Chapter 2 : Mimpi buruk

  Saat itu Lalu masih berumur sepuluh tahun, seperti biasanya Lalu diantarkan tidur oleh ibu tiri dan ayahnya.

“kamu tidur dulu ya sayang”, saut Ibu Tiri Lalu diiringi kecupan singkat didahinya.

“tapi lalu mau tidur di bawah ranjang ayah, lalu takut mimpi buruk lagi”. Pinta Lalu pada ayahnya.

   Ayah lalu mengambil boneka kesayangan Lalu, “kan ada dia yang jagain kamu, ayah sama bunda juga akan jaga kamu terus, jadi kamu harus ngelawan takut kamu, bunuh takut kamu, dengan begitu kamu gak akan mimpi buruk lagi”Lalu mengangguk lucu. Tak lama orang tuanya Lalu pergi meningkalkan kamar Lalu, Lalu memegang bonekanya erat. Sesaat Lalu menutup matanya terdengar suara tangisan seorang perempuan, Lalu takut untuk membuka matanya, badannya terbujur kaku, tangannya mengepal erat memeluk bonekannya. Tapi Lalu terus merasakan bahwa ada orang diatasnya

“jangan ganggu Lalu, ibu pergi.. ibu pergiii” lirih Ratu

  Tak lama Lalu membuka matanya dan terlihat seorang perempuan menunggunakan kain putih berambut panjang menatap Lalu tajam dan teriak kepadanya. Lalu terbangun dari tidurnya dengan teriakan. Lalu langsung berlari kekamar orang tuanya. Tiba-tiba langkah Lalu terdiam, matanya melongo tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Diatas ranjang ibu tiri Lalu dan ayahnya sudah meninggal bersimbahkan darah. Lalu terdiam, dia memegang bonekannya yang juga berlumuran darah.