Contents
FASE ITU NYATA
FIGHTING!
Hari kedua di sana, Ay mulai berkeliling untuk mencari lowongan kerja. Ia sendiri, karna Uta kerja, dan ibunya sengaja tidak dibolehkan untuk mengantar. Pertama ia naik angkot, sesuai dengan arahan Uta. Menunggu di depan mini market, dengan seragam putih polos, bawahan kain item polos, jilbab bergo hitam dan ransel berwarna hitam, Ay siap untuk bertarung dengan panas. Oh ya, ia sempat disapa security, tapi tidak masalah. Beberapa menit kemudian, angkot pun datang. Berselang 2 – 3 menit ia sampai tujuan. Namun belum kawasan, ia masih harus berjalan untuk masuk ke kawasan.
Satu per satu perusahaan ia kunjungi, dengan menanyakan, “apa ada lowongan kerja?” Namun banyak dari mereka yang belum menerima karyawan. Semakin siang, semakin panas. Matahari yang tadinya hangat berubah terik. Bayangan terlihat jelas. Badan yang beberapa jam lalu basah karena parfum, sekarang basah karena keringat. Sekitar jam 10.00 an Ay memutuskan pulang dan melanjutkannya esok hari. Nah, ini adalah salah satu tantangan bagi ay. Karena ia harus menutup telinga dan juga menunduk. Walaupun tidak semua, namun ada beberapa perusahaan yang istirahat bergantian dan mulainya pun jam 10.00.
Malu? Iya. Namun ia menenangkan dirinya sendiri dengan, “tenang, Allah tau perjuangan kamu.” Sembari mambasuh air mata, ia melanjutkan jalan dan mempercepatnya. Baru sehari sudah pesimis, haha Ay Ay...
Singkat cerita, ia pun sampai di kontrakan. Dan ibu nya menyapa dengan,
Ibu : ( senyum ) “Halayuh, capek?”
Ay : “Iya..” ( nada keras agar tidak terlihat sangat lelah )
Ibu : “Ya sudah bersih – bersih baru istirahat.”
Selesainya bersih – bersih, Ay istirahat dan mengobrol dengan ibu. Jujur, Ay merasa gagal saat itu. Ada sedih yang ia pendam, dan tidak mungkin untuk diutarakan.