Contents
Senandung Rindu
Mulai Berubah
Untuk mengetahui tentang desa tersebut Anisa membaca lagi buku harian Maida dan sekarang Anisa tahu bagaimanaia bisa diterima di desa tersebut. Hal yang harus ia ubah darinya adalah kepribadiannya yang masih manja dan tak bisa apa apa harus diubah serba bisa.
Keesokan harinya Anisa membantu warga dan mengajak anak anak untuk belajar lagi seperti guru Maida lakukan, awalnya sia-sia, akibat bantuan ketua akhirnya warga dan anak-anak dapat menerima Anisa sedikit demi sedikit. Di perjalanan pulang menuju penginapan Anisa bertanya tentang adanya bukit cinta, yang konon katanya, siapa pun yang berharap atau berdoa disana kisah cintanya akan sama dengan apa yang diharapkan. Anisa meminta kepada ketua supaya diantar kesana namun ketua menolak, alasan ketua menolak ia akan teringat dengan seseorang yang pernah mengisi hatinya. Hal tersebut tak dikatakan ketua. Ketua beralasan medan yang dilalui terjal. Anisa tak mau kalah ia tetap meminta ketua untuk mengantarnya. Dengan berat hati ketua menyetujui dan besok ketua akan mengantarkan Anisa.
Hari ini adalah hari dimana ketua mengajak Anisa ke bukit cinta ketua sengaja mengajak menjelang sore karena bisa melihat matahari tenggelam yang sangat cantik. Ketika melihat suasana seperti ini Anisa ingat sesuatu, namun entah apa itu, matahari semakin menengelamkan diri wajah putra dan Anisa tak sengaja bertemu dan tatapan mata mereka semakin dalam dan degup jantung pun semakin kencang. Entah rasa aneh apa yang sedang terjadi.
Dalam perjalanan pulang ketua bercerita bawasanya didaerah cantik seperti itu terdapat hutan larangan. Hutan tersebut berada disebrang air terjun, jika dilihat dari sebrang hutan yang tumbuh dengan pohon lebat menampakan suasana angker bagi siapa saja yang melihatnya. Sang ketua pun bercerita jika ada seorang yang masuk dapat dipastikan tidak bisa Kembali, namun hal tersebut tak berlaku bagi penjaga perbatasan.
Keesokan harinya Anisa ingin mandi namun air dikamar mandi habis, maka ia putuskan untuk mandi didekat air terjun, ia harus pergi seorang diri. Setelah acara mandi selesai terdengar sayup-sayup suara orang bercengkrama, Anisa begitu penasaran kemudian ia mengikuti sumber suara dan ternyata benar ada orang yang masuk ke hutan terlarang. Anisa terus mengikuti higga akhirnya Anisa kepergok, terjadilah kejar-kejaran, Anisa berlari kencang dan menjauh dari mereka, karena kurang berhati-hati maka Anisa terpeleset kejurang.
Ditempat lain ketua mencari keberadaan Anisa. Namun kata penduduk setempat Anisa pergi ke sungai untuk mandi, ketua merasa khawatir karena Anisa belum tahu betul tentang daerah tersebut. Ketua mencarinya ia menemukan peralatan mandi yang diyakini milik Anisa. Ketua mengelilingi lokasi dan dia mulai curiga apa benar Anisa masuk ke dalam hutan terlarang. Ketua putuskan menyusuri tepi jurang yang ada di hutan terlarang satu jam menyusuri hutan ia menemukan sebuah bercak darah, ketua mulai khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Tak jauh dari lokasi terdapat tubuh tergeletak tak sadarkan diri. Setelah dilihat ternyata sosok tersebut adalah Anisa. Dengan sigap ketua membawa Anisa ke klinik untuk mendapatkan pertolongan.