Contents
Villa Berdarah
Part 2
Pagi datang dan membangunkan penghuni Villa tanpa tau apa yang tengah menanti mereka. Citra dan Keyla keluar dari kamar mereka menuju dapur.Di dapur sudah ada Rafa dan Riko yang sudah menyiapkan sarapan.
“Asikkk sarapan. Siapa yang buat?” Tanya Citra riang.
“ Gue” Kata Rico
“Vino mana beib?” Tanya Keyla
“Gak tau, masih tidur kali di kamarnya.”
“Emang pada tidur jam berapa sih kalian?” Tanya Citra sambil mencomot Sandwitch yang di buat oleh Rico.
“Gak tau gue kalo Rafa ama Vino, gue ke kamar duluan abis lu bedua masuk” kata Riko
“ Gue juga masuk kamar abis lupergi, Tau dah tu si Vino, dia masihminum waktu guetinggalin.” Kata Rafa
“Pantesan masih tidur.” Cibir Citra
“Ohh iyaa, hari ini kita mau ngapain nih?” Keyla tampak semangat
“Mas Rafa” Mang Maman tiba-tiba sudah berada di belakang mereka. Semuanya kaget
“Astaga manggg, kalo datang ketuk dulu kek, kaget tau” Rafa tampak kesal.
“Ini kunci buat ke kolam yang mas minta.” Mang Mamang tidak menggubris perkataan Rafa barusan.
“Ohh iya Mang, makasih” Rafa mengambil kunci. Mang Mamang lalu berbalik menuju pintu dan semuanya melihat ada seseorang yang menunggu Mang Mamang, seorang pria tinggi besar, berperawakan tidak normal. Tampak memandangi mereka semua.
“ Itu anaknya Mang Maman yang lu ceritain” Citra berbisik pada Rafa.
“Ia. Gilakgak?”
“Busettt serem banget.” Bisik Citra ngeri
Semuanya tampak setuju tetapi memilih diam sambil memperhatikan kepergian dua orang tersebut.
“Right!!! Jadi pada pengen ngapain ini? Jangan kebawa seasana dong kita kan kesini mau have fun” kata Keyla
“Gue pengen masuk hutan. ikut gak?” kata Rico membuat yang lain bingung
“Ngapain dah ke hutan? Gak jelas lu, ke kolam bawah yuk, mancing” kata Rafa
“Gue mau ke kolam.” Kata Citra
“Yaudah, Rafa ama citra. Gue ama Keyla mau liat-liat hutan dulu.” Usul Rico
“Terus Vino?” tanya Citra
“Biarin aja dia tidur. ntar kalo laper juga kemari.” Kata Rafa sambi lalu. Semuanya setuju dan bersiap dengan aktifitas masing-masing.
Rico dan Keyla berjalan di tepi hutan.
“Seriusan mau masuk ko?” tanya Keyla
“kenapa? Takut?” canda Riko, tapi Keyla tampak serius
“Perasaan gue gak enak.”
“ Nah itu dia, sebenernya karena itu lah gue ingin masuk”
Riko memandang keyla.
“yukkk.”
Mereka berdua melangkah masuk kedalam hutan. Walaupun matahari masih terlihat, keadaan hutan terlihat gelap.Belum terlalu jauh masuk kedalam hutan mereka berhenti di tempat terbuka dan menemukan dompet dan handphone di tanah. Riko memungut dompet yang berada di tanah dan langsung memeriksanya.
“Dompet siapa yang ada ditengah hutan gini?” Keyla bingung
Riko membuka dompet dan melihat ID yang ada didalamnya
“Raka” kata Riko
“Apa?”
Riko menyerahkan dompet itu pada Keyla.
“ Punya Raka” kata Riko lagi.
“Sepupu Rafa? Kok bisa ada disini?”
Riko memperhatikan hutan yang rapat di depannya. Riko tampak semakin serius, Riko lalu menghadap pada Keyla.
“Kamu tunggu disini, Aku mau ngecek sesuatu.” Kata Riko
“Ihhh apaan sihh Ko, gak usah, mending kita balik yukk”
“Cuma bentar” Riko lalu pergi masuk ke dalam hutan yanglebih rapat didepannya. Keyla tidak bisa mencegah.
“Rikoooo!”
Riko tidak mendengarkan dan terus berjalan. Keylamenunggu cemas.Terus menunggu. Keyla mulai gelisah dan semakin khawatir karena Riko tidak kunjung datang. Keyla lalu hendak menyusul Riko tapi tiba-tiba Riko keluar.
Riko lalu menarik Keyla untuk ikut lari bersamanya. Mereka berdua berlari kembalimenuju Villa. Riko dan Keyla sampai di dalam Villa.
“Riko, ada apa?”
“ Shittt!!!” Riko tampak bener-bener panik
“Riko!!! lo bikin gue takut.” Keyla ikutan panik
“Rafaaa!! Citra!! Vino!! Raf!! Cit!! Vino!!” Panggil Riko, ia ingin temennya cepet-cepet datang. Keyla semakin cemas.
“Ko, bilang ama gueee, ada apa? Apa yang lo liat disana, sampai lo sepanik ini?”
Riko masih meneriakkan nama-nama temannya. Beberapasaat kemudian Rafa muncul dari dapur.
“Apaan sih ko? berisik amat?” Rafa tampak sedikit kesal.
“Mana Citra ama Vino?” kata Riko
“Citra masih dikolam. Vino masih tidur kayaknya.”
“Bawa Citra kesini. Gue bangunin Vino. Kita pergi dari villa ini sekarang juga” tegas Riko
“Apaan sih lo? Emang kenapa?” Tanya Rafa bingung.
“Gue liat Raf, gue liat.. kita pulang.. sekarang.” Riko masih panik
“Kamu liat apaan?” Tanya Keyla kembali tapi Riko tampak enggan menjelaskan lebih lanjut.
“ Kemas tas kamu sekarang. Raf, bawa citra sekarang juga, gue jelasin kalo kita udah ngumpul semua. Buruan.”
“ Okee okee, awas ya kalo lo Cuma becanda” Rafa ngomel lalu pergi untuk menjemput Citra.
“Kamu juga, Aku bangunin Vino dulu”
Keyla masih terlihat cemas tetapi mulai melangkah kekamarnya, Riko terlihat menuju ke kamar Vino.
Keyla kembali keruang tengah. Tidak lama kemudianRafa datang.
“Citra mana?” Tanya Keyla begitu melihat Rafa datang sendirian.
“Makanya, doi kagak ada di kolam. Di kamar juga gak ada?”
“Nggak. Gue baru dari sana.”
“Duhhh kemana tu anak?”
Saat itu Riko datang tampak kalut.
“Vino gak ada di kamarnya. Citra mana?” Tanya Riko pada Rafa
“Gak ada di kolam, gue udah cari juga di sekitaran Villa. Apa Vino lagi bareng citra jalan keluar? Gueliat mobil gakada.”
Mendengar ini Riko panik “Mobil gak ada??”
“Calm down Ko, coba deh lo cerita apa yang lo liat di hutan?”
“Lo tau gue ke hutan bareng Keyla tadi kan? Gue nemu dompet sepupu lo disana.”
“ Dompet Raka? Kok bisa? Terus Rakanya mana?” Rafa bingung
“Gue.... gue curiga, gak taukenapa, perasaan gue gak enak, gue masukke dalam hutan yanglebih jauh, dan gue ngeliat„„,Shittt Raf, gue liat banyak potongan tubuh manusia!!!”
Keyla dan Rafa kaget.
“Beib kamu yakin?” kata Keyla
“Yang bener aja lu Ko!?” kata Rafa
“Gue tau ini terdengar gila, tapi gue berani sumpah,dari baunya aja gue yakin itu beneran Raf. Sumpah gue cemas banget ama Citra dan Vino sekarang.”
“Jangan bilang begitu dong Ko” Keyla mulai cemas.
“Gue cari mang Mamang deh” Kata Rafa
“ Kita ikutelo.”
Mereka bertiga melangkah kedepan pintu dan membukanya. Di halaman Villa berdirilah seorang pria tinggi besarbertopeng mengerikan dengan kapak ditangannya. Berlutut di tanah adalah Vino, terluka parah namun masih hidup. Semuanya tampak shock.
***