung log out dari facebook. 

* CUT TO 14. INT./ EXT - RUMAH DIMAS RYAN – PAGI Pintu rumah Dimas diketuk berkali-kali seperti buru-buru tamunya ingin masuk. Tapi tidak ada sahutan apa-apa dari dalam rumah. Chiko dari mobilnya mengawasinya dan meniup gantungan kalungnya. Secara mengejutkan OSSO muncul menyerang Ali lagi dan terjadi perkelahian juga cekik-cekikan di depan rumah Dimas. Di dalam rumah Dimas masih mendengarkan musik pakai headphone sehingga tidak terdengar. Begitu Ali bisa memberi perlawanan dan hendak menusukkan paying kearah OSSO, OSSO segera menghilang. [show intens ekspresi ali know how to make osso lose but osso move fast desapire] Ali memencet bel pintu lagi. Terdengar suara Dimas turun dari tangga. ​​

O.S. DIMAS RYAN ​​Ya sebentar Dimas menghampiri pintu dan langsung membukanya. ALI sudah berdiri didepan pintu. MBAH HADI membuka kerudung kepalanya jaketnya ​​

HADI ​​Kamu pasti Dimas? ​

DIMAS RYAN ​Ya bener kenapa mas? Kalau boleh tahu Mas ini siapa? 

HADI masih waspada dengan segera meyakinkan Dimas ​

HADI [menyerahkan bungkusan kecil] Saya Hadi, ini ada amanat dari Athunk, Kakekmu.. dia ingin kamu segera memakainya sekarang juga… jangan sampai amanat ini dipegang orang lain, cincin ini hanya buat kamu. Ngerti kamu 

DIMAS RYAN Emang kenapa Pak? [menerima bungkusan itu dan melihatnya seksama] ini apa sih Pak, emang Athunk bilang gimana, ya udah ntar Dimas kesana deh mau nanyain ini Hadi mau mengeluarkan buku tapi indera pekanya nyuruh menoleh dari jauh kelihatan mobil Chiko mengitari areal itu. 

HADI Hati-hati kamu 

HADI sudah tidak berada ditempat semula. Dimas mencari-cari keluar dimana HADI perginya. Tapi didepan rumahnya tidak ada siapa-siapa. Halamannya berantakan. ​

DIMAS RYAN Kemana orangnya.. Lho kok jadi berantakan … Mah halamannya nih mah… Dimas keluar dari rumah masih penasaran dengan bungkusan itu. Mobil Chiko melintas tapi selilihan dengan pohon arah pandang ke Dimas. Dimas coba betul-betulin yang bisa diberesin tapi handphone Dimas terima sms Dimas melihatnya. ​

DIMAS RYAN ​Mah, Dimas berangkat.. Dimas udah telat nih halamannya nih Mah Dimas menutup pintu rumah berjalan keluar. Tapi sadar Dimas diikuti HADIdan Chiko. NARA keluar rumah melihat halaman rumahnya berantakan, langsung merasakan sesuatu yang janggal. Nara segera menghubungi suaminya 

NARA​ Pah, Mama mesti segera ke rumah Athunk.. Papa bisa nganter mama sekarang, sekalian jemput Dimas.. 

O.S. BENNY Papa gak bisa ijin kantor seenaknya gitu.. besok aja Papa antar.. Papa lagi banyak kerjaan sekarang.. lagian Dimas masih kuliah.. besok sabtu kan Dimas gak kuliah..Daa Mama 

Nara kelu hp papa ditutup ia bergegas ke kamarnya dan mengepak barang-barangnya.[expretion nara much feel something will happened but doesn’t know what] 

CUT TO 15. EXT. JALANAN – PAGI Dimas masih memperhatikan cincin itu sambil tangannya menyetop bajaj. Sebuah bajaj berhenti dihadapannya. Dimas langsung naik. Ali terus mengikuti Dimas dengan ojeg ​DIMAS RYAN ​Kampus Bang, Unikom Dimas naik kedalam bajaj​ HADI ​Ikutin bajaj itu bang Bajaj langsung jalan setelah abangnya menutup pintunya. Dimas masih tampak serius memperhatikan bungkusan cincin itu 

CUT TO 16. INT. BAJAJ – PAGI Dimas membuka bungkusan itu mengeluarkan cincin. Dia tertarik memandanginya lalu memakainya. Begitu masuk ke jari manisnya, tiba-tiba Dimas jadi peka sekali pendengaran dan penciumannya. Kesibukan disekitarnya dapat dia rasakan. Tapi cincin itu tak dapat dilepasnya.. Bertubi-tubi kepekaan itu memeras energi Dimas hingga berkeringat dan sopir bajajnya bingung tapi Dimas berusaha menutupi dirinya tidak apa-apa. HADI yang masih mengikuti dibelakangnya merapal doa diarahkan ke bajaj Dimas. 

HADI tampak merasa lega karena Dimas telah memakai cincin itu. Dimas Ryan tak tahan dan menutup telinganya lalu nunduk begitu tengadah dia jadi normal lagi. Setelah itu, ia langsung mau mencopot cincin itu dari jari manisnya tapi sama sekali tidak bisa dilepas. Justru bikin jari Dimas berdarah. 

CUT TO 17. EXT. RESTO – SIANG HADI dengan mengenakan jaket kerudung kepala dan kacamata sedang makan disudut resto. Karena dia menutupi beberapa luka. Dia dikejutkan kedatangan Chiko dengan mengenakan kemeja rapi berkacamata menghampiri seorang wanita yang duduk di membelakangi arah HADI. Sebelum Chiko duduk. Chiko juga menutupi luka bekas perkelahiannya. Antara mata Chiko dan HADI tampak ada kontak permusuhan ​

CHIKO ​Kamu tahu dari tadi Hadi dibelakangmu? ​

WANITA BERKACAMATA ​Justru aku nunggu responmu.. ini kopimu 

​CHIKO ​[mengaduk kopi] Semut itu terlalu kecil untuk jadi urusanku sekarang 

INSERT 17A : Perkelahian Chiko dan Hadi di Toilet yang memperlihatkan Hadi sulit dikalahkan sementara Chiko terus mendesak menanyakan “ CHIKO​​Dimana cincin itu Hadi tak mau menjawab HADI ​Gue gak mau ngomong soal itu ama lo Tapi Hadi segera keluar dari toilet itu lebih cepat, Chiko berusaha mengejar adu gesit.