Contents
Killing Or Living
Chapter 1
Killing Or Living
Seperti biasa, hari itu hujan masih mengguyur kota Jakarta. Bulan akhir tahun memang selalu dihiasi oleh rintik hujan. Jalanan becek tak menghentikan Kamara berlarian dengan cepat ke sekolahnya.
Kamara seorang gadis buruk rupa dengan jerawat memenuhi wajahnya, lemak memenuhi tubuhnya, dan pakaian yang kalah jauh dari kata modern. Akhirnya, Kamara sampai didepan kelasnya. Saat pintu ruang kelas dibuka, Kamara pun langsung dilempari kertas oleh anak sekelasnya. Kamara hanya diam seperti sudah biasa menerima perlakuan seperti itu. Kamara berjalan ke arah tempat duduknya dipojokan dengan diiringi teriakan anak sekelas.
Saat Kamara hendak duduk kursinya sudah dilumuri tomat busuk.Saat Kamara hendak mengelapnya anak-anak yang lain menyuruh Kamara untuk menjilatnya, Kamara pun menjilat kursinya.Saat sudah bersih dan hendak duduk, kursi Kamara ditarik oleh salah satu penghuni kelas itu, dia adalah Marion, orang yang paling lantang menyuruh Kamara menjilati kursinya.
Kau tau seperti cerita pada umumnya, Marion memiliki penampilan yang sangat menarik, privilege yang dia punya membuat dirinya semakin berkuasa atas hidup orang lain. Marion menertawakan Kamara yang terjatuh dilantai. “Mampus..” cetus Marion cepat. Marion lalu duduk di depan Kamara dan berucap “Kalau gue jadi elo sih, gak akan mau lagi deh gue hidup, gak punya malu”
Kata-kata Marion membuat riuh anak-anak dikelasnya. Bersautan mereka mengejek Kamara “Udah miskin dekil gak punya malu lagi” “Iya, udahlah mati aja sana, bikin polusi mata” sahut yang lain.
Kamara yang mendengar itu tak kuasa menahan tangisnya. Kamara pun hendak berlari ke kamar mandi, tapi ada anak yang menghalangi langkah Amara sehingga dirinya terjatuh. Tawaan selanjutnya untuk Kamara pun kembali memenuhi isi kelas.