Chapter 1 : Keraguan

  Sebuah tangan tampak gelisah, jemarinya tak berhenti bergerak memainkan cincin yang melingkar di jari manisnya. Sesekali dia meneguk anggur merah itu dengan tangan gemetar, Matanya juga tak henti melihat jam dinding yang terus berdetak menuju tengah malam, sampai saat dimana namanya disebut.

“Lalu…” Lalu tersadar dari lamunannya, Lalu menoleh ke sumber suara, dilihatnya pria bernama Alir, pria yang baru dinikahinya belum genap 24 jam. Alir tampak selesai mandi dengan rambut basah dan anduk yang melingkar dipinggangnya. Sedang Lalu masih memakai gaun pengantinnya. Alir berdiri dihadapan Lalu, membelai rambutnya mesra.

“kamu gak mau mandi dulu?”Lalu tampak menggigit bibirnya, ditempat duduknya, Lalu menatap ranjangnya yang sudah dihiasi bunga mawar. Alir yang menyadari itu langsung duduk berjongkok dihadapan Lalu, memegang tangannya erat.

“aku tau kamu takut, tapi sekarang ada aku. Kamu pasti bisa tidur diatas ranjang lagi”

“tapi kamu kan tau kalo aku tidur diatas ranjang sesuatu yang buruk pasti terjadi”, jawab Lalu yang dipenuhi ketakutan.“Laluuu.. denger sayang.. itu tuh cuma kebetulan, semua kejadian buruk waktu kamu tidur diatas ranjang bukan karena kamu..”

“tapi gimana kalau makhluk itu datang lagi, gimana kalau dia bunuh kamu juga.. aku gak mau kehilangan kamu.. seperti aku kehilangan mereka” Lalu tampak mengingat kejadian buruk yang selalu terjadi saat dia tidur di atas ranjang.