Contents
Blind
Hadiah Untuk Kamila
Kamila bangun dari tidurnya, air mata mengalir dimatanya. Dia terduduk disitu, Kamila melihat sekeliling Apartementnya yang masih seperti dulu. Tidak banyak barang di sana, hanya satu kulkas dan radio jaman dulu serta dinding yang dihiasi oleh lukisan-lukisan Kamila. Kamila lalu mengambil foto Bara dan dirinya. “Bara.. terimakasih.” Lirih Kamila.
Kamila lalu melihat di dindingnya terdapat lukisan wajah Kamila yang dibuat oleh Bara saat Bara mengajari Kamila melukis dulu. Disana tertulis “Hai, Kamila” disamping tulisan itu ada sebuah kertas yang digulung, Kamila baru sadar akan keberadaannya, dia pun langsung mengambil gulungan kertas itu. Ternyata itu adalah surat dari Bara.
“Hai Kamila, kalo lo baca surat ini, gue adalah orang yang paling bahagia di dunia ini, gue gak akan minta apa-apa lagi sama Tuhan selain kebahagiaan lo, dan kalo lo udah bisa baca, pasti lo udah bisa liat mimpi lo, selamaaaaaaat.. semoga dimimpi lo ada gue. Oh yah.. jangan lupa traktir gue kalo lo diterima jadi art designer, inget lo bisa ngelukis karena gue! Becanda deng, lo bisa ngelakuin semua ini ya karena usaha lo bukan karena gue, lo bisa hidup tanpa gue, jadi jangan minder lagi yah, gue sayang sama lo.. aduuuh malu.. udah ah, dah Kamila..”
Kamila menangis membacanya. “Bara.. lo tau, lo gak pernah gak muncul dimimpi gue semenjak gue bisa ngeliat mimpi ditidur gue.. terimakasih lo selalu ada buat gue walaupun hanya di mimpi, gue sayang sama lo” Ujar Kamila sambil menatap surat Bara. Tiba-tiba ada telpon dari ibu Bara “Iya tante, aku ikut kesana.”
Kamila dan ibu Bara sudah ada dipemakaman Bara. Ternyata Bara lah yang berkorban untuk Kamila, dia membujuk ibunya untuk menjaga Kamila untuknya, Bara tidak akan bisa hidup jika Kamila mati karenanya. Bara sangat mencintai Kamila, Bara ingin Kamila mewujudkan cita-cita sederhananya untuk melihat mimpinya. Dan cita-cita itu sudah terwujud, Ibu Bara yakin, Bara sudah bahagia disisi-Nya.