Try new experience
with our app

INSTALL

I Want India You Want Indonesia 

FARAH KHAN DICULIK???

         Raihan diundang makan oleh keluarga Farah Khan. Terutama oleh ayahnya, yaitu Sajid Khan. Raihan nampak senang dengan beberapa suguhan masakan India. Terutama untuk makanan kesukannya yaitu nasi Biryani. Ketika sedang melahap asyik makanan itu, Sajid Khan kemudian berbicara. Menghentikan suasana hening saat makan. 
         “Jadi begini, nak Raihan. Masa tugas bapak di Indonesia sudah selesai. Dan bapak berencana untuk kembali ke India. Tapi nampaknya Farah berat sekali untuk meninggalkan Indonesia. Boleh Bapak titip Farah Khan ke kamu?”
          Raihan yang sedang asyik makan nampak langsung tersedak. Sementara Farah kaget. Berusaha untuk membantu Raihan dari rasa tersedaknya. Raihan kemudian mencoba membalas menjawab pertanyaan dari ayah Farah. 
“Bapak sudah selesai bertugas di Indonesia? Bapak ke India? Terus Farah tidak ikut ke India?” 
        “ Bapak sudah mengajak Farah Khan untuk ikut bersama Bapak ke India. Tetapi dia tidak mau. Dia tetap punya mimpi untuk menjadi penulis di Indonesia. Untuk itu bapak mau titip Farah Khan ke kamu ” 
Sajid Khan sambil menatap Farah Khan. Farah Khan tersipu malu. Sementara Raihan hatinya berkecamuk. Tetapi saat itu, Raihan hanya mengangguk pelan. Menyetujui permintaan ayah Farah Khan. Sajid Khan tersenyum begitupun dengan Farah Khan. 
        Malam-malam pun berlalu. Sajid Khan semakin mempersiapkan kepergiannya. Farah dan Raihan pun kian erat menjalin hubungan. Raihan selalu menemani Farah membeli buku-buku sastra Indonesia. Selalu menyediakan telinganya untuk mendengarkan cerita karangan Farah. Begitupun dengan Farah yang selalu setia menemani Raihan berlatih teater. Terkadang mengajarkan Raihan untuk menari India. Dan Farah sedikit bercerita tentang India dari apa yang dia ketahui. 
         Sampai akhirnya suatu malam, Farah baru pulang dari kampus. Tiba-tiba dari belakangnya ada yang menutup mulut Farah Khan. Farah Khan berusaha berontak dan berteriak. Tetapi Farah Khan tidak bisa melawan kekuatan dua pria yang tubuh dan tenaganya jauh lebih besar dari dirinya. Farah Khan pun dimasukkan ke dalam mobil. Di dalam mobil Farah Khan menangis. Seorang pria yang duduk di depan, meminta kepada kedua temannya untuk tidak terlalu kasar (dengan bahasa isyarat). Kedua orang itu pun menelpon orangtua Farah Khan dan mengatakan anaknya sedang bersama dirinya. Sajid Khan kaget anaknya diculik. Tapi tak berapa lama, Farah Khan diturunkan di sebuah jalan kecil. Nampak seorang pria yang duduk di depan itu menangis, 
“Maafkan aku harus melakukan ini, Farah!” Ujar Raihan membatin. 
        Semenjak kejadian penculikan ini, Sajid Khan merasa Farah Khan harus ikut pergi ke India. Sajid Khan khawatir akan terjadi apa-apa dengan Farah Khan. Raihan di situ berpura-pura meminta maaf tidak bisa menjaga Farah Khan dengan baik. Sajid Khan tadinya ingin mengurus kasus penculikan ini ke polisi tetapi ia tidak punya banyak waktu. Lusa ia harus berangkat ke India. Dan satu-satunya solusi, Farah Khan harus ikut dengannya! Farah Khan menangis ke kamarnya. Raihan mencoba menenangkan Sajid Khan. Raihan berlari menuju ke kamar Farah Khan.
Raihan mencoba mendekati Farah Khan. Ia menyabarkan hati Farah Khan. Farah Khan memeluk Raihan. Menangis di pundak Raihan. Farah Khan harus melupakan segala mimpinya. Raihan terus mencoba mengusap punggup Farah Khan. Farah Khan mencoba menghapus air matanya. 
“ Raihan, kamu mencintaiku kan? Kamu tidak ingin hubungan kita berakhir kan? Ikutlah bersama kami ke India? Kamu mau kan?”.
Raihan terdiam. 
  “Ayolah.. Raihan. Bukankah mimpi kamu menjadi aktor India. Mungkin ini memang jalan Tuhan untuk kamu. Aku mendukung mimpi kamu.”
Raihan akhirnya mengangguk pelan dan tersenyum. Raihan memeluk Farah Khan. Dan mata Raihan ternyata juga berkaca-kaca. 
“Maafkan kebodohanku, Farah. Maafkan ketidakberanianku untuk jujur padamu. Aku tak kuasa melarang mimpimu yang begitu tinggi. Tapi aku juga tak bisa membendung mimpiku yang ingin kucapai. Aku tak ingin melepaskan mimpiku dan juga kamu.”
Sementara Farah masih memeluk mesra dan hangat Raihan. Merasa Raihan lah lelaki yang dikirimkan oleh Tuhan untuk menjadi penyejuk hatinya. Tetapi Farah Khan tidak pernah tahu kalau ia pergi ke India karena kebodohan Raihan. Farah begitu eratnya memeluk Raihan. Sampai tidak sadar teleponnya berdering. Nampak Bambang Prihatin yang menelepon. Ada apa Bambang Prihatin menelepon Farah?