Try new experience
with our app

INSTALL

The Ocid 

4. His Personal Life

Didalam keluarga, teman dan tetangga, Ocid adalah orang yang cukup terbuka, kecuali masalah bisnisnya. Katanya rumah, keluarga, teman adalah tempat ia beristirahat, bercanda, ngobrol dan tempat bermain, biasanya sore atau malam ia bermain badminton dengan tetangganya. 

Satu hal lagi ada seorang wanita yang pernah ia sukai, temannya sekolah dulu, kakak kelasnya dan masih teman seangkatan kak Aryati dan sekarang menjadi tetangga barunya, Ocid baru tahu ia sebagai tetangga karena baru pindah tepat di depan rumah Ocid. 

            Sekarangpun dia masih terlihat cantik diantara semua teman wanita Ocid, pintar, masih single, namanya Devy Raisha, sekarang menjadi Dosen dan sedang mengambil Pasca Sarjana di Universitas Pendidikan Negri di Jakarta dan masih bisnis kursus dan bimbingan belajar yang ia jalani,  usaha dan keinginan yang ia cita – citakan sejak dahulu, teman - temanya banyak yang ikut bekerja dengan Devy, dari menjadi staf sampai instruktur dan dosen. Dari usaha bisnis itulah ia mendapat dana untuk mengambil Strata dua dan sekarang mengambil Strata tiga, Subhanallah. 

                        Orang dirumah yaitu asisten rumah hanya mengatakan, “ada tetangga baru didepan rumah, katanya kenal mas Ocid dan mba Aryati katanya pernah sekolah bareng”, mereka tidak mengasih tahu kalau ia adalah Devy, tetangga barunya, masya Allah, tapi yah sudahlah, mereka tidak tahu. Mereka sempat berbicara antara Ocid, Devy, Dona kedua orang tuanya dan teman – temannya yang juga teman – teman Ocid waktu sekolah dulu, mereka baru selesai menghandiri hajatan. Sedangkan Dona adalah teman seangkatan Ocid dia adiknya Devy dan mereka sekarang sudah membuat ikatan alumni dari sekolah Ocid, hampir semua ada disitu kecuali Ocid. Ketuanya Adi Nugroho dan wakil ketuanya adalah Devy, ternyata mereka berpacaran, Dona yang kasih tahu. Walaupun masih terbilang kakak kelasnya, dulunya Adi Nugroho adalah “pesaing” Ocid dalam hal perlombaan sekolah, Bedanya Adi Nugroho jadi juara perlombaan untuk meningkatkan nama baik sekolah, sedang Ocid sebaliknya, perlombaan dalam hal 

tawuran, perokok, mabok  dll, anak pejabat di zaman Orde baru. Astaghfirloh, tapi keduanya merupakaan orang terbilang cukup dekat dengan Devy..  

Mereka baru bertemu dengan Ocid sewaktu istirahat setelah main badminton di depan rumah Ocid, di samping rumah Devy, di situ ada lapangan badminton, tanah milik orang tuanya. Disitu Devy, Dona dengan orang tuanya dan teman temannya, baru pulang sehabis menghandiri hajatan. Ocid mungkin sudah lupa tapi mereka tidak, benar – benar waktu bertemu yang tidak tepat.

Sewaktu bertemu di depan rumah Ocid, Devypun langsung bertanya kepada Ocid,”bagaimana kabarnya? sudah lama tidak bertemu, kemana aja?”,

Ocid berusaha menutupi kegugupanya ,“yah baik – baik saja, tidak ada yang berubah, begini – gini aja”, Masya Allah masih cantik seperti yang dulu.

Ibunya Devypun, ibu Dina sempat bertanya setelah menerima cium tangan Ocid,” kamu kemana aja? Kok tidak pernah berkumpul dengan teman – teman lainnya, mereka sering berkumpul loh”.

“saya tidak tahu bu, ada perkumpulan dengan teman – teman lainnya”, jawab Ocid 

Adi Nugroho menambahkan,”kami semua sepakat membuat forum alumni sekolah tempat teman – teman berkumpul untuk mencari inspirasi dalam berbisnis dan bersosialisasi terutama dengan sesama teman – teman alumni dan adik – adik kita dari sekolah juga berkerjasama dengan persatuan orang tua sekolah”.

“saya sama sekali tidak tahu, kapan ada pertemuan lagi”, jawab Ocid

“sekarang setelah sholat maghrib, insya Allah”, jawab Devy

“oke, apa agendanya”, tanya Ocid

“kita akan melakukan pertemuan informal membahas rencana pameran di sekolah, rencana bisnis francise, dan santunan bagi adik – adik murid sekolah kita”, jawab Adi Nugroho

Ibu Devy menambahkan,“kamu harus datang Cid, sekalian silataruhmi dengan teman – teman yang lain”, perkataan yang langsung diamini teman – teman Ocid yang lain.

“ Insya Allah saya akan datang”, jawab Ocid 

 

             Mereka akan mengadakan pertemuan informal di rumah Devy malam itu dan Ocid diundang. Didalamya mereka berbicara banyak hal seperti rencana – rencana forum alumni seperti santunan buat orang yang tidak mampu, rencana bisnis, rencana keagamaan, dan bahkan ada kegiatan musik dan olahraga, banyak sekali agenda - agenda mereka dan mereka sering mengadakan pertemuan dan rapat seperti itu. Benar – benar Ocid ketinggalan dari teman – teman terutama dalam kegiatan - kegiatan masalah sosial, atau memang sengaja mengingat masa lalunya yang tidak terlalu bagus. 

            Didalamya ada orang – orang yang sudah terbilang sukses seperti: Devy pengusaha kursus bahasa Inggris dan bimbel dan baru mengikuti program Stara tiga, manager bank si Adi Nugroho, Kapten polisi, dosen, teman lainnya yang baru selesai program S3, pengusaha kuliner dan banyak lagi kecuali Ocid, waktu ditanya dia hanya menjawab ia berkerja di perusahaan Kontraktor dan Develepor, terlihat tidak rasa kebanggan dari teman – temanya, terutama Devy dan ibunya, standard saja. Ocid diajakpun bukan saja dia teman sekolahnya tapi melainkan Ocid adalah anak seorang pengusaha sukses dan pensiunan Polisi, mungkin mereka ingin agar orang tuanya bisa menjadi pembimbing dan penasehat dalam hal berbisnis dan bersosialisasi, maklum selain bapaknya pensiunan Polisi dan ibunya seorang pengusaha Rumah Sakit, Klinik dan sekolah, syukur - syukur mereka bisa membantu dalam hal permodalan.

                        Sejak saat itu Ocid selalu diajak jika ada pertemuan – pertemuan yang membahas kegiatan - kegiatan Forum Alumi Sekolah. Yah sekalian pengen melihat – lihat adiknya Devy si Dona syukur bisa mengobrol, dulu waktu bertemu pertama kali bertemu dia terlihat gemuk, sekarang sudah menjadi gadis remaja yang cantik, berjilbab lagi, 

lulusan perguruan tinggi pendidikan negri di Jakarta dan pernah menjadi salah satu mahasiswa yang ikut pertukaran mahasiswa di Australia. Diam - diam Ocid menimbang antara Devy dengan Dona, dua – duanya sama – sama cantik dan pintar tapi Dona lebih muda, dengan pertimbangannya Ocid jadi semangat mendekatinya, yah coba – coba aja. 

Waktu bertemu di rumanya Devy dalam acara Forum Alumni Sekolah, Ocid berusaha mendekatinya.

“bagaimana kabarnya? katanya sudah menyelesaikan Strata Dua gimana mau lanjut lagi?  kayak kakaknya?”, Ocid bertanya sekadar basa – basi.

“baik – baik saja, saya masih mencari – cari sekolah dan waktu yang tepat”, jawab Dona

“kamu belum atau sudah Strata Dua?”, tanya Dona

“saya masih Strata Satu”, jawab Ocid, pertanyaan yang sudah diperkirakan, sebenarnya Ocid sudah menyelasaikan Strata Dua MBA di universitas di Amerika, dia sekolah sewaktu sekalian sedang melakukan sebuah proyek kontraktor dan developer di Amerika, dan tidak mungkin dikasih tahu. Sebenarnya dia hanya basa – basi,  Alhamdullillah Dona merepon cukup baik.

“sekarang kamu kerja dimana?, apa dirumah sakit milik ibunya?, tanya Dona kayaknya serius bertanya.

“saya kerja di perusahaan kontraktor dan developer, memangnya kenapa?”, jawab Ocid sekaligus bertanya, kayaknya Dona mulai serius.

“saya punya teman kuliah, ibunya lama sakit, kasihan deh, kami juga berusaha mengumpulkan dana, yah kalau keluarga kamu mau bantu, mungkin dengan memperlunak biaya pengobatan, syukur – syukur  mengratiskan,” minta Dona

Ocid menjawab,“ada yayasan yang khusus bergerak di bidang sosial terutama di masalah pengobatan, masalah nanti gratis atau tidak bisa dibicarakan, kalau Dona mau, saya bisa perkenalkan terhadap orang yang saya kenal”, bual Ocid, dia memang punya yayasan yang bergerak di bidang sosial dananya didapat dari CSR perusahaan – perusahaannya. 

            Mungkin, sudah waktunya Ocid mencari jodoh, orangnya ada di depan rumah lagi, lebih gampang usahanya. Tapi nanti dulu ternyata yang “antri” sudah banyak, teman – temanya Ocid dan tetangga yang single juga mengincar Dona, belum termasuk teman – teman kuliahnya, makannya kalau ada pertemuan pasti ramai, masing – masing pengen menunjukkan diri dan kemampuannya, belum lagi kakaknya yang juga cantik, kaya dan masih single, kalau Devy sudah mempunyai calon, Dona mau dicalonkan dengan teman Ocid yang tidak lain adalah Rudi yang sekarang menjadi Manajer Pemasaran dan Service disebuah bank kenamaan. Yah namanya usaha.