Try new experience
with our app

INSTALL

Di Bawah Ranjang 

Chapter 3 : Keputusan

  Lalu menangis mengingat itu. “Sejak itu aku gak berani lagi tidur di atas ranjang. Kalau aku tidur di bawah ranjang dia gak pernah muncul” Alir memegang kedua pipi Lalu, “Lalu.. sayang.. hei.. listen to me, ketakutan itu harus dibunuh, kalau kamu terus menghindar gimana kamu bisa hidup dengan tenang” jelas Alir dengan tenang. Mendengar itu Lalu teringat dengan perkataan ayahnya dulu “waktu itu ayah juga ngomong kayak gitu, tapi buktinya Ayah malah dibunuh sama makhluk itu”.

  Lalu bersikeras untuk tidur dibawah ranjang, sedang Alir masih mencoba membujuk Lalu, jam dinding terus bergerak.

“oke sekarang aku tanya sama kamu, kenapa kamu menikah sama aku” tanya Alir dengan tegasa

“karena aku cinta sama kamu” jawab Lalu dengan suara yang masih bergetar karena kecemasannya.

“cinta tanpa kepercayaan itu ibarat rumah tanpa pondasi, kalau kamu cinta sama aku tapi kamu gak percaya aku bisa lindungin kamu, percuma kita menikah..” Jelas Alir.

  Lalu menatap Alir dalam. Dia merasa bersalah padanya. “maafin aku bukannya aku gak percaya sama kamu, tapi aku beneran takut lir..”

“percaya sama aku, besok kamu akan baik-baik aja” tekan Alir yang dilanjutkan dengan sebuah kecupan dikening Lalu. Lalu mengangguk dan tersenyum menatap Alir. Alir pun kembali mengecup kening Lalu, melanjutkan kecupannya ke hidung Lalu dan bibirnya, tangan Alir bergerak kebelakang, perlahan membuka baju pengantin yang masih dikenakan Lalu. Mereka semakin tenggelam dalam kehangatan. Alir mulai membopong Lalu ke atas ranjang. Lampu perlahan padam, hanya deru napas yang terdengar diruang itu.