Try new experience
with our app

INSTALL

BABAK BARU IKATAN CINTA  

MASA KECIL ALDEBARAN

“Thank you so much, ya Mama Sarah.”

“Saya yang harusnya bilang itu ke anda, Bu Rossa. Terima kasih...sudah tulus memaafkan kelakuan Elsa anak saya.”

Mama Rossa hanya tersenyum. “Ooh, tentang itu.”

Kedua air mata Mama Sarah membasahi kedua pipinya. Ia lalu memeluk Mama Rossa.

“Its Ok, its Ok... Saya sudah jauh lebih baik juga saat ini. Im more better, now.”

“Tapi tetap, bagi saya.. apa yang sudah diperbuat Elsa, anak saya adalah perbuatan hina bagi anda sekeluarga.”

“Iya, Hmm.. Roy.. dia beda, anak saya yang itu beda dengan Al, kakaknya. Dia paling dekat sama saya, begitu juga dengan Al. Saya sangat kehilangan Roy saat itu.”

“Sekali lagi. Maafkan Elsa, anak saya.”

“Its ok, its ok Mama Sarah.. Bagaimana dengan kondisi Elsa sekarang? More better now?” Tanya Mama Sarah.

Mama Sarah mengangguk kecil. “Elsa baik-baik sekarang, kondisinya perlahan kembali pulih. Hanya saja, kejadian pembunuhan Roy, anak anda itu hilang dalam ingatan Elsa. Dia hanya mengenal kami kedua orangtuanya, Andin, Al dan Nino. Itu saja.”

Mama Rossa menghela nafas. “Yah, semoga Elsa jadi lebih baik kedepannya.”

 

*** 

“Om, Andin sama Reyna pamit pulang, ya. Terima kasih udah undang kita berdua buat makan siang bersama dirumah Om.” Kata Andin.

“Iya, sama-sama Andin. Om yang harusnya makasih. Seneng banget bisa ajak ponakan Om sama Reyna, kesayangan Om Irvan buat makan bareng dan main bareng.” Kata Irvan senang.

“Terima kasih juga udah cerita sama Om hari ini.” Lanjut Irvan. Andin hanya mengangguk dan tersenyum.

“Sama-sama. Reyna juga seneeeeng banget” Jawab Reyna.

“Ohyaa?? Waaah!! Berarti bisa dong kalau nanti dateng lagi sama Mama?”Tanya Irvan.

“Siap deh!!” Jawab Reyna.

“Hati-hati dijalan ya Andin, Reyna.”

“Iya Om.” Jawab Andin.

 

***

Diruang tengah, dirumah kediaman keluarga Aldebaran terlihat Papa Surya dan Mama Sarah yang akan berpamitan dengan Bu Rossa.

“Kami pamit ya, Bu Rossa. Setelah ini kami langsung menemui Elsa.” Kata Papa Surya.

“Terima kasih untuk kunjungannya ya Pak Surya.”

“Andin dan Reyna??”

“Ohh, mereka berdua sedang tidak dirumah, Irvan sedang mengajaknya makan bersama dirumahnya.”Jawab Mama Rossa.

“Oh, begitu. Baik, nanti sampaikan salam saya ke Andin, Al dan Reyna ya Bu.” Pak Surya tersenyum.

Mama Rossa mengangguk tersenyum.

“Cepat sembuh ya, Bu Rossa.” Kata Mama Sarah.

“Terima kasih, Bu Sarah. Mari saya antar kedepan.”

Ketiganya melangkahkan kaki bersama.

*** 

 

Mobil Papa Surya melaju meninggalkan Mama Rossa didepan pintu rumah keluarga Aldebaran. Mama Rossa terseyum memandangi mobil yang perlahan hilang dalam pandangannya. Namun, senyumannya langsung hilang, ambyaar karena suara kencang Kiki.

“Buuuuuuu!!!”

“Astaga!”

“Ibuuuuuuu!! Buuuuu!!” Teriak Kiki kencang.

“Buuu, lihat deh!!”

“Yaampun Kiki, saya kira siapa ngomong kenceng-kenceng”

“Hehehe, ya maap ya Bu, ya. Habis... Kiki paling nggak bisa lihat yang seger-segerrrr”

“Hehehe, kamu ini ada-ada aja. Kenapa? Apa yang seger-seger?” Tanya Mama Rosaa.

“Eits! Tunggu dulu!! Ibu jangan langsung lihat. Nggak sup rais nanti...”

“Surprise....” Mama Rossa memotong.

“Lha iya, itu maksudnya Bu. Hehehe”

“ Terus saya harus gimana?” Tanya Mama Rossa.

“Gini gini gini... Ibu tutup mata dulu.”

“Haa? Tutup mata?”

“Iya, udah ikutin ajalah kata-kata Kiki sekali-kali, Ya Bu ya??”

“Hmmmmm.. Okeyy.”

Mama Sarah menutup matanya.

“Udah ditutup ya Bu ya... Jangan ngintip loohh.Hehehe”

Kiki mulai menghitung dalam hitungan mundur 3 lalu Mama Rossa perlahan membuka matanya.

“Sup Rais!!”

Mata Mama Rossa terbelalak memandang benda didepan matanya.

“Ya ampun.. Kamu dapet ini darimana, Ki?”

“Gimana Bu? Kaget kan?? Sup Rais Kiki berhasil kan? Working donee kan?”

Mama Sarah memegang benda didepan matanya. “ Ini kan??”

 

*** 

 

“Ayo, kakak pasti bisa!!”Teriak Roy memandang kakaknya yang sedang bersepeda.

“Roy, kamu nggak ikut kakakmu main sepedaan juga?” Tanya Mama Rossa.

“Enggak, Ma. Biar aku bantu semangati kakak aja.” Jawab Roy. “ Ayo kak!! Kakak pasti bisa!! Semangat!!”

 

“Astaga Al! Kenapa bisa seperti ini? Mana yang luka?” Tanya Mama Rossa

“Al nggak apa-apa, ma. Untung tadi pas jatuh dibantuin sama adik Roy. Makasih ya dek.” 

“Lain kali bawa sepedanya hati-hati kak.” Kata Roy.

“Kenapa bisa jatuh sih, Al. Roy, ceritain ke mama kenapa kakak Al bisa jatuh. Sini Mama obatin lukanya.”

“Nggak apa-apa Ma. Al baik-baik aja.” Jawab Al.

 

Kenangan masa kecil Aldebaran dan Roy langsung terlintas kuat dalam ingatan mama Rossa saat Kiki memberikan surprise foto masa kecil Al dan Roy bersama dirinya.

“Kenangan masa kecil anak-anakku itu yang membuatku bisa kuat sampai hari ini. I love you kakak Al dan My Little sunshine, Roy.”

 

Kisah Aldebaran kecil yang megusap air mata Mama Rossa saat dirinya bersedih melihat Al kecil yang baru saja jatuh dari sepeda. Al datang membuayarkan lamunan mamanya saat melihat foto kecil Aldebaran, lalu memcoba menghibur mamanya. Al bernostalgia sedikit dengan mama Rossa tentang kisah masa kecilnya bersama Roy, adiknya.

 

“Ma, cobain deh nasi goreng buatan aku.” Kata Roy.

“Ini kamu yang buat?” Tanya Mama Rossa.

“Iya Bu, ini den Roy yang buat.” Kata Bi Inah, seorang pembantu keluarga mereka.

“ Hehehe.. iya ma, tadi Roy dibantu sama Bi Inah nyiapin nasi goreng spesial buat mama.”

“Benar, Bu, Tadi den Roy yang bantuin iris-iris sosis, gorengin telurnya sama kasi garam di nasi gorengnya, bu.”

“Aww... so sweet banget sih anak mama ini. Masih kecil, tapi udah bisa bikin nasi goreng buat mamanya. Kakak Al dimana? Nggak ikut bantuin kamu juga?” Tanya Mama Rossa.

“Bantuin dong, ma! Surprise!!!” Kata Al mendatangi mamanya sambil membawa orange juice dan beberapa dessert spesial.

“Duh, kakak... Bawain dessert dan orange juice favorit mama. Thank you so much, Kakak dan Roy. Mama makan ya.”

 

***

“Mama bersyukur banget punya kalian berdua di hidup mama.” Kata Mama Rossa malam itu ditemani Al di ruang tengah.

“Mama gimana? Udah baikkan?” Tanya Al. Mama Rossa mengangguk.

“Andin sama Reyna belum pulang, ma?”

“Papaaaa!!” Teriakan Reyna disambut bahagia Al.

“Eh, cucu oma udah pulang. Gimana tadi? Seneng mainnya?” Tanya Mama Rossa.

“ Iya Ma, Reyna betah banget dirumah Om Irvan. Om juga tadi titip salam buat Mama dan mas Al.

“Oh ya?? Salam balik ya. Yaudah, kalau gitu kita langsung ke ruang makan ya. Kiki dan Mirna udah siapin kita makan malam hari ini.”

“ Ayo, sayang.” Kata Al.

Mereka menuju ruang makan bersama untuk makan malam.