Contents
Senandung Rindu
Akhir Cerita
Luka yang didapat Anisa tidak terlalu serius sehingga Anisa cepat sadarkan diri ia bercerita ke pada dokter Darma bawasannya ia melihat penduduk desa masuk kehutan terlarang. Mulai dari itu dokter Darma selalu berpesan kepada Anisa untuk menjaga diri jangan sampai hal serupa terjadi lagi. Dokter Darma juga tidak tinggal diam ia juga bercerita kepada ketua tentang apa yang dialami Anisa. Ketua langsung menyiapkan rencana untuk mendalami masalah tersebut. Setelah diketahui secara rinci, penduduk yang masuk kedalam hutan terlarang adalah penduduk yang melakukan transaksi gelap. Dan dilakukanlah penangkapan. Sekarang terkuak bawasanya hutan terlarang yang di ceritakan angker hanyalah cerita fiktif.
Luka yang didapat Anisa mulai pulih dan ia mulai mengajar Anak-anak dengan bermain layang-layang Bersama. Karena terlalu asik bermain Anisa kelelahan yang mengakibatkan kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan. Ketua langsung bergegas menangkap Anisa dan membawa ke klinik. Anisa telah sadarkan diri namun ia melihat ketua dengan wajah kecewa. Anisa mulai bertanya ada apa sebenarnya. Ketua pun memberikan obat obatan yang dibawa Anisa Ketika datang kedesa dan bertanya kepada Anisa kenapa buku harian milik Maida ada di Anisa. Anisa terkejut kenapa ketua bisa tahu akan hal itu. Anisa putuskan untuk jujur, ia menceritakan semua. Setelah mengetahui kebenarannya ketua kecawa karena merasa dibohongi, yang membuat kecewa begitu dalam adalah orang yang dulu ia cintai Sebagian organnya berada pada seseorang yang ada dihadapannya. Setelah jujur Ketua tetap bersikap dingin dan pergi meninggalkan Anisa begitu saja.
Keseokan harinya Anisa membantu petani untuk menjual hasil panennya kepada juragan kota, karena penduduk desa kurang peka terhadap perekonomian mereka selalu menerima dengan gembira uang yang diberikan juragan kota tersebut tanpa mempertimbangkan besar kecilnya nominal yang didapat. Anisa melihat kejanggalan yang terjadi harga tidak sesuai dengan hasil timbangan, kemudian Anisa mebenarkan perhitungannya namun anak buah jurangan marah dan mengeluarkan pistol kearah Anisa. Namun dengan lantangnya Anisa tetap melawan karena hal yang mereka lakuakan adalah sebuah kecurangan. Para pembeli tak tinggal diam salah satu diantara mereka menembakan peringatan, lagi-lagi Anisa tak takut, penduduk desa terus melerai Anisa dan seperti itulah anisa yang kuat akan argumennya pasti tidak dapat dikalahkan. Anak buah juragan tak tinggal diam pistol yang tadi diarahkan di depan anisa kini berada tepat di depan kepala Anisa. Hal tersebut membuat tegang dan takut orang sekitar. Tak lama tantara perbatasan datang dan menagkap anak buah juragan kota yang curang. Sore hari ketua meminta Anisa untuk tinggal bersamanya sampai besok pagi sebelum Anisa pulang. Anisa menolak karena sikap ketua yang masih dingin seperti awal bertemu. Namun ketua tetap memaksa dan akhirnya Anisa setuju.
Pagi harinya Anisa sudah berkemas barangnya. Dan bersiap untuk berjumpa dengan penduduk sekitar untuk berpamitan karena harus Kembali ke kota, anak-anak yang mulai jatuh cinta kepada Anisa melarangnya untuk pergi dan memintanya untuk tinggal lebih lama. Namun sang ketua masih benci karena Anisa mebohonginya. Setelah berpamitan selesai Anisa mulai melangkahkan kakinya meninggalkan desa tersebut. Berat rasanya meninggalkan tempat yang penuh dengan pembelajaran yang ia dapat.
2 minggu setelah kepergian Anisa ketua merasa aneh akan situasi saat ini, seperti ada yang kosong. Tak jauh beda dengan Anisa ia dirumah menjadi pribadi yang berbeda dari yang sebelumnya, ia lebih mandiri dan tanggung jawab, hingga akhirnya membuat orang tuanya terheran. Bertepatan besok adalah malam tahun baru Anisa teringat tulisan buku harian Maida, bawasannya Maida ingin berada dibukit cinta dimalam pergantian tahun. Namun pesan yang ditulis setelah itu belum ia baca karena untuk saat ini buku harian Maida berada di tangan ketua. Walaupun Anisa tak mengetahui maksud setelah tulisan itu Anisa tetap kekeh untuk pergi kesana.
Di hari terakhir menjelang pergantian tahun Anisa telah berada di atas bukit Cinta, samar-samar Anisa mendengar langkah kaki, Ketika dilihatnya mereka saling kaget, dan benar yang datang adalah ketua yang sedang membawa buku harian. Rasanya agak canggung namun mereka berdua memberanikan diri untuk berbicara, mereka sempat berbicara secara bebarengan hal tersebut membuat suasana menjadi terkesima. Mereka mulai berbicara lagi. lagi dan lagi ucapan mereka sama yaitu menegucapkan ingin melihat isi buku harian Maida harapan yang ingin dicupakan Ketika berada di bukit cinta. Kemudian mereka membaca secara Bersama sama, dan terkejut akan isinya, bawasanya Maida mencintai ketua dan ingin memberikan jawabanya Ketika tahun baru tiba tepat diatas bukit cinta ini, namun sayang Maida kini tinggalkan kenangan takdir tak merestui mereka, dan Sebagai gantinya organ milik Maida berada ditubuh Anisa. Dan sebenarnya setelah beberapa waktu bersama Anisa dan Ketua Putra memiliki rasa namun mereka engan untuk mengungkapkan, untuk saat ini adalah waktu yang tepat untuk Ketua mengungapkan perasaannya kepada Anisa namun juga tak melupakan Maida. Anisa pun menerima perasaan Ketua. Dan mereka kini resmi berpacaran.
tamat