Try new experience
with our app

INSTALL

Mary & Cermin Pembawa Arwah 

Dulu ia Mary Yang Selalu Bersedih

Pintu itu tiba-tiba terbuka… baguslah aku bisa pergi dari sini… seketika aku berlari, sangat kencang… asal kalian tahu berlari sendiri itu tidak enak, tempat tinggal ku itu di komplek perumahan, sekarang mungkin sudah jam 3 malam, mana ada orang-orang yang berlalu lalang….
Aku seperti berfikir, kalau ini sama saja tidak berguna… tidak ada yang bisa dimintai pertolongan… tidak… 
Aku terus berlari sementara Mary masih mengikutiku, kalian tahu kaca-kaca yang suka ada di belokan jalan? Yaa Mary sangat cepat bergerak dari satu cermin ke cermin lain… bahkan jika ada mobil yang terparkir, Mary bisa menembus kaca-kaca mobil itu dan gerakannya lebih cepat hingga mengejarku. Kalian pasti sudah terbayang kan? betapa lelahnya aku berlari…
Tapi mungkin ini adalah sebuah akhir yang manis, aku melihat pos satpam komplek…
“baguslah, aku bisa selamat…. Setidaknya kalau ada seseorang, Mary tidak akan mucul”
Baiklah aku berlari menuju ke pos Satpam itu… aku masuk, seperti biasa aku sangat tergesa-gesa. Aku buka pintunya tapi….
Persis seperti yang terjadi oleh Papa dan Mama… 2 orang Satpam itu sudah berada di dalam sebuah cermin kecil, sungguh aku sangat-sangat terkejut… aku terduduk lesu, sudahlah aku pasrah saja…
Aku hanya diam, Mary mungkin sudah bersiap untuk menembus cermin-cermin di Pos Satpam itu.
Namun terdengar suara nada dering dari sebuah telpon genggam… 
Terdengar lantunan lagu fur elise…
Aku jadi mengingat Elise, andai dia ada disini dan membantuku… karena cuma Elise hantu yang baik menurutku…
Tiba-tiba sekelebat cahaya hitam tiba di depanku, ya benar… Mary sudah ada di depanku sekarang, sayang wanita cantik itu sangat jahat… andai dia baik, aku mau kok berteman dan membantu…
Sudah aku pasrah saja, kalau memang aku akan hilang dan nyawaku akan pergi, setidaknya aku masih bisa bertemu dengan Papa dan Mama.
“Hei Patty… sudah siap rupanya ya… hehehehe”kata Mary dengan suara yang parau dan menyeramkan…
Aku hanya bisa memejamkan Mata ku, hanya itu saja… aku sudah tidak kuat berlari, apalagi melawan…
Aku menangis… Mary mencoba menyeretku ke dalam cermin. Tubuhku sudah hampir setengah masuk ke dalam cermin itu, dan kalian harus tahu, rasanya sakit sekali…
Nyawa ku seakan dikoyak-koyak, antara ingin lepas tapi dalam hati, aku masih tidak rela untuk melepasnya.
Mary tersenyum, “Menyenangkan sekali Punya banyak teman…”begitu katanya.
Aku tercengang, seakan ada yang masuk ke dalam pikiranku.
***
Dimana aku? “Haloooo…. Haloooo…”aku mencoba berteriak. Ruangan itu seperti ruangan cermin. Kanan, kiri, depan, belakangku cermin semua… aku pikir ruangan apa ini?
Aku melihat ke lantai, ada gambar pentagram yang sangat besar sekali… banyak lilin-lilin merah yang membentuk sebuah jalur untuk berjalan…
Aku bingung, terheran heran dengan apa yang aku lihat…
Tiba-tiba seseorang masuk, Seorang Ibu yang cantik bersama suaminya yang juga tampan, aku berfikir, sepertinya mereka sudah tua, tapi masih sangat terlihat muda. terlihat suaminya menggendong seorang anak yang sudah besar. Benar, dugaanku selalu benar dan selalu saja begini, aku selalu diberi gambaran bagaimana tersiksanya hantu-hantu yang tidak tenang… pasti ini Mary…
Seorang Bapak muda itu menaruh Mary di tengah sebuah Pentagram itu. lalu Bapak itu dan Ibu itu berpegangan tangan lalu membacakan Mantra.
“voici Lucifer
la règle dans mon corps
souverain dans l'âme
pour le bien d'une âme éternelle
Je présente
pour vous
ma chair et mon sang"
seketika pentagram itu bersinar, sesosok makhluk berbadan manusa dan berkepala kambing keluar dari dalam cermin.

Aku tak paham, bagaimana ritual itu di jalankan. Yang jelas ritual itu penuh dengan kekejaman… Makhluk itu mencium-cium Mary yang cantik dan menghisap darahnya. Benar-benar di luar dugaan. Makhluk itu lalu membawa Mary masuk ke dalam cermin…

Seketika lilin-lilin itu mati, dan yang lebih mengerikan Ibu dan Bapak itu tertawa senang.

“keabadian akan menghampiri kita… kekayaan akan berpihak kepada kita Pa…” begitu sekiranya perkataan si ibu. Si bapak hanya tersenyum, memegang tangan Si Ibu lalu pergi dari ruangan itu.

Kejam sekali, benar-benar kejam… seketika aku kembali berpindah ke sebuah tempat.

Ini dimana aku sedang berada di dalam sebuah ruang keluarga. Terlihat si ibu sedang menelepon seseorang mengabarkan anaknya yang telah meninggal.

“Mary meninggal, dia tidak bangun lagi ketika tertidur…” begitu katanya sembari menangis.

Aku melihat itu kesal… kulihat sekitar rumahnya, banyak Foto-Foto Mary yang terpajang, dia sangat cantik, sayangnya ia hanya kesepian… dan pastinya sangat kesepian…

Dan setelah ku simpulkan, orang tua Mary itu memalsukan kematian Mary, ia menukar Jasad Mary dengan cara membeli Jasad orang lain dari rumah sakit, Jasad yang tidak di ketahui identitasnya, dan menganggapnya kalau Jasad itu adalah Mary, padahal… aku sudah melihatnya kalau Mary sudah di tumbalkan…

 

***