Try new experience
with our app

INSTALL

Ikatan Cinta 

Potongan Hidup Aldebaran (1)

Masalah teror belum menemukan titik terang. Felix yang kutemui dalam penjara malah meninggal serangan jantung. Aku harus berpikir ekstra keras sendirian karena tidak ingin membahayakan keselamatan keluarga Angga. Sebenarnya aku lebih kasihan sama Andin. Mengapa di setiap kehamilannya selalu ada masalah menerpa? Dulu saat hamil Reyna dia harus mendekam di penajara sementara sekarang ada teror terus menerus terhadap keluarga ini serta masalah Elsa yang mejadi ODGJ. Andin tidak boleh terlalu stress! Setidaknya di kehamilan ini, aku ingin Andin setidaknya itu baik bagi kesehatan ibunya dan balon biru calon anak pertama kami.

"Mas ... kamu kenapa?"" tanya Andin dengan nada  penuh kekhawatiran.

"Ndin ...untuk sekarang saya belum mau cerita. Saya pengen kamu jangan mikir yang berat-berat. Nanti kalau saya sudah siap akan cerita sama kamu," balasku lugas.

"Iya mas", jawab Andin singkat.

Setelah obrolan singkat ini, Aku memeluk Andin erat-erat seakan tidak mau terpisah darinya.

 

Keseokan harinya

Teror masih ada tetapi hidup harus terus berjalan. Sekarang aku berkutat dengan kesibukan kantor. Seketika hp ini berbunyi

"Selamat siang pak Al," suara Uya terdengar di sana.

"Selamat siang Uya. Kenapa siang-siang gini nelpon saya?" tanyaku heran.

"Maaf pak bos kalo Uya lancang. Ini nih si Boim gara-gara pak bos bikin peraturan baru langsung minta keringanan," jawab Uya.

"Keringanan apa?" tanyaku.

"Boim nanya kalo mau buang air harus kemana mereka. Saya kan gak berani jawab sebelum ada instruksi dari pak bos," jelas Uya.

"Ternyata cuma masalah sepele. Gini aja ada 2 paviliun di belakang. Kamar mandinya masih berfungsi. Kalau merasa kotor minta tolong Kiki buat bersihin kamar mandi," balasku seraya memberikan solusi.

"Baik pak bos. Makasih," sahut Uya.

Masalah sepele sudah selesai. Tidak terasa ini waktu jam makan siang.

"Viola ...," tandasku dalam hati.

Hidup itu seperti puzzle. Kepingan-kepingan puzzle itu yang akan membentuk hidupmu. Mengapa potongan hidupku kembali lagi? Mengapa aku bertemu dengannya lagi? Apa dia masih mencariku?