Contents
Syair Kematian Nina
Helenina Mustika Van Rodjnick?
Darah mengucur deras membasahi wajah seorang perempuan bersamaan dengan teriakan dari seorang anak kecil seusiaku… di sebuah rumah yang sedikit agak kumuh, Seorang perempuan itu dengan senyumnya yang di paksakan bernyanyi, sesekali ia terisak.
“Ninaa Bobo… Ooo… Nina Bobo… Kalau tidak bobo, digigit nyamuk..
Ninaa Bobo..ooo Nina Bobo.. Kalau tidak bobo, digigit nyamuk…”
Aku terbangun, nafasku terengah-engah, aku baru saja bermimpi..ada seseorang anak kecil seusiaku sedang di bunuh seperti itu?! Kejam sekali!siapa dia? Mengapamimpiku seperti itu, dan apa maksudnya mimpi itu bisa datang kepadaku? Tidak! Aku tidak boleh berburuk sangka, bisa saja memang itu Cuma mimpi biasa, bukan isyarat apapun… dan yaa… buku merah ini setiap malam ku baca, aku masih bingung ada beberapa mantra yang dituliskan disitu, tapi aku tidak melihat buku itu menjelaskan soal pembunuhan yang ada di mimpiku, maupun lagu Nina Bobo, ya memang sudah tidak ada apa-apa lagian itu cuma lagu anak-anak…
Memang sih, semenjak Elise pergi seminggu yang lalu duniaku dan dunia lain seakan makin mendekat, mimpiku akhir-akhir ini juga selalu saja tentang kehororan yang terjadi… tapi sudahlah, aku cuma anak kecil yang tidak mementingkan hal itu, Elise sudah tenang, mana mungkin dia meminta pertolongan lagi…
Aku merasa kehausan, rasanya aku harus minum dulu sebelum aku tidur kembali..lagipula masih jam 3 pagi, dan besok adalah hari libur. Jadi aku bisa bangun siang, ah aku sangat bahagia dengan kesenangan-kesenangan seperti itu.tidak perlu mengerjakan PR, hanya membaca komik, santai sambil menonton kartun, dan segelas susu dingin dengan sepotong roti beroleskan selai kacang dan coklat… indaaah sekali…
Aku turun dari tempat tidurku dan keluar dari kamar, gelap sekali, tumben… mungkin ku nyalahkan saja beberapa lampu agar aku bisa berjalan tanpa meraba-raba apa yang ada di sekitarku… lalu dengan perlahan aku berjalan menuju dapur, syukurlah tidak ada yang aneh… memang hanya bunga tidur biasa, saatnya aku tidur kembali.
Hoaamss…. Nikmat sekali tidurku… aku bilang juga apa, mimpiku semalam bukan sebuah pertanda kok… sudah ah! aku tidak mau mengingatnya lagi. yang harus aku ingat hari ini seharusnya pergi nanti sore bersama Papa ke toko buku, yaa.. memang ada komik baru yang harus ku beli… jadi selamat berbahagia…
Baru saja aku mau membuka pintu kamarku, tiba-tiba… srakk..ada secarik kertas di bawah pintu, aku bertanya apa itu? kuambil kertas itu lalu ku baca.
Isinya begini :
“Patty…
Tolong! Aku hanya meminta bantuan darimu…
Aku tau ini tidak mudah, tapi jika terjebak di sini terus
Aku tidak akan tenang…”
Helenina Mustika Van Rodjnick
“Haaah! Apa maksudnya? Siapa? Siapa Helenina ini? Tidak… aku mencoba berfikir untuk tahu siapa orang ini.Lagipula mana mungkin ada orang iseng yang menuliskan ini utuk anak kecil sepertiku? Pasti ada yang tidak beres…”.
Seketika bulu kudukku berdiri, suasana nya pagi tapi mencekam, mungkin karena memang ruangan ini tidak begitu banyak yang di hinggapi cahaya, atau memang aku masih terbayang oleh surat ini? Yaa surat ini aku pegang, kalau kalian tau, kertasnya sangatlah usang, dan menulisnya aku rasa tidak memakai bolpen, seperti memakai tinta mirip dengan film-film kerajaan romawi yang pernah aku curi tonton dari Mama dan papa ku…
tiba-tiba… aku mendengar suara… “Patty….” Jleb… suara siapa itu? Aku menoleh ke sumber suara itu dengan perlahan. Sesosok perempuan dewasa berjalan ke arahku dari lorong rumahku yang gelap. Aku yang melihat itu menarik nafasku panjang-panjang… tapi tiba-tiba
“Patty, kamu udah bangun sayang?”. Aku menoleh, ada mama… aah… syukurlah… aku agak tenang, dan kemudian aku melihat kea rah itu lagi, jrengg…! Ternyata sosok perempuan itu sudah tidak ada.
“iyaa maa, aku baru aja bangun…” aku langsung membalas ucapan mama supaya tidak mencurigakan, sepertinya aku juga tidak akan bercerita kepadanya…
Aku menuju ruang makan, sudah ada roti dan susu disitu, aku memakannya sembari berjalan menuju ruang tengah… kalau kalian mau tau, ruang tengah ku lumayan cukup besar, ada sofa yang panjang dan televisi, di sebelah kanan ku ada sebuah kaca yang besar, yang menghubungkan rumahku dengan taman samping… yaa aku duduk di sofa besar panjang itu, baru saja hendak aku menyalahkan televise, tapi tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah kaca.
“tok…tok..tok…”
“tok…tok..tok..”
“tok…tok..tok…”
Sesosok perempuan seumuranku berdiri di kaca itu, wajahnya melihat ke arahku. Aku terperangah, mulutku seakan bisu persis seperti saat aku bertemu dengan Elise.“ada apa lagi ini?”kataku….
Namun aku tidak setakut waktu itu, aku lalu menghampirinya.Seketika Perempuan itu menembus kaca-kaca rumahku yang membuat aku semakin terkejut.Yaa jelas aku terkejut, perempuan itu lebih seram dari Elise, di wajahnya terdapat luka pisau yang amat lebar. Tubuhnya penuh darah dan kakinya terputus di bagian kirinya… ergghhh eneg sekali…
“Patty… Tolong aku…” begitu katanya dengan sangat lirih..
“Apa? Apa yang kamu inginkan dariku?” jawabku pelan. Aku melihat ke sekeliling rumahku… sangat sepi sekali. Aku jadi merasa seperti anak yang sial, kenapa saat seperti ini Mama dan Papa tidak ada?
Aku saling pandang dengan dirinya. Kuberanikan diri untuk bertanya terlebih dahulu.“sss…s…iapa kamu?”kataku gugup…
Dengan senyum yang dingin dia lalu memberitahu namanya “Helenina Mustika Van Rodjcnik”
Hah! Aku tak percaya, dia yang memberikan surat itu kepadaku?
***