Try new experience
with our app

INSTALL

FASE ITU NYATA 

DAY 3

        Hari ke 3 di Tangerang, dengan status yang masih sama. Membuat Ay masih harus berjuang. Seperti biasa, bangun pagi dan bersiap untuk ngebolang. Sekarang beda tempat ya, namun untuk menjangkaunya masih sama, harus jalan kaki. Turun dari angkot, Ay melihat papan besar di sebrang, bertuliskan kawasan X. Ay tersenyum dan berharap lebih di sana. Tidak mau berfikir panjang, Ay pun menyebrang dan segera menjelajahi kawasan tersebut. Berjarak kurang lebih 800 meter, sudah terlihat banyak gedung tinggi dan karyawan yang lalu lalang. Dengan percaya diri, Ay ...


 

Ay : “Permisi...”

Security : “Iya..”

Ay : “Maaf pak, apa ada lowongan kerja?”

Security : “Maaf...”


 

Lagi lagi dan lagi,, tapi tidak masalah. Ay masih semangat dan tetap melanjutkan. Beberapa kali Ay mampir ke perusahaan untuk menanyakan lowongan, namun hasilnya tetep sama. Sampai ia tanpa disengaja melihat perkumpulan putih hitam sedang berdiri di perusahaan X. Ay pun menghampiri, dan menyeru ...


 

Ay : “Permisi mbak. Di sini ada lowongan? Kok banyak yang kumpul?”

? : “Iya mbak..” ( menjelaskan )

Ay : “Owalah, iya mbak. Makasih informasinya..” ( ke tempat security )


 

Sesampainya di tempat security, Ay menanyakan...


 

Ay : “Permisi pak. Benar di sini ada lowongan?”

Security : “Benar mbak...” ( menjelaskan )


 

         Ternyata prosesnya walk interview. Ay pun tertarik, dan akhirnya ia mengumpulkan amplop coklatnya di atas tumpukan lamaran kandidat lain. Per 4/5 orang mendapat giliran dan yang terakhir adalah Ay bersama 3 temannya. Kurang lebih jam 10.00an mereka menuju tempat yang sudah diarahkan security. Selang berapa menit, mereka keluar ruangan. Dan ternyata, Ay tidak menerima kesempatan itu. Bukan tidak bersyukur, namun ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. 

        Dirasa keperluannya sudah selesai, Ay memutuskan untuk pulang. Dan sebelumnya ia juga sudah bertukar nomor dengan kandidat lain. Yang tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menambah informasi tentang lowongan kerja. Di jalan pulang, Ay memikirkan keputusannya. “Semoga yang ia putuskan adalah yang terbaik” batinnya. Karna jika ia mengambil, mungkin ia akan menyusahkan diri sendiri ataupun orang lain. Jadi Ay memilih tidak. 

         Sesampainya di kontrakan, ia seperti biasa. Ditanya ibu, gimana? Ay pun menjawab dengan santai, padahal pikiran runyam. Sore harinya, Ibu, Ay dan Uta kumpul di ruang depan. Dan tiba – tiba Ibu bilang, 


 

Ibu : “Ibu pulang besok Ay..” ( dengan nada lirih )

Ay : ( kaget ) “Lah, kenapa?”

Ibu : “Bapak sakit.” 

Ay : ( kaget // nahan tangis ) “Ya udah gapapa,,”


 

Di sini Ibu terlihat bimbang. Karna memang, bapak dan adeknya sudah ditinggal 3 hari. Bapak yang mungkin kelelahan mengurus rumah, sembari kerja. Sedangkan adek Ay masih SMP, jadi masih asik bermain. Ia tidak menyalahkan ataupun memberatkan jika ibu harus pulang. Ay mau tidak mau harus mengalah, karna dia sudah dewasa. Toh di sini juga banyak sodara, bahkan tetanggapun sudah berasa sodara.