Try new experience
with our app

INSTALL

Mary & Cermin Pembawa Arwah 

Mary Sudah Tidak Sendiri Lagi, Dia Bersama Elise

Aku kembali lagi, saat dimana Mary mencoba mendorongku masuk ke dalam cermin… aku tersadar kalau aku tidak bebas.
“Mary, aku ingin membantumu…” kataku sembari menahan sakit
“membantuku adalah ikut bersama ku Patty…” katanya
Mary Nampak sangat mengerikan, aku pun sudah tidak punya tenaga lagi… tapi tiba-tiba sebuah kekuatan telekinesis mampu menghempaskan Mary, aku terkejut… 
“apa yang terjadi?” begitu kataku sambil keheranan, disitu pula sesosok tangan kecil mengulurkannya kepadaku.
“Ayo Patty, aku akan membantumu…” begitu kata suara yang sedikit aku kenal.
Aku menoleh ke arahnya. “Ooh tidak! ELISE…!!! Kamu benar-benar membantuku?”kataku begitu terkejut.
Elise tersenyum “kamu lupa aku pernah bilang kita masih bisa bertemu, kalau kau memainkan lagu fur Elise, walaupun aku tidak tahu akan terlihat atau tidak…”
“tapi sekarang kamu terlihat Elise? Dan kenapa kamu datang?”kataku sangat heran.
Elise menunjuk sebuah telepon genggam yang ada di meja, “karena suara itu… aku datang…”
“Syukurlah Elise, aku sangat senang… tolong bantu aku untuk menidurkan Mary…aku tidak bisa menemukan caranya..”aku terlihat bersedih.
Elise lalu tersenyum “tenang saja Patty, aku akan melawannya..”
Elise maju menghampiri Mary yang baru saja bangkit kembali “Hantu Kecil yang sangat tidak sopan! Atas dasar apa kau membantu Manusia? Manusia itu jahat, Mereka yang telah membuat kita seperti ini!”begitu katanya sambil menyiratkan dendam yang teramat sangat.
“kamu salah, Patty orang yang baik… dia mau membantuku...” kata Elise membelaku…
“Hah omong kosong, kamu masih kecil sehingga gampang di bodohi.”Begitu kata Mary
Mary langsung menghajar Elise dengan kekuatannya, karena disitu dekat dengan cermin Mary jadi semakin kuat. Dia menciptakan ilusi cermin, sehingga Aku dan Elise seperti berada di dalam ruangan ooh iya aku ingat, ini ruangan yang ada ketika Mary menjadi tumbal.
Mary terus melakukan serangannya, aku tidak bisa berbuat apa-apa.. kekuatan Elise pun juga sepertinya tidak berguna, Mary sangat unggul… memang dia tidak menyerangku, tapi aku tahu bagaimana rasanya menjadi Elise…
Aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan… aku ingin membantu Elise…
Aku berpikir, bagaimana ya caranya…
Kalau Mary kuat jika berada dekat cermin, berarti dia akan lemah tanpa cermin… aku harus bisa memisahkan cermin dengannya… tapi bagaimana caranya?
Aku berlari mengarah ke salah satu cermin, aku mencoba memecahkan cermin itu dengan kekuatan ku sendiri 
Brakkk..!! aargghh…. Kuat sekali…
Elise melihatku tapi tidak mengatakan apa-apa karena sepertinya dia sudah kelelahan. Mary mentertawakanku..
“manusia memang boodoh!, pantas saja iblis benci kepada kalian!”
Aku lemas, Elise pun juuga sama… Mary masih terlihat kuat sekali. “sudah, semua memang harus ada akhirnya, kalian harus rela mengalah…”
Mary menghampiri ku, Elise sudah tidak bisa lagi bergerak. Ia hanya melihatku dicekik oleh Mary. Sembari mencekik Mary mencoba membawaku ke dalam cermin. 
Arrrghhhh…. Aku tidak kuat lagi…
Tiba-tiba sesuatu jatuh dari kantung baju ku…
Kaca saku yang aku simpan ketika aku menemukannya di kamar… tapi kaca saku itu terlihat  berbeda, kaca saku itu terlihat bercahaya…
Mary terkejut melihat cahaya itu “ cahaya apa itu?”  katanya sembari menutup matanya, seraya tidak tahan dengan cahaya yang bersinar itu. 
Aku lihat Elise langsung mengambil cermin itu dan membukannya… cahaya cermin itu makin besar, memantul ke setiap cermin yang Mary buat sendiri… 
“aaaarrgghhh singkirkan benda itu!!! singkirkan…!!” begitu katanya
Aku yang menyadari hal itu lalu langsung menyuruh Elise “Elise, arahkan kaca itu kepadanya…”
Elise mengarahkan kaca itu sesuai ucapanku. Mary terlihat sangat ketakutan. Dirinya perlahan Masuk ke dalam cermin seakan terhisap ke dalam cahaya itu…
“Aaaaaaa…. Tolooonggg, jangan buat aku tersiksa di dalam sana… aku tidak mau sendirian”teriak Mary…
Aku sudah keluar dari dalam cermin, aku merasa kasihan dengan Mary, lalu perlahan ku suruh Elise untuk menutup cermin saku itu.
“Elise, tutup saja cermin itu…” kataku.
“kau serius Patty, dia akan terus menganggumu…” kata Elise resah..
“tidak.. cepat ikuti saja kataku…” kataku seakan menyuruh Elise…
Elise mengangguk, ia menutup kaca saku itu.
Cahaya terang itupun redup, Mary tidak lagi terhisap ke dalam cermin, Malah Mary sangat heran kepada Patty..
“kenapa kau menyelamatkanku?” katanya…
“aku hanya tidak ingin kau sendiri Mary, kita bisa berteman, kau dan Elise juga bisa berteman, lagipula kalian 1 dunia kan?” jawabku sambil tersenyum.
Mary dan Elise terdiam, terlebih Mary yang seperti terlihat menyesal…
“M..Maafkan aku… aku terlalu bodoh… aku sudah berbuat jahat kepada kalian…” Mary menangis. 
Baru kali ini aku melihat hantu menangis, tapi aku hampiri saja Mary “tenang Mary kamu akan tenang sekarang, tidak akan ada yang mengganggumu lagi…” kataku menenangkan..
“benar, sekarang sudahlah… kita sudahi semua ini dan pergi dari sini…” dunia butuh Manusia untuk tetap hidup…” kata Elise…
Mary mengangguk, perlahan ia bangkit Elise memeluknya “kamu seperti kakakku…sekarang kita harus selalu bersama ya…”kata Elise sangat senang…
Mary tersenyum, Elise juga… aku apalagi… aku senang semua bisa di akhiri secara damai…
“aku harus pergi Patty… aku harap kamu bahagia…dan terimakasiih, ternyata kau baik dan mau menyelamatkanku..” kata Mary
“Aku juga harus pergi Patty, sekarang aku sudah mempunyai teman…” kata Elise senang.
Aku mengangguk “baiklah, datanglah kerumahku kapanpun… nanti kita bermain…” kataku senang…
Akhirnya mereka pergi, terlihat semua yang terhisap oleh cermin mulai keluar dalam keadaan tertidur. Aku harus mengeceknya kerumah… Papa dan Mama mungkin sudah ada.
Aku sampai di rumah, ku buka pintu kamar Papa dan Mama… lega rasanya bisa melihat mereka kembali… mala mini aku harus tidur… sepertinya aku sangat lelah…
Dalam kepalaku aku hanya berfikir “syukurlah, semua baik-baik saja” Aku bergegas menuju ke kamarku….
 

END