Contents
FASE ITU NYATA
SENDIRI
Keesokan harinya, Ay tidak ngebolang. Hari itu ia habiskan untuk tetap bersama ibunya. Sore hari, tiba saatnya ibu pulang. Ay pun mengantarnya sampai ke agen, dan kurang lebih jam 16.00 bus jalan. Ay memandang bus pergi dengan mata berkaca – kaca. “Ini benar sekarang aku sendiri?” sembari pulang dengan jalan kaki. Dan memikirkan kemana ia besok akan ngebolang. Sesampainya di depan kontrakan, Ay menarik nafas. “Assalamu”alaikum” ucapnya lirih. 2 hari lalu masih ada ibu yang menyambut dengan senyum, tapi sekarang hanya ruang kosong yang ia lihat. Oh ya, Uta tengah kerja hari itu.
Ay duduk di lantai, bersender tembok, kaki ditekuk se dada, tangan ia tumpuk di atas dengkul dengan kepala menunduk di atasnya. Sembari menenangkan diri sendiri dengan, “ga apa – apa sekarang menangis, tapi nanti harus semangat lagi. Ay bisa, Ay kuat.”
Beberapa menit kemudian, ia pun tenang dan bisa beraktifitas seperti biasa.
Hari itu, ia lalui dengan mencari informasi lowongan kerja di sosial media, atau di tetangga dan menyiapkan lamaran yang akan dibawanya esok. Sekarang ia harus sendiri, ya walaupun sebelumnya ia juga pernah seperti ini. Namun ini adalah yang lumayan berat menurut Ay. Karna sangat jauh dari kota kelahiran dan waktu tempuh bisa 10 jam. Jadi tidak mungkin kalo harus masih bersikap seperti anak SMP.