Try new experience
with our app

INSTALL

Secret In The Box 

CHAPTER 3

    Tiba-tiba aku terhentak terbangun, ternyata aku cuma mimpi. Aku sampe keringetan, ngerasa mimpi itu seperti nyata. Tiba-tiba ada yang ngetuk pintu kamarku aku takut banget mau keluar, ternyata itu Dara. 
“Aku gak bisa tidur Ren, boleh aku nginep di kamar kamu?” Ujar Dara 
“Oh, boleh kok.. masuk aja” Ujarku 


    Aku lagi-lagi dikagetkan dengan Sepia yang berdiri menatapku dari kejauhan, tapi karena sudah larut malam aku gak peduliin itu banget. Akhirnya aku sama Dara curhat tentang Rendi, ternyata ada anak kampusku yang satu kost juga namanya Dina suka sama Rendi, dia berusaha banget buat deketin Rendi. Padahal Rendi lagi pdkt sama aku. Dara dengan semangat menanggapi curhatku. Sampai akhirnya kami sama-sama terlelap. 
“Aaaaakkkkkk” suara jeritan terdengar .
Aku lagi-lagi terbangun, aku kaget mendengar suara jeritan cewe. Aku liat Dara gaada disamping aku, aku panggil-panggil Dara. Tapi aku kaget Dara muncul di depan pintu. 
“Dara, kamu kemana?” Ujarku.
“Aku abis ambil selimut aku di kamar Ren, abis kamar kamu dingin” Ujar Dara.
“Kamu tadi denger suara teriakan cewe gak? Tapi kayaknya gak asing suaranya” Ujarku.
“Gak denger kok, paling kamu cuma mimpi” Ujar Dara.
Tapi aku merasa gelisah dan berusaha buat tidur lagi. Keesokan paginya kami dikejutkan dengan berita meninggalnya Dina. menurut keterangan polisi Dina gantung diri. Ya ampun seketika aku merasa bersalah karena udah ngomongin Dina curhat ke Dara. 
“Kasian ya Dar? Kayaknya dia punya masalah berat banget sampe bunuh diri” Ujarku.
“Ya mungkin itu emang udah pantes dan yang terbaik buat dia Ren” Ujar Dara.
“Dara kok kamu ngomong gitu, dimana-mana kalo orang meninggalnya bunuh diri itu gak baik” Ujarku.
Tapi aku merasa janggal atas kematian Dina, karena setahu aku Dina yang yang periang dan anak orang kaya juga. Gak mungkin masalah keluarga juga kan, terus masa dia depresi cuma gara-gara Rendi. Kayaknya gak mungkin deh. Gubraaak aku gak sengaja ketabrak Sepia, bukunya jadi berhamburan. 
“Ma.. maaf ya Sepia, aku gak sengaja” Ujarku.
Ternyata Sepia pinter gambar, dibukunya gak sengaja aku liat ada gambar Dara. Aku mau tanya tapi Sepia keburu pergi. 
Pas balik dari kampus aku lagi-lagi kaget, aku nemuin gambar wajah aku yang penuh dengan darah dan ancaman. “Target selanjutnya kamu yang akan aku bunuh!”