Try new experience
with our app

INSTALL

Villa Berdarah 

Part 1

  Terlihat sebuah Villa dalam kegelapan malam. Keheningan malam itu di pecah dengan suara berat seorang pria yang sedang berlari di dalam Villa tersebut, pria itu berdarah dan terluka di pelipis dan lengannya. Sementara kesakitan dia terus berlari dalam ketakutan. Ia berlari keruangan selanjutnya. Tapi dikagetkan dengan sosok pria bertopeng yang memegang parang. Pria ini berteriak ketakutan sementara sosok bertopeng itu mendekatinya.

  Masuk ke dalam hutan, Seorang pria tinggi besar menyeret seseorang ditangan kananannya, ditangan kirinya ia memegang kapak yang berlumuran darah. Ia menyeret orang tersebut dipergelangan kakinya membuat tubuh dan bagian kepalanya menyentuh tanah dengan kasar. Pria yang diseret tersebut tidak sepenuhnya sadar, ia terlihat lemah dan seluruh tubuhnya dipenuhi luka-luka. Pria tinggi besar tersebut menyeret orangke dalam hutan. “Tolong..... hahhh hahhh to..longg” Pria yang diseret berkali-kali memohon tetapi tak di indahkan oleh orang yang menyeretnya.

***

 

  Sebuah mobil melaju di jalanan dengan musik terdengar keras dari dalamnya. Berada di depan setir adalah RAFA, di sebelahnya VINO terlihat sedang menikmati musik. Dibelakang duduk berjejer RIKO, KEYLA dan CITRA.

“Ko, ganti musiknya dong.” Pinta Citra.

“Nggak.” Vino menolak

“Ihhh gue gak sukak, ganti dong”

“Kagak. Hahaha”

“Biarin aja cit, Vino mah emang gitu.” Keyla menjawab

“Btw, masih lama gak Raf?” Tanya Riko

“Nggak nih, bentar lagi udah masuk ke jalannya, dari situ cuma tiga puluh menitanlah” Rafa menjelaskan

“Dan.. sepupu lo gak masalah nih?”

“Kagaklah, dia yang nyuruh dateng kok, ya mumpung lagi liburan, kenapa gak kita main di sini aja kan.”

“Sepupu lo ikut gabung?” Tanya Vino

“Katanya dia bakal nyusul sih.”

“Kapan lu terakhir main ke Villa ini Fa?” Citra bertanya

“Udah lama banget, hampir lima belas tahun gue rasa.”

“Buset, lu yakin inget jalan?”

“Sepupu gue ngirimin alamat kok.”

“Ohh deket ya sama sepupu lo ini?” Keyla lanjut bertanya

“Lumayan, gue sering main ke tempat kuliahnya di bandung dulu, tapi udah enam bulanan gue gak ketemu, terakhir dua minggu lalu katanya mau ke tempat gue, ehh kagak nongol, tau-tuu kemaren malah nyuruh gue kesini.”

“Yang ngurus villa siapa Raf?” Riko bertanya

“Ada... mang Maman ama anaknya. gue udah gak inget banget sih mereka, tapi gak usah deket-deket anaknya yak lu pada.”

“Kenapa Raf?” Citra penasaran

“Aneh gitu, waktu itu gue tujuh tahunan dia udah sepuluh tahunan gitu, Gue ama sepupu gue sering banget diliatin ama dia dulu, serem sih, abis dia kaya hantu,tiba-tiba nongol.”

“Ihhhh, takut ahhhh” Citra merinding

  “Santai, lagian dia bisa apa coba, menurut gue malah dia agak autis gitu deh.” Rafa menjelaskan lagi. Pernyataan ini membuat teman-temennya sedikit lega. Mobil mereka kini telah memasuki jalan yang lebih kecil dan sepi. Tidak lama kemudian mobil sampai didepan sebuah villa. Mereka semua turun dari mobil dan mengeluarkanbarang-barang mereka dengan excited.

“Ntar ya, gue nyari mang maman.” Kata Rafa

“Hmmm, itu bukan?” Keyla menunjuk sosok yang ada di depan pintu. Rafa menoleh pada tempat yang ditunjuk Keyla. Di depanpintu berdirilah seseorang. Rafa dan keempat temannya mendekat sambil membawa barang-barang mereka.

“Mang...saya gak tau Raka udah bilang kalo saya bakal datang.” Rafa mulai menjelaskan

“Mas Raka udah bilang.” Mas Mamang berkata dengan tenang.

“Ohhh” Rafa tampak serba salah, hal ini terjadi tiap dia berurusan sama Mang Maman.

“Saya ada dibelakang kalo mas butuh apa-apa.”

“Oke Mang”

Mang maman kemudian pergi meninggalkan mereka.

“ Serem amat sihh.” Cetus Vino

“Tunggu ampe lo liat anaknya.”

“Mereka tinggal di rumah samping villa lo itu?”

“Iya”

“Udah yukk, masuk ke dalem.” Ajak Keyla dan menoleh pada pacarnya Rico, namun perhatian Rico tengah teralih pada hutan yang berada di deket Villa.

“Ko?... Beib? kenapa?” Tanya Keyla

Rico yang memandangi hutan dari tadi berpaling padaKeyla.

“Ehhhh gak, gak papa, yukkk”

Mereka semua masuk ke dalam Villa. Tanpa mereka sadari adaseseorang dibalik rimbun hutan sedang memperhatikan semua gerak-gerik mereka.

***

 

  Malam akhirnya tiba, Mereka berlima duduk di ruang tamu dan terdengar musik sangat keras menghiasi ruangan. Di meja tersediabeberapa makanan ringan dan minuman keras.

“Fa, sepupu lo Raka itu kapan datengnya?” Citra bertanya

“Gak tau nih, dari tadi pesan gue gak di read. Di jalan kali.”

“Dia bawa temen-temennya gak? Asik kali kalo ada cewek-cewek.” Vino cengengesan yang di sambut sorakan dari teman-temennya.

“Dasar lu.” Citra manyun

“Gue ngantuk. Cit, tidur yukk.” Ajak Keyla

“Ihhh apaan sihh, kok udah mau tidur.”Protes Vino

“Biarin. gue capek. cit, ayukkk.” Ajak Keyla lagi

“Iyaaa iyaaa bawell” Citra akhirnya bangkit.

“Ko, kamu jangan banyak minum yak. Jangan ikut-ikutan Vino tuhh” Kata Keyla

“Yeee, emang gue kenapa?” Vino tidak terima

“Pokoknya cowok gue jangan lu suruh-suruh nakal yak! Awas lu!.” Keyla lalu menarik Citra dan keduanya masuk kedalam kamar.

  Waktu terus berlalu, ketika pemuda tersebut tampak menikmati waktu mereka dan bercanda sambil sesekali minum minuman keras, tetapi Vinolah yang paling banyak minum malam itu. Malam sudah sangat larut, Rafa akhirnya bangkit sambil menguap, Rafa menepuk pundak Vino lalu masuk kedalam kamarnya. Tidak lama kemudian Rico menyusul Rafa. 

  “Ahhh pada cupu lu pada, jam segini udah pada tepar” Ledek Vino yang melihat kepergian Riko. Vino kembali minum sendirian. Saat itu lah Vino seperti melihat bayangan yang lewat di depan jendela yang cukup besar. Vino sempat memperhatikan beberapa saat dengan penasaran tapi karena tidak melihat apa-apa lagi. Vino mengabaikannya dan kembali minum. Vino tidak sadar bahwa ia tengah diperhatikan oleh seseorang di balik bayang-bayang.

***