Contents
Will It End Sweet
Chapter 6
Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Saat ini tepat di mana Roy akan balik lagi ke Yogyakarta, karena masa liburnya telah habis.
"Roy pamit ya Ma, Pa, Bang." ucap Roy sambil memeluk satu sama lain.
"Take care ya, sayang hiks..." balas Mama dengan sedikit sedih.
Lalu Roypun memeluk Mamanya dengan erat.
‘’Jangan sedih ya, Ma. Kalau Kuliah Roy udah selesai, Roy juga bakal di Jakarta.’’ ucap Roy.
‘’Okay.’’ balas Mama yang melepas pelukan.
Walaupun sifat Aldebaran, Abangnya itu suka ngeselin, tapi ia cukup sedih karena di tinggal oleh Adik satu-satunya lagi.
‘’Telpon gue, Mama atau Papa ya Roy, kalau ada apa-apa.’’ kata Aldebaran.
‘’Siap.’’ balas Roy.
‘’Jangan kangen, ya.’’ lanjut Roy.
‘’Apaan sih.’’ balas Aldebaran dengan gengsinya.
**
Setelah mereka mengobrol dan tiba saatnya Roy akan terbang... merekapun langsung memutuskan untuk kembali ke rumah.
Cluster Zeline Blok C No 16.
Siang ini udara sangat begitu dingin, dikarenakan hujan dari pukul 09.00 pagi.
Tiba-tiba sang Papa pamit ke Coffe City, dikarenakan ada barang yang datang, dan itu tidak bisa di tinggal sama sekali.
"Pa, mau kemana? ini hujan loh." ucap Andin melihat Papanya sudah rapih.
"Papa mau ke Coffe City, Nak, soalnya ada barang datang dan itu harus sama Papa." jelas Papa.
‘’Aku yang temenin aja ya, Pa.’’ tanya Andin.
‘’Nggak usah, Nak. Kamu di rumah aja.’’ balas Papa.
"Pa, bisa di tunda nggak? ini hujan takut Mama." ucap Mama.
"Iya betul, Pa." lanjut Elsa.
"Tapi ini beneran nggak bisa di tinggal, insyaAllah Papa baik-baik aja, jangan khawatir." jelas Papa.
"Yaudah Papa berangkat ya, Kayaknya naik motor aja, kalau pakai mobil pasti lama." lanjut Papa.
‘’Ya, sudah. Mama anter ke depan ya.’’ bilang Mama Sarah yang berjalan ke depan di samping Papa Surya.
***
Selesai Mama menganterkan Papa kedepan, ia langsung bergabung duduk di ruang keluarga bersama anak-anaknya. Namun, pikiran mereka berkecambuk dan khawatir.
Cluster Leteshia Blok A No 23.
Saat ini keluarga AL FAHRI baru saja tiba di rumah, lalu merekapun buru-buru untuk masuk ke dalam karena hujan semakin besar.
‘’Al, langsung bersih-bersih, habis itu makan sama istirahat ya.’’ kata Mama.
‘’Iya, Ma.’’ balas Aldebaran.
‘’Papa tunggu di ruang makan ya, Al.’’ bilang Papa.
‘’Ok, Pa.’’ balas Aldebaran.
Waktupun terus berjalan...
Saat ini sudah cukup malam, hujanpun sudah berhenti.
"Pa, Al udah tidur ya?" tanya Mama.
"Belum, tadi Papa lihat ada di ruang kerjanya, tadi kan dia nggak masuk. Mungkin lagi ngecek." balas Papa.
"Ya, sudah. Mama mau ke Al dulu ya Pa, ini kan udah malam nyuruh dia tidur. Papa langsung ke kamar aja." jelas Mama
Hanya di angguki oleh Papa.
Tok... Tok... Tok...
"Al, ini Mama, boleh masukkan?" tanya Mama dari luar pintu.
"Mama, kenapa Mama ya?." batin Aldebaran.
"Masuk, Ma." ucap Aldebaran.
Mama Rossapun langsung masuk.
"Hei... my son, go to kamar, udah jam berapa ini." ucap Mama.
"Iya Ma, dikit lagi ni. Mama ke kamar aja ya. Good night, Ma." balas Aldebaran.
"Oh ok. Night too sayang." ucap Mama.
Cluster Zeline Blok C No 16.
Bedanya dengan keluarga Andin malam ini cukup khawatir, karena Papa belum juga pulang ke rumah.
"Duh, Papa kok belum pulang ya." ucap Mama sambil mondar-mandir.
"Kita juga khawatir sama Papa, Ma. Mama tenang ya." balas Andin sambil mengajak Mamanya untuk duduk.
Kring... Kring... Kring...
Mama sontak kaget, ada yang menelpon.
‘’Siapa, Ma?’’ tanya Andin.
‘’Nggak tau, nomer nggak dikenal.’’ bilang Mama.
Lalu Mama langsung mengangkatnya.
Telponpun terhubung...
Mama Sarah
Halo... maaf ini siapa ya?
Nomer tidak dikenal
Halo... dengan keluarga Pak Surya?
Mama Sarah
Iya benar, ada apa ya?
Nomer tidak dikenal
Pak Surya mengalami kecelakaan Bu, sekarang ada di Jakarta hospital.
Tiba-tiba Mama menjatuhkan handphonenya.
"Ma. Nggak papa kan? ada apa?" tanya Elsa.
"Papa kecelakaan hiks..." balas Mama yang sudah menangis.
"Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un." jawab Elsa dan Andin.
‘’Sekarang Papa, ada di Jakarta Hospital.’’ ucap Mama.
‘’Ya, sudah. Ayo ke sana.’’ kata Andin yang langsung berdiri.
Lalu mereka semuapun menuju Jakarta Hospital.
***
Jakarta Hospital.
Lalu Andin, Elsa, dan Mama Sarah menuju resepsionis.
‘’Maaf, Mbak. Pasien yang baru saja kecelakaan ada di mana ya?’’ tanya Andin.
‘’Oh, tadi baru saja di bawa ke UGD.’’ bilang Mbak resepsionis.
‘’Ok, baik. Terimakasih.’’ ucap Andin.
‘’Sama-sama.’’ balas Mbak resepsionis.
Saat tiba di depan UGD, Susterpun keluar...
‘’Maaf, Sus. Apa di dalam ada Pak Surya?’’ tanya Elsa.
‘’Oh, iya ada, Mbak. Lagi di periksa oleh dokter.’’ jawab Suster.
‘’Kalau gitu saya permisi.’’ lanjut Suster.
‘’Silahkan.’’ balas Elsa.
Tanpa mebutuhkan waktu lama, tiba-tiba Dokter keluar...
"Dok, gimana keadaan suami saya atas nama Surya Saputra?" tanya Mama Sarah.
"Oh, Pak Surya. Alhamdulillah Bu, beliau baik-baik aja, hanya..." balas Dokter tiba-tiba ucapan nya terhenti.
‘’Syukurlah.’’ ucap Elsa.
"Hanya apa, Dok?" tanya Andin.
"Sebelah tangannya patah, namun itu hanya sebentar kok, tidak usah khawatir." jelas Dokter.
"Ya Allah...." ucap Mama.
"Apakah kami, boleh masuk ke dalam?" tanya Elsa.
"Silahkan." balas Dokter.
Lalu Mama, Andin, dan Elsa masuk ke dalam.
"Pa, udah di bilangin tadi nggak usah berangkat, malah jadi gini, tapi Papa nggak papa kan?" protes Elsa.
"Hei ini udah kehendak Tuhan. Papa nggak papa kok, baik-baik aja." balas Papa.
Lalu Dokterpun datang...
"Permisi... ini hasil rontgen Pak Surya, ya." ucap Dokter sambil memberi kan hasil rontgen.
"Baik Dokter, terimakasih. Kalau boleh saya tau, Dok. Pak Surya menggunakan gips berapa lama, ya?" tanya Mama Sarah.
"Sama-sama. Berapa lamanya tidak pasti, yang terpenting tidak boleh banyak pergerakan. 3 minggu dari sekarang Pak Surya kembali lagi ya, Bu. Entar kita lihat." jelas Dokter.
‘’Baik, Dok. Terimakasih.’’ ucap Mama Sarah.
‘’Sama-sama, kalau gitu saya permisi.’’ bilang Dokter.
‘’Silahkan.’’ balas Mama.
‘’Ya, sudah. Ayo kita pulang.’’ ajak Mama.
‘’Ayo dong.’’ Balas Papa.
‘’Bisa, Pa? biar Andin bantu.’’ ucap Andin.
‘’Ga usah, Nak. Papa bisa kok.’’ kata Papa.
‘’Papa harus nurut ya, biar gips nya cepet di buka.’’ bilang Elsa.
‘’Iya, Nak.’’ jawab Papa.
Dan merekapun langsung pulang ke rumah.
TBC